18 sosial harus sesuai dengan rumusan yang terdapat dalam Pasal 33 UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dimana bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ketiga
, keadilan sosial itu seharusnya merupakan subjek dasar negara yang bersifat final dan statis yang terangkum
dalam konteks peraturan, kelembagaan, dan sistem nilai yang dapat berakibat kepada kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia; dan
Keempat
, keadilan sosial mengarah kepada kepentingan publik. Keadilan sosial akan
tercipta jikalau kepentingan publik terlindungi. Jadi dalam penelitian ini, konsep keadilan sosial merupakan konsep utama yang melandasi isu
pemaknaan keadilan dalam pengaturan pengelolaan pertambangan di Indonesia.
2. Teori Fungsi Pemerintah
Keadilan hanya bisa dipahami jika ia diposisikan sebagai keadaan yang hendak diwujudkan oleh hukum. Upaya untuk mewujudkan keadilan
dalam hukum tersebut merupakan proses yang dinamis yang memakan banyak waktu. Upaya ini seringkali juga didominasi oleh kekuatan-kekuatan
yang bertarung
dalam kerangka
umum tatanan
politik untuk
mengaktualisasikannya.
26
Jadi dalam hal ini keadilan berkaitan erat dengan negara untuk mewujudkannya. Negara terbentuk berdasarkan kesepakatan
26
Carl Joachim Friedrich, Op.cit, hal. 239.
19 masyarakat untuk membentuk kekuasaan untuk dapat menghentikan
kekacauan yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri. Dari kekuasaan yang diberikan pada negara tersebut negara mempunyai kekuasaan dan wewenang
untuk:
27
1. Mengendalikan dan mengatur gejala-gejala kekuasaan yang
asosisal, yakni yang bertentangan satu sama lain yang menjadi antagonis yang membahayakan.
2. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan
golongan-golongan kearah tercapainya tujuan masyarakat secara keseluruhan. Negara menentukan bagaimana kegiatan asosiasi-
asosiasi masyarakat disesuaikan satu sama lain dan diarahkan pada pencapaian tujuan nasional.
Pengendalian dan pengorganisasian fungsi Negara mengusahakan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat tersebut dilakukan dengan perantaraan pemerintah beserta segala alat-alat perlengkapannya.
28
Sebab dalam kenyataannya, pihak atau organ yang meyelenggarakan kekuasaan Negara
adalah pemerintah, baik dalam arti sempit —lembaga eksekutif—maupun
dalam arti luas, meliputi seluruh badan kenegaraan yang terdapat di dalam Negara.
29
Keterlibatan pemerintah yang sedemikian luas dalam tugas Negara ini menempatkan dirinya sebagai servis publik, yakni menyelenggarakan dan
mengupayakan suatu keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh masyarakatnya.
30
27
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1986, hal. 39.
28
Krishna Djaya Darumurti, Kekuasaan Diskresi Pemerintah, PT Citra aditya Bakti, Bandung, 2012, hal 16.
29
Ibid.
30
Ibid.
20 Selain itu, konsep fungsi pemerintah dalam pengaturan pengelolaan
pertambangan dapat dilihat dalam Pasal 176 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, bahwa pemerintahan daerah dalam meningkatkan perekonomian daerah dapat memberikan insentif dan
atau kemudahan kepada masyarakat danatau investor yang diatur dalam peraturan daerah dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan insentif danatau kemudahan dalam ketentuan di atas adalah pemberian dari pemerintah daerah antara lain dalam bentuk
penyediaan sarana, prasarana, dan stimulasi, pemberian modal usaha, pemberian bantuan teknis, keringanan biaya, dan percepatan pemberian izin.
Jadi konsep fungsi pemerintah dalam pengaturan pengelolaan pertambangan di sini harus melihat kesejahteraan umum yang berlandaskan kepada
keadilan sosial. Dengan demikian terdapat kaitan yang sangat erat antara keadilan
sosial dengan fungsi pemerintah sebagai pewujud keadilan sosial dalam masyarakat. Pemerintah yang dimaksudkan di sini adalah alat perlengkapan
negara tingkat pusat dan daerah yang menjalankan seluruh kegiatan bernegara dalam menyelenggarakan pemerintahan.
31
31
Ibid, hal 9.
21
3. Teori Asas Keadilan Dalam Materi Muatan Peraturan