Robert Solow Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik

Keterangan: Q = Jumlah output yang dihasilkan f = Fungsi C = Capital modal sebagai input L = Labour tenaga kerja, sebagai input Rumus di atas menyatakan bahwa output Q merupakan fungsi dari modal C dan tenaga kerja L. Ini berarti tinggi rendahnya output tergantung pada cara mengkombinasikan modal dan tenaga kerja.

b. Harrod dan Domar

Harrod dan Domar mengemukakan perlunya pembentukan modal sebagai syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap steady growth. Menurut mereka, bila pembentukan modal telah dilakukan pada suatu masa, maka pada masa berikutnya perekonomian akan sanggup memproduksi barang-barang dalam jumlah lebih besar. Keinginan masyarakat dalam pembentukan modal berinvestasi ditentukan oleh permintaan agregat keseluruhan dari masyarakat dan oleh MEC Marginal Efficiency of Capital, yakni perbandingan antara pertambahan modal terhadap pertambahan output.

c. Joseph Schumpeter

Menurut Joseph Schumpeter pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada inovasi dari para pengusaha wiraswasta. Dalam hal ini, inovasi merupakan penerapan pengetahuan dan teknologi yang baru di dunia usaha. Inovasi memiliki pengaruh sebagai berikut: 1. Diperkenalkannya teknologi baru. 2. Menimbulkan keuntungan yang lebih tinggi. 3. Menimbulkan imitasi inovasi, yaitu peniruan teknologi baru oleh pengusaha-pengusaha lain yang dapat meningkatkan hasil produksi 4.Menghitung laju pertumbuhan ekonomi Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto PDB atau Gross Domestic Product GDP. PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan didalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Untuk menghitung GDP ini ada beberapa cara yaitu : 1. Pendekatan Produksi Production Approach , yakni dengan melakukan penjumlahan nilai tambah kotor gross value added dari seluruh sektor produksi. 2. Pendekatan Pendapatan Income Approach , yakni dengan menghitung pendapatan sesuai aliran barang produksi tersebut 3. Pendekatan Pengeluaran Expenditure Approach, yakni dengan menjumlahkan total akhir dari unit- unit dalam perekonomian.Pendekatan ini sering dipakai dengan rumus yang terkenalnya sbb : Y = C + I + G Untuk perekonomian tertutup atau Y= C + I + G + X – M untuk perekonomian terbuka Dimana : Y = pengeluaran Expenditure , C = konsumsi, I=Investasi , G = pengeluaran pemerintah, X = Ekspor, I = Impor Dalam hal ini rumus diatas total pengeluaran mesti sama dengan total pendapatan sehingga saling memperngaruhi. 4. Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi , maka rumusnya adalah sbb : rt-1,t = {PDBt – PDBT-1} : PDBT-1 x 100 dimana : r = pertumbuhan ekonomi tahunan pada tahun t terhadap tahun t-1 Untuk mendapat data lebih akurat digunakan perhitungan rata-rata untuk periode tertentu beberapa tahun. Misalnya dari tahun 2002-2006 maka dihitung dahulu pertumbuhan tiap tahunnya pada tahun 2002,2003,2004,2005 dan 2006. Lalu hasilnya dirata-ratakan dengan dibagi 5 tahun. PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ? jawab : g = {467-420420}x100 = 11,19

H. Alokasi Waktu: 4 x 45 menit I.

Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Pembelajaran : Scientific 2. Metode Pembelajaran : Diskusi kelompok, presentasi. 3. Model Pembelajaran : Student Team Achievement Divisions STAD

E. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 2 x 45 menit Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan  Guru memberikan salam, mengkondisikan kelas kemudian berdoa dan melakukan presensi  Guru menyampaikan topik proses pertumbuhan ekonomi  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dan metode 10 Menit