Manfaat Penelitian PENGARUH TEKNIK EBRU TERHADAP KREATIVITAS MELUKIS PADA PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SMA N 1 KEJOBONG.
5. Seni sebagai sarana pembentukan kepribadian Kebiasaan berolah seni yang memperhatikan dan memberi keleluasaan
yang cukup terhadap subyek didik untuk menampilkan sifat-sifat kepribadian, memberi peluang yang luas untuk pembentukan kepribadian Soenarjo,
1995. Kepribadian dalam seni lebih diarahkan kepada tumbuhnya rasa cinta terhadap kesenian bangsanya dan mau menerima kesenian asing yang
terseleksi. Dengan pengenalan benda-benda seni dan tokoh-tokoh seniman serta lingkungan alam sekitar yang indah dapat menumbuhkan kecintaan atau
kebanggaan anak terhadap alam dan kesenian bangsanya. Dan ini berarti telah mengurangi timbulnya penyimpangan-penyimpangan sifat kepribadian yang
merusak moral dan identitas jati diri bangsa. 6. Seni sebagai pembinaan impuls estetik
Secara naluri setiap anak memiliki impuls estetik Dewey,1970. Jika naluri ini tidak mendapat kesempatan tumbuh dan berkembang, maka naluri
tersebut bisa mati atau tumbuh kerdil. Melalui seni kepekaan keindahan dapat dibina dan ditumbuh-kembangkan. Caranya dimulai dari pengakraban dengan
obyek yang bermuatan estetik, maka seseorang akan semakin peka estetiknya. Kepekaan itu merupakan modal dasar dalam mengapresiasi seni, berolah seni
dan menghargai hasil budaya bangsa sendiri, maupun bangsa lain. Dari penjelasan tersebut bisa ditarik sebuah kesimpulan yang dapat
dikemukakan bahwa hakekat pendidikan seni diberikan di sekolah umum adalah sebagai upaya untuk membina pengalaman estetik pebelajar.
Pemberian pengalaman estetik dapat dimaknai lebih menekankan pada segi
proses kegiatan dari pada segi hasil pemahaman seni maupun hasil karya seni. Pengalaman estetik yang menekankan pada hasil karya seni, lebih sesuai
diberikan di sekolah kejuruan seni.