30
3.5. Prosedur Percobaan
a. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ektraksi padat cair dengan bantuan ultrasonik, yakni mengamati perlakuan variabel
waktu dan intensitas untuk mengekstraksi bahan sehingga dihasilkan yield yang optimal dan juga menentukan model laju ekstraksi
b. Preparasi bahan
Kulit kayu manis dipotong dengan ukuran ± 2 cm, kemudian dihaluskan dengan grinder hingga halus, serbuk halus kemudian diayak dengan
ayakan Test Sieve ukuran 0.5 mm hingga diperoleh serbuk halus dengan ukuran partikel yang seragam 0.5 mm .Bahan yang telah dihaluskan
diukur kadar airnya dengan menggunakan Karl Fischer Titrator, sehingga kadar oleoresin dan cinnamic aldehyde dapat dihitung berdasarkan berat
kering. Disamping itu ditetapkan uji homogenitas bahan dengan mengambil 10 titik pengambilan cuplikan secara random dan cuplikan
pada tiap titik diukur kadar air dan kadar cinnamic aldehyde. c.
Persiapan ekstraksi dengan ultrasonik Proses ekstraksi dilakukan dengan bantuan ultrasonik seperti pada Gambar
3.2, dimana bak ultrasonik diisi dengan air yang dicampur sedikit detergent. Adanya air dimaksudkan sebagai media gelombang ultasonik
yang akan menembus dinding wadah yang berisi bahan yang akan diekstraksi dan pelarut Gambar 3.3.
Gambar 3.2. Ultrasonic bath
Cintas and Cravotto, 2005
Gambar 3.3. Skema ultrasonic bath
Cintas and Cravotto, 2005
31 d.
Proses Ekstraksi
Ekstraksi dengan pelarut metanol : 2.5 gram kayu manis yang telah
dihaluskan dan 25 mL. metanol dimasukkan kedalam botol tutup ulir 100 ml, kemudian dicelupkan dalam tangki ultrasonik yang berisi air dan
detergent. Proses ekstraksi dilakukan pada intensitas tetap 60 . Setelah 11 menit, disaring dan filtratnya diambil contoh sebanyak 2 mL
untuk penetapan kadar cinamaldehyde dengan menggunakan GC. Sisa filtrat diuapkan dengan oven untuk mengetahui kadar oleoresin.
Langkah selanjutnya diulangi sesuai dengan Run 1 seperti pada Tabel 3.1 dengan perlakuan ekstraksi pada berbagai interval waktu untuk
menentukan waktu optimal. Setelah diperoleh waktu optimal, langkah selanjutnya sesuai dengan Run 1 seperti pada Tabel 3.1 dengan perlakuan
ekstraksi pada berbagai interval intensitas untuk menentukan intensitas optimal
Ekstraksi dengan pelarut etanol : ulangi percobaan ekstraksi tersebut
diatas dengan menggunakan solven etanol sesuai dengan Tabel 3.2.
Ekstraksi dengan pelarut isopropil alkohol: ulangi percobaan ekstraksi
tersebut diatas dengan menggunakan solven Isopropil alkohol sesuai dengan Tabel 3.3.
e. Analisa kadar cinnamic aldehyde
Kadar cinamic aldehyde ditetapkan dengan GC. f.
Analisa kadar Oleoresin. Kadar oleoresin dtetapkan dengan oven
g. Pemekatan ekstrak
Ekstrak dipekatkan dengan rotavapor sehingga diperoleh larutan pekat oleoresin.
h. Ekstraksi pembanding.
Ekstraksi bahan dengan ratio konsentrasi bahanpelarut yang sama dengan ekstraksi berbantu ultrasonik. Percobaan dilakukan dengan cara
menimbang 5 gram serbuk kayu manis diekstraksi dengan soxhlet
32 ekstraktor menggunakan pelarut metanol, etanol dan isopropil alcohol
masing masing sebanyak 50 mL. Ekstraksi dihentikan ketika warna larutan yang pada tabung ekstraktor menjadi tidak berwarna. Waktu ekstraksi
untuk masing masing pelarut adalah 8 jam.
3.6. Pengolahan Data