BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Pengertian Family Centered Care
Dalam paradigma keperawatan anak, anak merupakan individu yang masih bergantung pada lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan individualnya. Lingkungan yang mendukung tersebut salah satunya adalah keluarga Supartini, 2004. Sebagai suatu
sistem, keluarga dipandang sebagai sistem yang berinteraksi secara berkelanjutan. Interaksi merupakan hal penting dalam
keluarga sehingga perubahan pada salah satu anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain. Jenis interaksi
yang digunakan dalam keluarga akan dapat menyebabkan disfungsi. Jenis interaksi yang tertutup terhadap informasi dari
lingkungan luar dan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan yang ada dapat menyebabkan gangguan dalam sistem keluarga.
Oleh karena itu, penerapan asuhan keperawatan turut berfokus pada keluarga dalam hal ini perawat harus mengenal hubungan
dalam keluarga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk membantu keluarga
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi Wong 2008, Friedman
1998.
Menurut Wong 2008, perubahan dalam anggota keluarga yang bisa mempengaruhi anggota keluarga yang lain adalah stres.
Misalnya, anak yang mengalami sakit. Kondisi sakit, membuat perubahan dalam keluarga. Dalam hal ini, fokus interaksi keluarga
adalah pada anak yang sakit sedangkan kebutuhan interaksi dengan anggota atau lingkungan yang lain menjadi berkurang.
Stres dalam keluarga dapat diminimalkan dengan cara melibatkan keluarga dalam perawatan anak. Keterlibatan keluarga dalam
perawatan anak diterapkan dalam asuhan keperawatan yang dikenal dengan konsep
Family Centered Care perawatan yang
berfokus pada keluarga.
Menurut Hanson dalam Supartini 2004, konsep Family
Centered Care diawali pada abad ke 19. Pada saat itu, perawatan
isolasi sedang berkembang untuk perawatan penyakit menular. Orangtua dengan anak yang menjalani perawatan karena penyakit
menular, tidak diijinkan untuk mengunjungi anak dan membawa barang–barang atau mainan ke rumah sakit. Berdasarkan hasil
penelitian pada tahun 1940, tindakan isolasi ini ternyata menimbulkan stres pada anak. Stres dan gelisah yang dialami anak
tersebut turut membuat orangtua merasa stres. Oleh karena itu, orientasi asuhan keperawatan anak berubah dari perawatan isolasi
menjadi rooming in
, yaitu orangtua dapat mendampingi anak
selama perawatan di rumah sakit.
Family Centered Care didefinisikan menurut Hanson 1997,
dalam Dunst dan Trivette, 2009, sebagai suatu pendekatan inovatif dalam merencanakan, melakukan dan mengevaluasi
tindakan keperawatan yang diberikan kepada anak didasarkan pada manfaat hubungan antara perawat dan keluarga yaitu orang
tua.
Menurut Stower 1992, dalam Hutchfield, 1999, Family
Centered Care merupakan suatu pendekatan yang holistik.
Pendekatan Family Centered Care
tidak hanya memfokuskan asuhan keperawatan kepada anak sebagai klien atau individu
dengan kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual biopsikospiritual tetapi juga melibatkan keluarga sebagai bagian
yang konstan dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak. Pendapat Stower 1992, didukung oleh Gill 1993, dalam
Hutchfield, 1999 yang menyebutkan bahwa Family Centered Care
merupakan kolaborasi bersama antara orangtua dan tenaga profesional. Kolaborasi orangtua dan tenaga profesional dalam
bentuk mendukung keluarga terutama dalam aturan perawatan yang mereka lakukan merupakan filosofi
Family Centered Care .
Kemudian, secara lebih spesifik dijelaskan bahwa filosofi Family
Centered Care yang dimaksudkan merupakan dasar pemikiran
dalam keperawatan anak yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada anak dengan melibatkan keluarga
sebagai fokus utama perawatan. Kutipan definisi dari para ahli di atas memberikan gagasan bahwa dalam penerapan
Family Centered Care
sebagai suatu pendekatan holistik dan filosofi dalam keperawatan anak, perawat sebagai tenaga profesional perlu
melibatkan orangtua dalam perawatan anak. Adapun peran perawat dalam menerapkan
Family Centered Care adalah sebagai mitra dan
fasilitator dalam perawatan anak di rumah sakit.
Tujuan penerapan konsep Family Centered Care
dalam perawatan anak, menurut Brunner dan Suddarth 1986 dalam
Hutchfield, 1999 adalah memberikan kesempatan bagi orangtua untuk merawat anak mereka selama proses hospitalisasi dengan
pengawasan dari perawat sesuai aturan yang berlaku. Selain pendapat diatas, DePompei dan Ahmann 1994
dalam Hutchfield, 1999, menyebutkan bahwa Family Centered
Care bertujuan untuk
mengatur keluarga sebagai pusat dari kehidupan anak melalui keterlibatan mereka dalam proses
perawatan dan membentuk suatu hubungan kerjasama yang mendukung antara perawat dan keluarga sebagai pemberi
perawatan bagi anak Selain itu,
Family Centered Care juga bertujuan untuk
meminimalkan trauma selama perawatan anak di rumah sakit dan meningkatkan kemandirian sehingga peningkatan kualitas hidup
dapat tercapai Robbins, 1991 dalam Hutchfield 1999.
2.1.2. Elemen Family Centered Care