Oleoresin Tinjauan Oleoresin dan Cinnamic Aldehyde

15

2.2. Tinjauan Oleoresin dan Cinnamic Aldehyde

2.2.1. Oleoresin

Oleoresin merupakan senyawa polimer yang berbobot molekul besar dan lebih mudah larut dalam pelarut polar. Senyawa polimer ini merupakan campuran antara resin dan minyak atsiri yang dapat diekstrak dari berbagai jenis rempah rempah atau hasil samping dari limbah pengolahan rempah rempah. Rempah rempah tersebut pada umumnya berasal dari buah, biji, daun, kulit maupun rimpang, misalnya jahe, lada, cabe, kapulaga, kunyit, pala, vanili dan kayu manis . Sulaswaty, 2002 Jenis-jenis oleoresin yang sudah dikenal antara lain adalah: Anise oleoresin, Black Pepper oleoresin, Cardamom 8 oleoresin, Celery oleoresin, Capsicum oleoresin, Clove oleoresin, Coriander oleoresin, Cumin oleoresin, Fennel oleoresin, Fenugreek oleoresin, Garlic oleoresin, Ginger oleoresin, Nutmeg oleoresin, Onion oleoresin, Paprika oleoresin, Rosemary oleoresin, Saffron oleoresin, Turmeric oleoresin dan Vanilla oleoresin. Ekstraksi oleoresin umumnya dilakukan dengan pelarut organik, misalnya etilen diklhorida, aseton, etanol, metanol, heksan Somaatmadja, 1981, eter dan isopropil alkohol Moestofa, 1981. Pemilihan pelarut yang tepat sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas oleoresin yang diperoleh. Pada umumnya ekstraksi oleoresin dilakukan dengan menghaluskan bahan yang akan diekstrak, kemudian diekstraksi dengan cara perkolasi.. Ekstrak yang tertinggal merupakan oleoresin yang biasanya bercampur dengan minyak, lemak, pigmen dan komponen flavor yang terekstrak dari bahan asal. Oleoresin yang diperoleh merupakan cairan yang kental atau semi padat yang mempunyai karakteristik rasa dan aroma sama dengan bahan asalnya. Oleoresin dari kayu manis apabila diekstrak dengan etanol menghasilkan 10 - 12 oleoresin dan dengan pelarut benzena menghasilkan 2,.5 – 4,3 . Selanjutnya, oleoresin yang diperoleh dapat diencerkan dengan minyak atsiri hasil penyulingan dari bahan rempah yang sama. Perolehan oleoresin dipengaruhi oleh jenis pelarut dan temperatur dan meningkat dengan meningkatnya temperatur Purseglove et al., 1981. Menurut Thomas and Duethi 2001, pelarut yang paling banyak digunakan untuk ekstraksi oleoresin adalah etanol. 16

2.2.2. Cinnamic Aldehyde