56
4. Pertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok itu agar sama kecuali
pada satu hal yaitu kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X untuk jangka waktu tertentu.
5. Berikan posttest T2 kepada kedua kelompok itu untuk mengukur variabel
tergantung, lalu hitung mean untuk masing-masing kelompok. 6.
Hitung perbedaan untuk hasil pretest T1 dan T2 untuk masing-masing kelompok, jadi T2e-T1e dan T2c dan T2c.
7. Bandingkan perbedaan tersebut, untuk mnentukan apakah penentuan
perlakuan itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok eksperimen, jadi T2e-T1eT2c dan T2c.
8. Kenakan test statistik yang cocok untuk rancangan ini.
3.2 Variabel penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau ber-
ubahnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2006.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
konseling kelompok Adlerian
dan variabel terikatnya adalah
rasa rendah diri
.
3.3 Subjek Penelitian
Sebelum memberi perlakuan menurunkan rendah diri melalui konseling kelompok Adlerian, terlebih dahulu penulis menyebar cheks list rasa rendah diri
di kelas VII A, C, D, F untuk mengetahui siswa yang mempunyai rasa rendah diri. Dihasilkan siswa yang mengalami rasa rendah diri tinggi sebanyak 12 siswa dari
empat kelas tersebut. Dari 12 siswa tersebut diambil 6 siswa menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen 6 siswa dan kelompok
kontrol 6 siswa Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A, C, D, F SMP Negeri
8 Salatiga. Jumlah siswa keseluruhan 124 siswa tetapi tidak diambil seluruhnya
57
subjek untuk penelitian dalam pengukuran rendah diri yang pertama dilihat mana siswa yang memiliki skor rendah diri yang tinggi kemudian nanti siswa yang
tinggi rasa rendah diri tersebut diberi layanan konseling kelompok. Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap kelompoknya
Hadi, 1970 dalam Giyanti, 2007. Untuk menentukan siapa yang termasuk kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol harus dicari dan ditentukan rata-
rata tingkat rendah diri siswa yang tidak membedakan kedua kelompok. Alasan penulis mengambil subjek penelitian siswa kelas A, C, D, F bersifat homogen.
Maksudnya adalah dari sifat hampir sama dalam rendah diri, misalnya dari segi usia hampir sama, tingkat sekolah dan tempat tinggal.
3.4 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasionalnya adalah rasa rendah diri dan konseling kelompok Adlerian. Adapun definisi dari setiap variabel
tersebut adalah: 1.
Rasa rendah diri adalah perasaan tidak bisa menerima kondisi fisik, menerima keadaan sosial, mental, tidak percaya diri. Orang rendah diri tak
mampu dan menganggap orang lain lebih baik dari dirinya. Orang minder cenderung bersikap ego sentris, memposisikan diri sebagai korban merasa
tidak puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah menyerah.
2. Konseling kelompok Adlerian disini untuk membangun dan
mempertahankan hubungan empati antara konseli dan konselor yang
58
berdasarkan pada kepercayaan bersama dan rasa hormat dan dimana konseli merasa dimengerti dan diterima konselor, menyediakan suasana
konseling dimana konseli dapat datang untuk mengerti kepercayaan dasar mereka dan perasaan tentang dirinya dan menemukan mengapa
kepercayaan konseli bisa salah, membantu konseli mengembangkan pandangan ketujuan konseli yang salah dan kebiasaan kalah diri melalui
proses konfrontasi dan interpretasi, membimbing konseli dalam menemukan alternatif dan mendorong konseli untuk membuat keputusan
yang memberi pandangan pada tindakan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data