21
Tabel 1. menunjukkan terdapat tujuh spesies mangrove. Terkait dengan habitatnya, umumnya ada
yang tumbuh di tanah berkarang dan berpasir adalah spesies A. lanata, S. alba, R. mucronata, di tanah
berlumpur spesies R. apiculata, B. gymnorrhiza dan X. granatum, di tanah sedikit berpasir dan berlumpur
spesies B. cylindrica. Dari ke tujuh spesies mangrove yang ditemukan,
yang paling menonjol adalah spesies R. apiculata dan R. mucronata kedua penyusun vegetasi ini yang paling
dominan di lokasi penelitian memiliki perakaran yang berupa akar tunjang yang keluar dari cabang batang.
Spesies B. gymnorrhiza juga merupakan penyusun vegetasi mangrove yang paling terlihat jelas di lokasi
penelitian, karena memiliki ukuran 30-50 m, diameter batang 9-80 cm dan kayunya yang berwarna merah.
Tabel 2 menunjukkan terdapat tiga jenis tumbuhan epifit, ditemukan pada cabang S. alba. Jenis
tersebut adalah spesies anggrek Orchidaceae, spesies paku Polypodiaceae, dan spesies sarang semut
Hydnophytum dan Myrmecodia.
2. Struktur Vegetasi Mangrove
Hasil analisis dari tingkat kerapatan relatif, frekuensi relatif, dominansi relatif, indeks nilai penting
dan indeks keragaman struktur vegetasi mangrove pada
22
tiap petak ukur 5x8 m, 10x10 m, 20x20 m dari 20 plot dapat dilihat dilampiran 1, 2 dan 3.
Hasil dari petak ukur 5x5 m digunakan untuk tingkat pancang dengan diameter pohon 10 cm tabel
1 terdapat enam spesies diantaranya A. lanata, B. gymnorrhiza, R. apiculata, R. mucronata, S. alba, X.
granatum. Petak ukur 10x10 m digunakan untuk tiang dengan diameter pohon 10-20 cm tabel 2 terdapat
lima spesies diantaranya B. cylindrica, B. gymnorrhiza, R. apiculata, R. mucronata, S. alba. Petak ukur ukur
20x20 m digunakan untuk tingkat pohon dengan pohon 20 cm tabel 3 terdapat lima spesies B. cylindrica, B.
gymnorrhiza, R. apiculata, R. mucronata, S. alba.
1. Nilai Kerapatan Relatif
Gambar 3. Nilai kerapatan relatif dari seluruh plot pengamatan
23
Dalam penelitian ini hasil analisis data kerapatan relatif ke 3 petak ukur 5x5 m, 10x10 m dan 20x20 m
dari 20 plot gambar 2 diketahui bahwa tingkat kerapatan relatif tertinggi pada spesies R. apiculata 65
ditemukan pada petak ukuran 5x5 m, dan tingkat kerapatan relatif yang paling rendah adalah spesies A.
lanata dan X. granatum 2 .
2. Nilai Frekuensi Relatif
Gambar 4. Nilai frekuensi relatif dari seluruh plot
pengamatan Adapun Nilai frekuensi relatif ke 3 petak ukur
tersebut dari 20 plot gambar 3 yang digunakan diketahui spesies yang banyak ditemukan disetiap plot
adalah spesies R. apiculata dan memiliki nilai frekuensi yan paling tinggi 56 ditemukan pada petak ukuran
5x5 m, spesies yang sedikit ditemukan dari 20 plot
24
adalah spesies A. lanata, X. granatum, dan R. mucronata 4 , tetapi ada spesies yang tidak di
temukan pada petak ukuran 5x5 m adalah spesies B. cylindrica.
3. Nilai Dominansi Relatif