SD N Soprayan Pembahasan

53 penjas di SD N Soprayan belum memaksimalkan perkembangan jaman seperti sekarang sehingga merasa kesulitan untuk mengembangkan kreativitas dalam bidang olahraga selain itu komunikasi dengan warga sekitar sekolah baik.

4. SD N Sukorejo

Kemampuan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD N Sukorejo masuk dalam kategori sangat rendah kreativitasnya. Hal ini karena faktor-faktor yang mendukung menurut Rogers dikutip oleh Kun Fatindah Febriani Wahdah dalam Zulkarmain, 2002 hubungannya dengan hasil penelitian di jelaskan sebagai berikut : a Dorongan dari diri sendiri Dari 17 poin yang terdiri dari point1 sampai poin 17 yang mengacu tentang faktor-faktor dari diri sendiri setelah melalui tahap transkip dan koding dengan cara merubah data menjadi angka. Dalam intrumen yang digunakan apabila guru penjas yang sedang diteliti melakukan sesuai dengan poin maka diberi nilai 2 sedangkan jika tidak melakukan diberi nilai 1. Selain itu pada poin yang bersifat negatif jika dilakukan mendapat nilai 1 dan jika tidak dilakukan mendapat nilai 2. Dari 54 hasil pengolahan data diperoleh nilai keseluruhan untuk guru penjas SD N Sukorejo adalah 26 lihat lampiran 13. Hal ini dikarenankan guru penjas SD N Sukorejo belum terbuka dalam pengalaman seperti mendata sarana prasarana penjas yang dimiliki ,memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan memodifikasi dengan tujuan mempermudah proses pembelajaran penjas. Selain itu juga guru penjas memiliki kegiatan di luar sekolah seperti mengampu sekolah lain.Hal ini menimbulkan kurangnya dalam memodifikasi sarana prasarana penjas. b Dorongan dari lingkungan Dari 19 poin yang terdiri dari point 18 sampai poin 36 yang mengacu tentang faktor-faktor dari diri lingkungan setelah melalui tahap transkip dan koding dengan cara merubah data menjadi angka. Dalam intrumen yang digunakan apabila guru penjas yang sedang diteliti melakukan sesuai dengan poin maka diberi nilai 2 sedangkan jika tidak melakukan diberi nilai 1. Selain itu pada poin yang bersifat negatif jika dilakukan mendapat nilai 1 dan jika tidak dilakukan mendapat nilai 2. Dari 55 hasil pengolahan data diperoleh nilai keseluruhan untuk guru penjas SD N Sukorejo adalah 32,25 lihat lampiran 13.. Hal ini dikarenakan latar belakang guru penjas di SD N Sukorejo belum memiliki jenjang yang sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu memiliki jenjang terahir pendidikan jasmani minimal sarjana,guru penjas SD N Sukorejo hanya memiliki jenjang terahir D3. Namun guru penjas di SD N Soprayan dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar sangatlah baik, terlihat dari keseluruhan warga saat observasi kenal dengan guru SD N Sukorejo. Namun guru penjas di SD N Sukorejo belum memaksimalkan perkembangan jaman seperti sekarang sehingga merasa kesulitan untuk mengembangkan kreativitas dalam bidang olahraga selain itu komunikasi dengan warga sekitar sekolah baik. Hasil yang dilakukan diperoleh dari data yang dilakukan dengan menggunakan intrumen wawancara dan lembar observasi. Hal ini dimaksudkan agar data yang diperoleh sesuai dengan tuuan dari peneliti dalam penelitian yang dilakukan. lihat lampiran 20 halaman 95. 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dengan menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah guru penjas SD negeri se-Gugus Girikerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman yang dilakukan dari bukan Februari hingga maret 2015.. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan lembar observasi secara mendalam dengan guru penjas. Instrumen penelitian ini sudah divalidasi oleh dua dosen ahli expert jugement. Diperoleh hasil penelitian menunjukkan bahwa kreativitas guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di SD negeri se-Gugus Girikerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman termasuk dalam kategori sangat tinggi dan sangat rendah. Frekuensi dari kategori sangat tinggi 50 , dan untuk kategori sangat rendah 50. Hal ini dikarenakan faktor intrinsik dan ekstrinsik dari setia guru penjas yang berbeda-beda.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Walaupun sifatnya terbatas mungkin hasil dari penelitian ini dapat menambah wacana baru dalam dunia olahraga terutama untuk semua guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan bisa membantu guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk lebih memaksimalkan penggunaan sarana prasarana penjas dengan

Dokumen yang terkait

KREATIVITAS GURU DALAM MEMODIFIKASI SARANA DAN PRASARANA PENJAS SE KAB JEPARA

7 50 123

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR SE-GUGUS SUMBERAGUNG KECAMATAN MOYUDAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 108

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN WILAYAH BARAT.

0 0 99

KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM MEMODIFIKASI SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 123

KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENJAS DI MADRASAH ALIYAH SE-KABUPATEN MAGELANG.

1 20 109

TINGKAT KREATIVITAS GURU PENJASORKES DALAM MENYIKAPIKETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENJAS MELALUI MODIFIKASI DI SD SE-KECAMATAN PALIYAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 0 114

TINGKAT KREATIVITAS GURU PENJAS DALAM MEMODIFIKASI SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENJAS DI SD NEGERI SE-KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

1 4 89

KREATIVITAS GURU PENJASORKES DALAM MENGATASI TERBATASNYA SARANA DAN PRASARANA PENJAS DI SD NEGERI SE- GUGUS JOGOTIRTO KECAMATAN BERBAH.

0 1 99

TINGKAT KREATIVITAS GURU UNTUK MENGATASI KETERBATASAN SARANA PRASARANA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO.

0 7 102

SURVEI KREATIFITAS GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM MEMODIFIKASI SARANA PRASARANA PENJAS DI SMP SE–KECAMATAN PLUPUH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2015 -

0 0 53