Definisi Peran Teori S-O-R

3 2.2. Brand Awareness

2.2.1. Definisi

Brand Awareness Menurut Tjiptono 2005, kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu. Sedangkan Rossister dan Percy 1996: 113 mengatakan bahwa kesadaran merek adalah kemampuan pembeli untuk mengenal atau menyebut merek tanpa kategorinya secara detail untuk membeli sesuatu. Dan Shimp 2003:11 mendefinisikan kesadaran merek brand a wareness sebagai: “Kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut dimunculkan.” Brand Awa renesss membutuhkan continuum ranging jangkauan kontinum dari perasaan yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah dikenal sebelumnya, sehingga konsumen yakin bahwa produk tersebut merupakan satu-satunya merek dalam suatu kelompok produk. Kontinum ini dapat terwakili dalam tingkatan kesadaran merek yang berbeda yang dapat digambarkan dalam suatu piramida berikut ini Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2001:55 : Puncak Pikiran Top of Mind Peringatan Kembali Merek Brand Recall Pengenalan Merek Brand Recognition Tidak Menyadari Merek Brand Unaware Gambar 2. Tingkatan Brand Awareness 4 1. Brand una ware tidak menyadari merek Kategori ini termasuk merek yang tetap dikenal walaupun sudah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan aided recall 2. Brand Recognition pengenalan merek Kategori ini meliputi merek produk yang dikenal konsumen setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan aided recall 3. Brand Recall pengingatan kembali merek Kategori ini meliputi merek dalam kategori suatu produk yang diingat konsumen tanpa harus dilakukan pengingatan kembali, diistilahkan dengan pengingatan kembali tanpa bantuan unaided recall 4. Top of Mind puncak pikiran Kategori ini meliputi merek produk yang pertama kali muncul di benak konsumen pada umumnya

2.2.2. Peran

Brand Awareness Peran Brand Awa reness tergantung pada tingkatan akan pencapaian kesadaran merek di benak konsumen. Tingkatan Brand Awareness yang paling rendah adalah Brand Recognition pengenalan merek atau disebut juga sebagai tingkatan pengingatan kembali dengan bantuan aided call . Tingkatan berikutnya adalah tingkatan Brand Recall pengingatan kembali merek atau tingkatan pengingatan kembali merek tanpa bantuan unaided call karena konsumen tidak perlu dibantu untuk mengingat merek. Pengukuran pengenalan merek tanpa bantuan lebih sulit dibandingkan pengenalan merek dengan bantuan. Tingkatan berikutnya adalah merek yang disebutkan pertama kali pada saat pengenalan merek tanpa bantuan yaitu Top of Mind kesadaran puncak pikiran. Top of Mind adalah Brand Awareness tertinggi yang merupakan pimpinan dari berbagai merek yang ada 5 dalam pikiran konsumen Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2001:55-56. Peran Brand Awareness dapat dipahami dengan membahas bagaimana Brand Awareness menciptakan suatu nilai. Kesadaran merek Brand Awa reness dapat menciptakan nilai sedikitnya dalam empat cara, yaitu Durianto, Sugiarto, dan Sitinjak, 2001:56- 57: 1. Anchor to which other association can be attached, artinya suatu merek dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai. Rantai menggambarkan asosiasi dan merek tersebut. 2. Familiarity-Liking, artinya mengenal merek akan menimbulkan rasa terbiasa terutama untuk produk- produk yang bersifat low involvement keterlibatan rendah seperti pasta gigi, tissue, dan lain-lain. Suatu kebiasaan dapat menimbulkan keterkaitan kesukaan yang kadang-kadang dapat menjadi pendorong dalam membuat keputusan. 3. SubstanceCommitment, kesadaran akan nama dapat menandakan keberadaan, komitmen, dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Secara logika, suatu nama dikenal karena beberapa alasan, mungkin karena program iklan perusahaan yang ekstensif, jaringan distribusi yang luas, ekesistensi yang sudah lama dalam industri. Jika kualitas kedua merek sama, Brand Awareness akan menjadi faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian konsumen. 4. Brand to consider, langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah menyeleksi dari suatu kelompok merek-merek yang dikenal untuk dipertimbangkan merek mana yang akan diputuskan dibeli. Merek yang 6 memiliki Top of Mind yang tinggi mempunyai nilai yang tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak dipertimbangkan di benak konsumen. Biasanya merek-merek yang tersimpan dalam ingatan konsumen adalah merek yang disukai atau merek yang dibenci.

2.2.3. Mencapai

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Brand Awareness Perempuan di Kota Solo terhadap Produk The Body Shop

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Brand Awareness Perempuan di Kota Solo terhadap Produk The Body Shop T1 362009042 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Brand Awareness Perempuan di Kota Solo terhadap Produk The Body Shop T1 362009042 BAB IV

1 12 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Brand Awareness Perempuan di Kota Solo terhadap Produk The Body Shop T1 362009042 BAB V

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Brand Awareness Perempuan di Kota Solo terhadap Produk The Body Shop T1 362009042 BAB VI

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Brand Awareness Perempuan di Kota Solo terhadap Produk The Body Shop

0 0 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembentukan Identitas Kota Solo oleh Pemerintah Kota Solo T1 362008005 BAB II

0 0 8

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Drawing on the Body: Documentary Art of Body Painting T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Drawing on the Body: Documentary Art of Body Painting T1 BAB IV

0 0 9

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Drawing on the Body: Documentary Art of Body Painting T1 BAB II

0 1 14