21
3. Teori Asas Keadilan Dalam Materi Muatan Peraturan
Perundang-undangan
Sesuai dengan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, maka materi muatan
yang harus diatur dengan Undang-Undang berisi hal-hal yang:
32
a. Mengantar lebih lanjut ketentuan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang meliputi: 1.
hak-hak asasi manusia; 2.
hak dan kewajiban warga negara; 3.
pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara;
4. wilayah negara dan pembagian daerah;
5. kewarganegaraan dan kependudukan;
6. keuangan negara.
b. Diperintahkan oleh suatu Undang-Undang untak diatur dengan
Undang-Undang. Banyaknya hal-hal yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan
memunculkan kemungkinan ketidaktepatan materi muatan dalam pengaturan pengelolaan pertambangan
—oleh sebab itu penulis dalam menelaah pemaknaan keadilan dalam pengelolaan pertambangan melalui peraturan
perundang-undangan akan memfokuskan kajiannya terhadap asas keadilan sebagai asas materi muatannya. Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan materi
32
Lihat Pasal 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
22 muatan peraturan perundang-undangan harus mengandung asas-asas sebagai
berikut:
33
a. Asas pengayoman, bahwa setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan harus berfungsi memberikan perlindungan dalam rangka menciptakan ketentraman masyarakat.
b. Asas kemanusiaan, bahwa setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan harus mencerminkan perlindungan dan penghormatan hak- hak asasi manusia serta harkat dan martabat setiap warga negara dan
penduduk Indonesia secara proporsional. c.
Asas kebangsaan, bahwa setiap muatan peraturan perundang-undangan harus mencerminkan sifat dan watak bangsa Indonesia yang pluralistik
kebhinnekaan dengan tetap menjaga prinsip negara kesatuan Republik Indonesia.
d. Asas kekeluargaan, bahwa setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan harus mencerminkan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam setiap pengambilan keputusan.
e. Asas kenusantaraan, bahwa setiap materi muatan peraturan perundang-
undangan senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh wilayah Indonesia dan materi
muatan peraturan perundang-undangan
33
Lihat Penjelasan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
23 merupakan bagian dari sistem hukum nasional yang berdasarkan
Pancasila. f.
Asas bhinneka tunggal ika, bahwa setiap materi muatan peraturan perundang-undangan harus memperhatikan keragaman penduduk,
agama, suku dan golongan, kondisi daerah dan budaya khususnya yang menyangkut masalah-masalah sensitif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. g.
Asas keadilan, bahwa setiap materi muatan peraturan perundang- undangan harus mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap
warga negara tanpa kecuali. h.
Asas kesamaan dalam hukum dan pemerintahan, bahwa setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh berisi hal-hal yang
bersifat membedakan berdasarkan latar belakang, antara lain agama, suku, ras, golongan, gender atau status sosial.
i. Asas ketertiban dan kepastian hukum, bahwa setiap materi muatan
peraturan perundang-undangan harus dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui jaminan adanya kepastian hukum.
j. Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan, bahwa setiap materi
muatan peraturan
perundang-undangan harus
mencerminkan keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara kepentingan individu
dan masyarakat dengan kepentingan bangsa dan negara.
24 k.
Asas lain, sesuai substansi peraturan perundang-undangan yang bersangkutan.
Berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tersebut, salah satu asas yang harus ada dalam materi muatan Peraturan
Perundang-undangan adalah asas keadilan. Berpijak pada hal inilah, maka setiap materi muatan peraturan perundang-undangan mengenai pengaturan
pengelolaan pertambangan harus mempertanyakan makna pemahaman asas yang dimaknai sebagai keadilan secara secara proporsional, sesuai dengan
yang dimaksudkan dalam Penjelasan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tersebut.
Jika kita kaji lebih dalam lagi, keadilan sosial dalam UUD 1945 sesungguhnya tidak identik dengan konsep keadilan dalam Penjelasan Pasal
6 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004. Keadilan sosial dalam Undang- Undang Dasar 1945 merupakan sesuatu yang harus diwujudkan secara
dinamis dalam suatu bentuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Namun dalam Penjelasan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011,
keadilan dimaknakan sebagai proporsional. Dalam hal inilah, maka penulis akan menelaah pemaknaan keadilan dalam materi muatan peraturan
perundang-undangan mengenai pengaturan pengelolaan pertambangan apakah merupakan keadilan proporsional ataukah merupakan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
25
F. Metode Penelitian