“Enggak ada masalah, yang penting kalau.. aku sebagai istri selalu
menghargai suami
walaupun opo
tingkat pendidikannya lebih tinggi aku tapi kan tetep suami aku, jadi
tetep lebih menghargai ” A9
4.3.2 Subjek B
a. Gambaran Umum Subjek
Nama Subjek : ER
Usia Subjek : 28 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Subjek  merupakan  seorang  ibu  rumah  tangga  berusia  28 tahun  dan  berpendidikan  S1  Ilmu  Keperawatan,  subjek  telah
menikah  selama  lebih  kurang  1  tahun  dengan  suaminya  yang berpendidikan  SMKSTM  bernama  BW  yang  berusia  jauh
dibawah subjek, yaitu 23 tahun. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa selain memiliki perbedaan tingkat pendidikan, subjek juga
memiliki perbedaan usia yang relatif jauh dengan suami. Hingga saat ini subjek belum mendapatkan momongan dari
pernikahannya.  Subjek  berdomisili  di  Ambarawa  namun  saat  ini sedang merencanakan kepindahannya ke Jakarta mengikuti suami
mengingat  belum  lama  ini  suaminya  mendapatkan  pekerjaan  di salah  satu  perusahaan  di  Jakarta.  Untuk  sementara  subjek  lebih
memilih  untuk  menjadi  seorang  ibu  rumah  tangga  saja dibandingkan  bekerja,  alasannya  adalah  subjek  ingin  mengabdi
sepenuhnya  kepada  sang  suami  selagi  masih  memungkinkan untuk tidak bekerja.
b. Observasi
Observasi dilakukan selama proses wawancara berlangsung. Subjek  merupakan  seorang  perempuan  yang  bertubuh  agak
gemuk,  berkulit  sawo  matang,  dengan  tinggi  badan  kurang  lebih 156 cm. Subjek sangat baik dan ramah kepada penulis, pada saat
penulis  datang  subjek  baru  saja  selesai  membereskan  rumah, subjek tampak sangat rajin dan teliti dalam berbenah rumah.
Ketika  dilakukan  wawancara  subjek  hanya  di  rumah bersama  dengan  adiknya  saja,  hal  ini  dikarenakan  suami  subjek
telah  berangkat  ke  Jakarta  beberapa  minggu  sebelumnya  untuk menerima  panggilan  kerja.  Subjek  juga  terlihat  telah  bersiap
untuk  segera  pindah  menyusul  sang  suami  ke  Jakarta,  hal  ini tampak  ketika  selesai  wawancara  subjek  menerima  telepon  dari
sebuah  agen  bus  di  terminal  berkaitan  dengan  pemesanan  tiket yang telah dilakukan subjek sebelumnya.
Selama  proses  wawancara  berlangsung  subjek  cukup kooperatif  dan  menjawab  semua  pertanyaan  yang  diajukan  oleh
peneliti  dengan  sangat  baik,  subjek  tampak  senang  dan
bersemangat  untuk  menjawab  pertanyaan-pertanyaan  penulis. Subjek  selalu  menjawab  pertanyaan  dari  penulis  tanpa  ragu-ragu
dan cukup aktif. Dari  awal  hingga  akhir  proses  wawancara  subjek  tampak
santai  dan  cukup  tenang  dalam  berinteraksi  dengan  penulis, subjek  secara  sukarela  memberikan  informasi  secara  jujur  dan
terbuka kepada peneliti.
c. Reduksi Data
Dari  hasil  wawancara  dengan  subjek  A  dapat  diketahui bahwa  optimisme  subjek  pada  pernikahannya  adalah  sebagai
berikut: 1
Permanence  yaitu  gaya  penjelasan  masalah  yang  berkaitan dengan waktu, yaitu temporer dan permanen. Hal ini tampak
dalam pernyataan subjek: “. . . nah semoga kedepannya nanti tu kita bisa jadi keluarga
yang apa sakinah mawadah warohmah, tanpa apa harus ada apa ya emmm apa ya gangguan-gangguan gitu
” B4 “.
. .
jadi kan kita udah ada niat ibadah, nah dari kata itu kita jadi berfikirnya positif, . .
.” B9 “.
. .
kalau  saya  sih  lebih  optimis  ya,  karna  semua  itu  kan kayak  rizki  juga  yang  ngatur  yang  diatas  gitu,  asalkan  kita
mau berusaha pasti semuanya ada jalannya,
. . .” B9
2 Pervasiveness  yaitu  gaya  penjelasan  yang  berkaitan  dengan
dimensi  ruang  lingkup,  dibedakan  menjadi  spesifik  dan
universal. Hal ini tampak dalam pernyataan subjek:
“Yang  pertama  kalau  saya  tidak  melihat  dari  tingkat pendidikannya  tapi  dari  tingkat  kenyamanan  saya  terhadap
pasangan saya . . . “ B5
“.  .  .  jadi  menurut  saya  kalau  status  pendidikan  itu  nggak
terlalu  berpengaruh,  tapi  kita  dapat  menilai  dari  orangnya dulu  gimana  gitu,  kita  udah  nyaman,  enak  diajak  ngomong,
gitu
” B5
3 Personalization yaitu gaya penjelasan yang berkaitan dengan
sumber  penyebab,  internal  dan  eksternal.  Hal  ini  tampak
dalam pernyataan subjek: ”. . . apapun keputusan kamu orang tua tetep mendukung . . .
Yang  penting  kamu  seneng,  kamu  nyaman,  gitu  kamu  tidak merasa terbebani atau gimana gitu
” B8 “.
.  .
memang kadang-kadang kan kalau namanya pemikiran tu  perbedaan  pasti  ada  kan,  Cuma  kan  perbedaan  itu  pasti
ada penyelesaiannya
” B7
4.4 Pembahasan