Hubungan Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Family Centered Care dengan Efek Hospitalisasi pada Anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang T1 462007022 BAB II

mereka, ketakutan, kehilangan kemandirian, ketidaknyamanan akibat perlukaan tubuh, nyeri, kehilangan bagian tubuh atau ketakutan terhadap kematian. Reaksi pada anak yang muncul sebagai respon terhadap hospitalisasi dipengaruhi oleh perkembangan umur, pengalaman sakit sebelumnya, terdap55atnya support system atau dukungan dari lingkungan sekitar, mekanisme koping dan keseriusan diagnosa penyakit Wong, 2008. Menurut Supartini 2004, saat anak mengalami stres di rumah sakit, orangtuapun dapat merasakan hal yang sama. Stres yang dirasakan orangtua, akan membuat mereka tidak mampu melakukan perawatan dengan baik sehingga anak akan semakin merasa stres. Selanjutnya Supartini menambahkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli mengenai stres akibat hospitalisasi, yakni stres akibat hospitalisasi pada anak dan orangtua menimbulkan trauma. Pengalaman traumatik ini, berpengaruh terhadap kerjasama orangtua dan anak selama menjalani perawatan di rumah sakit.

2.3. Hubungan

Family Centered Care terhadap efek hospitalisasi pada anak Kehidupan anak dipengaruhi oleh keluarga. Apabila dukungan keluarga baik maka pertumbuhan dan perkembangan anak juga baik sebaliknya apabila dukungan keluarga terhadap anak kurang baik maka akan mengganggu perkembangan psikologis anak Alimul, 2005. Klien yang menjalani perawatan di rumah sakit mengalami kecemasan pada semua tingkat usia terutama pada anak–anak terutama usia prasekolah. Pada anak usia prasekolah pengalaman takut terhadap suatu hal lebih besar dibandingkan dengan usia yang lain. Anak usia prasekolah sudah dapat berespon dengan baik terhadap perpisahan, tetapi karena daya khayalan mereka yang tinggi, maka mereka menganggap bahwa sakit yang mereka alami sebagai bentuk hukuman terhadap suatu kesalahan yang mereka buat sehingga mereka merasakan ketakutan yang besar. Selain itu, kecemasan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal misalnya perawat, lingkungan rumah sakit dan dukungan dari keluarga selama perawatan anak. Dukungan keluarga memiliki peranan penting karena dukungan yang diberikan dapat menunjang kesembuhan klien, sebaliknya apabila dukungan yang diberikan tidak maksimal dikarenakan kecemasan keluarga terhadap perawatan anak dapat membuat anak turut merasakan kecemasan tersebut karena tampak pada perilaku perawatan yang diberikan keluarga kepada anak. Penerapan perawatan anak di rumah sakit harus memperhatikan pelayanan secara holistik untuk menunjang kesembuhan. Perawatan yang holistik meliputi dukungan sosial keluarga, lingkungan rumah sakit yang kondusif dan pelayanan dari perawat yang teraupetik. Menurut Canam dalam Wong 2008, tugas yang dijalankan keluarga secara adaptif dalam perawatan anak di rumah sakit sangat mempengaruhi dalam mencapai tujuan perawatan anak. Tugas adaptif tersebut dapat diterapkan dalam kondisi sebagai berikut : a. Menerima kondisi anak Saat anak menjalani hospitalisasi, orangtua berusaha mencari tahu mengenai penyakit anak dan orangtua membantu anak atau dirinya sendiri untuk menemukan mekanisme koping yang konstruktif. b. Mengelola kondisi anak Orangtua terbuka untuk menjalin hubungan kerjasama dengan perawat untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi anak sehingga dapat memahami kondisi anak dengan baik. Oleh karena itu perawat perlu mensosialisasikan sistem pelayanan kesehatan yang tersedia kepada orangtua. c. Memenuhi kebutuhan perkembangan anak Orangtua memenuhi kebutuhan perkembangan anak selama di rumah sakit dengan cara memberikan pengasuhan seperti ketika anak di rumah dan memperlakukannya seperti anak yang lain. Peran perawat adalah menjelaskan kepada orangtua untuk memberikan pengasuhan kepada anak sesuai dengan tahap tumbuh dan kembang anak. d. Memenuhi kebutuhan perkembangan keluarga Anak yang menjalani hospitalisasi tentu membutuhkan perhatian lebih dari orangtua terutama pada fase akut. Oleh karena itu, untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan perkembangan keluarga maka orangtua harus mempertahankan hubungan diantara anggota keluarga dengan mengidentifikasi kebutuhan keluarga termasuk anak dengan hospitalisasi kemudian mengatur prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi dan mencari sistem dukungan sosial yang adekuat. e. Menghadapi stresor dengan positif Orangtua harus menyelesaikan setiap masalah yang ada sehingga dapat mencegah stres pada keluarga dengan mengembangkan mekanisme koping yang positif. Oleh karena itu, perawat mengkaji masalah dan mekanisme koping keluarga kemudian membantu keluarga untuk menetapkan prioritas masalah yang akan diselesaikan dengan mengembangkan mekanisme koping yang ada sehingga reaksi stres yang muncul bisa dicegah dan tidak mempengaruhi perawatan yang dilakukan oleh orangtua kepada anak. Anak yang mengalami efek hospitalisasi, juga menimbulkan kecemasan pada orangtua sehingga kondisi cemas pada anakpun semakin meningkat. Oleh karena itu, asuhan keperawatan yang diterapkan tidak hanya ditujukan kepada anak yang menjalani hospitalisasi, tetapi meliputi orangtua anak tersebut. Prinsip utama dalam memberikan asuhan keperawatan yang teraupetik adalah menggunakan konsep Family Centered Care untuk mencegah atau menurunkan dampak perpisahan antara orangtua dan anak Supartini, 2004.

2.4. Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Hidup Pasien Pre- dan Post-Histerektomi di Rumah Sakit Panti Wilasa “Citarum” Semarang Jawa Tengah T1 462008061 BAB II

0 3 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Family Centered Care dengan Efek Hospitalisasi pada Anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Family Centered Care dengan Efek Hospitalisasi pada Anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Family Centered Care dengan Efek Hospitalisasi pada Anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang T1 462007022 BAB IV

2 1 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Family Centered Care dengan Efek Hospitalisasi pada Anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang T1 462007022 BAB V

2 2 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Family Centered Care dengan Efek Hospitalisasi pada Anak di Ruang Dahlia Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang

0 1 69

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Suami kepada Istri dengan Kanker Payudara Pasca Mastektomi di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang T1 462008015 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Suami kepada Istri dengan Kanker Payudara Pasca Mastektomi di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang T1 462008015 BAB II

0 1 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Suami kepada Istri dengan Kanker Payudara Pasca Mastektomi di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang T1 462008015 BAB IV

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Sosial Suami kepada Istri dengan Kanker Payudara Pasca Mastektomi di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang T1 462008015 BAB V

0 0 3