STRATEGI PERANCANGAN TUGAS PERANCANGAN PABRIK MALTODEXTRINDARI PATI TAPIOKA MENGGUNAKAN ENZIM α-AMILASE DENGAN KAPASITAS 45.000 TON/TAHUN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

EXECUTIVE SUMMARY JUDUL TUGAS PERANCANGAN PABRIK MALTODEXTRIN DARI PATI TAPIOKA MENGGUNAKAN ENZIM α-AMILASE KAPASITAS PRODUKSI 45.000kLtahun

I. STRATEGI PERANCANGAN

Latar belakang Pendirianpabrik maltodextrindiIndonesia dilatarbelakangi oleh peningkatan kebutuhan dextrin di dalam negeriyang belum dapat dipenuhi permintaan seluruhnya oleh pabrik dextrin lokal.Maka salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah dengan pendirian pabrik dextrin. Sebagai salah satu sumber devisa negara, industri dextrin adalah lahan bisnis yang baik dan profitable. Di samping itu impor kebutuhan dextrin dalam negeri dapat ditekan sehingga devisa negara dapat ditingkatkan bahkan lebih jauh lagi dimungkinkan untuk orientasi ekspor. Dasar penetapan kapasitas produksi Penetapan kapasitas produksi didasarkan oleh 3 hal yaitu : 1. Pada tahun 2011 diperkirakan kebutuhan dextrin adalah sebesar 200.000 tontahun. Dari total kebutuhan itu hanya 42.800 tontahun maltodextrin yang terpenuhi. Hal ini berarti setiap tahun di dalam negeri kekurangan pasokan 57.200 ton maltodextrin. 2. Kapasitas pabrik maltodextrinminimal yang sudah ada adalah 42.800tontahunsehingga produksi minimal yang dirancang lebih besar dari kapasitas tersebut yaitu 45.000Tontahun. Dasar penetapan lokasi pabrik • Ketersediaan bahan baku pati tapioka Sumber bahan baku tepung tapioka yang digunakan dalam pembuatan dextrin diperoleh dari PT. Budi Acid Jaya, Lampung Tengah, yangmemproduksi tepung tapioka sebesar 645.000 tontahun. • Pemasaran produk Daerah Cilegon, Serang, Merak dan Jabotabek sebagai daerah industri merupakan lahan potensial bagi pemasaran produk. Pemilihan lokasi pabrik dekat dengan pasar disebabkan produk dextrin bersifat weight gaining, dimana biaya pengangkutan bahan baku lebih murah dibanding biaya pegangkutan produk. Dengan dekatnya daerah pemasaran yang potensial ini, biaya distribusi produksi dan biaya investasi dalam pembangunan storage dapat ditekan. • Ketersediaan Air dan Listrik serta Utilitas Lainnya Didalam perencanaan pabrik ini, air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan selama berlangsungnya proses produksi. Air tersebut dipergunakan sebagai air proses, air sanitasi dan air umpan boiler. Kebutuhan akan air ini diperoleh dari Sungai Wai Seputih.Sedangkan kebutuhan listrik dan PLN menggunakan generator listrik • Ketersediaan Tenaga Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah penduduk yang padat sehingga mudah untuk memperoleh tenaga kerja. • Fasilitas Transportasi Dekatnya lokasi pabrik dengan pelabuhan serta dukungan transportasi darat yang memadai, diharapkan pemasokan bahan baku danpemasaran hasil produksi baik, baik untuk dalam maupun, luar negeritidak mengalami kesulitan. Pemilihan proses • Proses yang dipilih dalam produksi maltodextrinini adalah proses enzimatis. Proses ini melibatkan aktivitas enzim α-Amilase. • Proses pembuatan maltodextrin dari pati tapioka berlangsung dalam lima tahap yaitu tahap penyimpanan bahan baku, tahap penyiapan bahan baku, tahap reaksi pembentukan dextrin, tahap pemurnian produk dan tahap penyimpanan produk. BAHAN BAKU Nama Tepung Tapioka Spesifikasi - Fase : Padat - Starch : 70 min. - Kecerahan : 98,2 - Moisture : 15 max. - Raw Fibre : 3 max. - SandSilica : 3 max. - pH : 4 – 7 30 soluble Kebutuhan 135,2814tonhari Asal Surabaya BAHAN PENUNJANG Nama Enzim α-Amylase Spesifikasi Wujud : cair Warna : clear Brown Temperatur : aktif pada suhu 80 o C - 85 o C pH stabil : 6,2 – 7,5 pH optimum : 6,0-6,5 pH inaktivasi : 5,0 Kebutuhan 0,027363636 kghari Asal Taka-Therm® Nama Air Spesifikasi - fase :cair - pH :6,8 - 7,5 - kadar Cl2 : max 0,5 ppm - kesadahan : max 50 ppm - kekeruhan : max 2 Ntu Kebutuhan 851,928tonhari Asal Sungai Wai Seputih Nama Karbon Aktif Spesifikasi Bentuk : padatan bubuk granular Warna : hitam Bau : tak berbau Daya serap : 75-100 Ukuran partikel : 0.2-5 mm Diameter pori : 10-200 Ᾰ Kebutuhan 390.96 kghari Asal Surabaya Nama HCl Wujud Cair Bau Tidak Berbau konsentrasi 32 Boiling Point 48 °C 321 K, larutan 32. Melting Point −27,32 °C 247 K larutan 32 Kebutuhan 11144.4 KgJam Nama NaOH PRODUK Jenis Maltodextrin Spesifikasi - Wujud : padat - Warna :putih hingga kuning tua - pH : 5-7 - Solubility : 98 min - fiber content : max 0.1 - ash content : max 0.2 - moisture content : max:5 - DE : 8-25 - Heavy Metals : 8-25 Laju produksi 272,727,216tonhari Daerah pemasaran Jawa dan Bali

II. DIAGRAM ALIR DAN PENERACAAN