4.2.3 Kategorisasi
Dari hasil wawancara dilakukan proses pengkategorisasian, penulis melakukan coding, yaitu usaha untuk memaknai data melalui
simbol atau kode dalam rangka mempermudah proses kategorisasi, berupa angka-angka latin 1, 2, 3, ... yang menunjukkan baris, dan
abjad A, B, C, ... merupakan kode untuk menunjukkan subjek. Kode abjad yang menunjukkan subjek akan diikuti kode angka latin yang
akan menunjukkan baris disamping deskripsi wawancara.
4.3 Interpretasi Data
4.3.1 Subjek A
a. Gambaran Umum Subjek
Nama Subjek : WK
Usia Subjek : 22 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Subjek merupakan seorang istri yang bekerja sebagai buruh pabrik, suami subjek adalah seorang pedagang jajanan keliling di
sekolah-sekolah bernama DM yang berusia 25 tahun dan memiliki pendidikan terakhir SMP. Pernikahan subjek sudah
berjalan lebih kurang 2 tahun dan memiliki seorang anak perempuan berusia 1 tahun. Subjek berpacaran dengan Dwi
Maulana sejak subjek masih duduk di bangku SMA sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.
Subjek tinggal di daerah Ambarawa dekat dengan saudara dan kerabatnya. Setiap harinya subjek bekerja dari pagi hingga
petang dan hanya hari minggu saja subjek bisa berada di rumah bersama dengan anaknya, selama subjek dan suaminya bekerja
anaknya selalu dititipkan pada orang tua subjek yang rumahnya tidak jauh dari rumah subjek. Pada saat bertemu dengan penulis
subjek sempat mengeluhkan tentang pekerjaannya yang tidak memberikan waktu lebih bersama keluarga, namun subjek tetap
berusaha untuk meluangkan waktu untuk bersama anak meskipun hanya sebentar setiap harinya.
b. Observasi
Observasi dilakukan selama proses wawancara berlangsung, dari hasil observasi dapat diketahui bahwa subjek merupakan
seorang perempuan muda berumur 22 tahun. Dari segi fisik subjek berbadan kurus, berkulit sawo matang, tinggi subjek
kurang lebih 162 cm. Subjek terlihat aktif dan cekatan dalam melakukan pekerjaan rumah tangga serta mengurus anak
perempuannya. Hubungan subjek dengan suami terlihat sangat baik, hal ini
tampak ketika keduanya sering bertukar gurauan saat bermain
bersama dengan anaknya dan berbincang dengan penulis. Subjek juga tampak akrab dengan para tetangga di sekitar rumahnya.
Selama wawancara berlangsung subjek cukup kooperatif dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti
meskipun sebelumnya subjek mengungkapkan bahwa subjek sedikit malu jika wawancara harus direkam. Pada saat menjawab
pertanyaan subjek terlihat agak gugup dan malu-malu, reaksinya cenderung datar dan sesekali subjek tertawa kecil karna
kebingungan menemukan kata-kata untuk mengungkapkan jawabannya.
Walaupun subjek sudah lama tidak bertemu dengan penulis namun subjek langsung bisa akrab dengan penulis ketika penulis
datang untuk meminta kesediaannya menjadi subjek penelitian dan selama proses wawancara.
c. Reduksi Data
Dari hasil wawancara dengan subjek A dapat diketahui bahwa optimisme subjek pada pernikahannya adalah sebagai
berikut: 1
Permanence yaitu membahas tentang bagaimana seseorang menyikapi kejadian-kejadian yang menimpanya apakah akan
berlangsung lama atau sementara. Hal ini tampak dalam pernyataan subjek:
“Ya yang diharapkan bisa menjadi keluarga yang bahagia, bisa nyenengin anak, ya pokok’e seng bahagia-bahagia”
A6 “Ya optimis, sudah menjadi pilihan sejak menikah, optimis
kalau dia bisa membahagiakan ” A11
2 Pervasiveness membahas tentang bagaimana seseorang
memandang kebaikan dan keburukan yang terjadi pada dirinya, apakah ia berpandangan secara universal atau secara
spesifik. Hal ini tampak dalam pernyataan subjek: “Ya ndak papa, kalau pendidikan tu nggak masalah, yang
penting.. opo yo jenenge yo.. yang penting kan saling ngerti, walaupun pendidikan berbeda kan nggak jadi masalah
” A7 “Cukup puas sih, yang penting kan nggak.. opo yo.. cari
kerjaan tu halal, nggak yang neko-neko ” A8
3 Personalization membahas tentang bagaimana seseorang
memandang kebaikan dan keburukan yang terjadi apakah karena faktor internal atau eksternal. Hal ini tampak dalam
pernyataan subjek: “Yo kalau orang tua nggak papa soale udah pilihan saya
sendiri, kalau saya seneng berarti orang tua juga ikut seneng
” A10
“Enggak ada masalah, yang penting kalau.. aku sebagai istri selalu
menghargai suami
walaupun opo
tingkat pendidikannya lebih tinggi aku tapi kan tetep suami aku, jadi
tetep lebih menghargai ” A9
4.3.2 Subjek B