Uji Coba Instrumen Penelitian

+ 8 jawaban bias dari responden. Berikut adalah skor dari empat pilihan jawaban yang penulis sediakan: a. Skor 4 untuk jawaban Sangat Setuju SS b. Skor 3 untuk jawaban Setuju S c. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju TS d. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju STS

F. Uji Coba Instrumen Penelitian

Agar data yang diperoleh dengan kuesioner dapat valid dan reliabel maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner terhadap butir-butir pernyataan sehingga dapat diketahui layak tidaknya untuk pengumpulan data. Uji coba instrumen dilakukan dengan menguji item-item pernyataan kepada 30 sampel responden. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Imam Ghozali, 2011: 52. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi atau arti sebenarnya yang diukur. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Confirmatory Faktor Analysis CFA. Confirmatory Faktor Analysis CFA adalah analisis faktor untuk menguji unidimensionalitas atau apakah indikator-indikator yang digunakan dapat , 9 mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel Imam Ghozali, 2011: 55. Analisis CFA akan mengelompokkan masing-masing indikator kedalam beberapa faktor. Indikator dikatakan sebagai bagian dari variabel apabila mempunyai nilai signifikansi 0,05 Imam Ghozali, 2011: 58. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen kuesioner dapat diukur melalui faktor loading dengan bantuan SPSS 20.00 for Windows. Faktor loading adalah korelasi item-item pernyataan dengan konstruk yang diukurnya. Jika nilai faktor loading lebih besar atau sama dengan 0,5 ≥0,5 maka indikator yang dimaksud valid dan berarti bahwa indikator tersebut signifikan dalam mengukur suatu konstruk. Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan Uji Bartlett Test of Spericity. Jika hasilnya signifikan ≥ 0,5 berarti matrik korelasi memiliki korelasi signifikan dengan sejumlah variabel. Uji validitas penelitian ini meliputi convergent validity dan divergent validity. a. Convergent Validity Convergent validity diukur berdasarkan nilai faktor loading dan AVE. Convergent validity digunakan untuk mengecek nilai loading item pernyataan untuk masing-masing konstruk. Nilai convergent validity diterima jika nilai AVE diatas 0,5. Hasil faktor loading dari ketiga variabel ini dapat ditunjukkan dalam lampiran 5. - Dalam penelitian ini terdapat 4 item yang dinyatakan tidak valid yaitu item gaya kepemimpinan 1, gaya kepemimpinan 4, kinerja 1 dan kinerja 2 dikarenakan nilai faktor loading berada diluar dari kelompok nilai faktor loading varibel sejenis.. Sehingga 13 item pernyataan yang dinyatakan valid yang akan di analisis lebih lanjut. Tabel 4 . Mean, Standard Deviation SD, AVE, Cronbach`s value and Correlations No Variabel Mean SD AVE 1 2 3 1. Gaya Kepemimpinan 2,821 0,677 0,900 0,921 2. Disiplin Kerja 2,801 0,545 0,718 0,398 0,905 3. Kinerja Pegawai 3,029 0,503 0,847 0,388 0,262 0,883 Sumber: Data diolah tahun 2015 Korelasi signifikan pada level 0.05. Korelasi signifikan pada level 0.01. Nilai Cronbach` s Alpha pada angka bercetak tebal. b. Divergent validity Divergent validity diukur berdasarkan correlation matrix dan discriminant validity. Discriminant validity meliputi nilai korelasi dan reliabilitas dia antara dua konstruk yang digunakan untuk menaksir konstruk mana yang saling tumpang tindih. Nilai discriminant validity harus kurang dari 0.85 Campell dan Fiske, 1959. Nilai diskriminan ditunjukkan pada tabel berikut: . Tabel 5. Average Variance Extracted, Square Correlation and Dicsriminant Validity Variabel 1 2 3 1. Gaya Kepemimpinan 0,900 0,158 0,151 2. Disiplin Kerja 0,436 0,718 0,069 3. Kinerja Pegawai 0,430 0,293 0,847 Sumber: Data diolah tahun 2015 Nilai AVE ditunjukkan pada angka bercetak tebal Discriminant validity ditunjukkan pada sisi kiri nilai AVE 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah sejalan atau stabil dari waktu ke waktu Imam Ghozali, 2011: 47. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang sejalan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang jika dicobakan secara berulang-ulang pada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak terdapat perubahan psikologis terhadap responden. Adapun kategorisasi angka skala reliabilitas menurut Cortina 1993: 100 yaitu: 1. Antara 0,800-1,000 = Realibilitas Baik 2. Antara 0,600-0,799 = Realibilitas Diterima 3. 0,600 = Realibilitas Buruk Reliabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa indikator-indikator mempunyai sejalansi yang tinggi dalam mengukur variabelnya. 0 1 Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Imam Ghozali, 2011: 48. Hasil uji reliabilitas kuesioner disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Keterangan Gaya Kepemimpinan 0,921 Reliabel, Baik Disiplin Kerja 0,905 Reliabel, Baik Kinerja Pegawai 0,883 Reliabel, Baik Sumber: Data Primer yang diolah 2015 Berdasarkan hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua item pernyataan dan tiga variabel yang akan diteliti adalah reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha 0,70 Imam Ghozali, 2011.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

4 138 103

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA BATU

3 19 19

Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja: studi kasus pada kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

4 76 124

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor

0 5 43

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Diklat Dan Litbang Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.

0 1 19

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN KERJA TERHADAP KUALITAS KINERJA Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan Kerja Terhadap Kualitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.

1 7 18

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN KERJA TERHADAP KUALITAS KINERJA Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan Kerja Terhadap Kualitas Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen.

0 3 15

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA(Studi pada Pegawai Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 0 147

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR POS BOYOLALI Indriyatmoko

0 1 11

PENGARUH KEPEMIMPINAN, DIKLAT, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS SOSIAL KABUPATEN PATI

0 0 12