digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tujuan motivasi antara lain, sebagai berikut:
45
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
2. Meningkatkan produktifitas kerja karyawan.
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan.
4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5. Mengefektifkan suasana dan hubungan kerja yang baik.
6. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
7. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-
tugasnya. 8.
Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.
e. Alat Motivasi
Alat-alat motivasi daya perangsang yang diberikan kepada bawahan dapat berupa:
1. Material insentif: adalah motivasi yang bersifat materiil sebagai
imbalan prestasi yang diberikan oleh karyawan. Yang termasuk
material insentif adalah yang berbentuk uang dan barang-barang.
2. Non-material insentif: adalah motivasi yang tidak berbentuk barang.
Yang termasuk dalam non-material ini adalah penempatan yang tepat, pekerjaan yang terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa,
perlakuan yang wajar, dan sejenisnya. f.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
45
Drs.H.Malayu S.P Hasibuan, 2000, Manajamen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara, Hal.145.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor tersebut dapat dibedakan
atas factor intern dan ekstern yang berasal dari karyawan. 1
Factor Intern: Faktor yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:
46
a Keinginan untuk hidup.
b Keinginan untuk dapat memiliki
c Keinginan untuk memiliki penghargaan.
d Keinginan untuk memperoleh pengakuan.
e Keinginan untuk berkuasa.
2 Factor Ekstern: Faktor ini juga tidak kalah perannya dalam
melemahkan motivasi kerja seseorang. Yaitu:
47
a Kondisi lingkungan kerja.
b Kompensasi yang memadai.
c Supervise yang baik.
d Adanya jaminan pekerjaan.
e Status dan tanggung jawab.
f Peraturan yang fleksibel.
g. Motivasi menurut pandangan Islam
46
Edy Sutrisno,2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Prenada Media Grup, Hal.116- 118.
47
Edy Sutrisno,2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Prenada Media Grup, Hal.118- 120.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Allah SWT berfirman dalam beberapa ayat Al-Quran :
Artinya: “Hai Manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah
orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS.Al-Hujurat 3.
48
Artinya : “ Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa
perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
dirugikan.” QS. Al-Anam 160.
49
48
Al-Qur’an dan Terjemahan, Qs.Al-Hujurat : 3
49
Al-qur’an dan Terjemahan , Qs. Al-Anam 160.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Mengingat bahwa setiap individu dalam perusahaan berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda-beda, maka sangat penting bagi
perusahaan untuk melihat apa kebutuhan dan harapan karyawannya, apa bakat dan keterampilan yang dimiliki serta bagaimana rencana karyawan
tersebut pada masa mendatang. Jika perusahaan dapat mengetahui hal-hal tersebut akan lebih untuk
mendapatkan karyawan pada posisi yang paling tepat, sehingga ia akan semakin termotivasi. Tentu saja usaha-usaha memahami kebutuhan
karyawan tersebut harus disertai dengan penyusunan kebijakan perusahaan dan prosedur kerja yang efektif. Untuk melakukan hal ini tentu bukan hal
yang mudah, tetapi memerlukan kerja keras dan komitmen yang sungguh- sunggu dari manajemen.
Pada dasarnya melalui motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan
mendapatkan produktifitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan.
C. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif. Yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal
sebab akibat, maka peneliti dapat melakukan penelitian antara variabel yang akan diteliti tersebut selanjutnya disebut sebagai paradigma
penelitian atau model penelitian.