Deskripsi Subyek Penelitian PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK AUTIS MELALUI MEDIA KREASI KIRIGAMI DI SLB AUTIS DIAN AMANAH YOGYAKARTA.

63 dengan teman sebaya bahkan dia akan terkucilkan. Selain itu, perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-concept atau kepribadian anak.

B. Deskripsi Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa autis kelas II di SLB Dian Amanah Yogyakarta dengan jumlah 2 siswa. Adapun identitas dan karakteristik siswa tersebut adalah sebagai berikut : 1. Subyek 1 a. Identitas Subyek Nama : EGS Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 11 Tahun Agama : Islam Jenis Ketunaan : Autis Alamat : Sleman b. Karakteritik Subjek 1 EGS memiliki kondisi fisik yang sehat dan terlihat seperti anak normal pada umumnya, kemampuan komunikasi subyek pun sudah cukup baik seperti subyek mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang dirinya dan mampu memahami instruksi yang diberikan, kemampuan motorik kasar subyek seperti berjalan, berlari, dan melompat tidak mengalami hambatan hanya saja kemampuan motorik halus subyek seperti menggunting dan melipat 64 masih mengalami hambatan dikarenakan pergelangan tangan yang kaku serta kurangnya koordinasi mata dan tangan, sehingga mengalami kesulitan pada saat kegiatan akademik di sekolah. EGS memiliki karakteristik belajar yang cenderung pasif dan perhatian mudah beralih, subyek selalu melihat keadaan di sekelilingnya dan selalu mengoceh pada saat kegiatan belajar. Hal ini membuat subyek selalu tidak fokus belajar, sehingga berakibat pada rendahnya kemampuan akademik subyek. Saat kegiatan belajar yang berhubungan dengan kegiatan motorik pun subyek mengalami kesulitan karena perhatiannya mudah teralih dan selalu mengoceh, sehingga subyek menjadi tidak fokus dengan kegiatan yang sedang dilakukannya. 2. Subyek 2 a. Identitas Subyek Nama : THI Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 13 Tahun Agama : Islam Jenis Ketunaan : Autis Alamat : Sleman. b. Karakteristik Subjek 2 THI memiliki kondisi fisik yang sehat dan terlihat seperti anak normal pada umumnya, namun subyek mengalami kesulitan 65 berkomunikasi tidak dapat berbicara tetapi subyek sudah memahami perintah yang diberikan oleh guru dan orang-orang di sekitarnya. Kemampuan motorik kasar subyek seperti berjalan,berlari dan naik turun tangga tidak mengalami hambatan, hanya saja subyek mengalami kesulitan dalam kemampuan motorik halusnya seperti menggunting dan melipat dikarenakan kekakuan pada pergelangan tangannya. THI memiliki karakteristik belajar yang cenderung pasif dan sering menepak tangan hand-flapping. Subyek selalu fokus saat diberi tugas oleh guru namun kebiasaan hand-flapping subyek sering membuatnya mengalami keterlambatan saat mengerjakan tugas sehingga guru harus selalu memberikan teguran agar subyek berhenti menepakkan tangannya. Subyek juga selalu mengeluarkan suara yang membuat teman sekelasnya menjadi tidak fokus belajar.

C. Deskripsi Kegiatan Pra Penelitian