Membentuk Tim Teknis Kerjasama Ditjen PLS dengan Kadin I ndonesia yang Mengadakan hubungan kerjasama dengan perusahaan yang bernaung Menyusun Pedoman Umum maupun Pedoman Khusus yang mengatur rincian Menyiapkan Data I nformasi low

d. Mengembangkan dan membina SDM melalui Sertifikasi Kompetensi

e. Membina Lembaga- lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang berfungsi

sebagai tempat Uji Kompetensi melalui Akreditasi

f. Mengembangkan data base SDM pemegang Sertifikasi Kompetensi

sebagai rujukan untuk keperluan dalam negeri dan luar negeri. 1 4 6 . M e n ga da k a n Ke rj a sa m a de n ga n Le m ba ga - Le m ba ga Pe la t ih a n Melaksanakan Pilot Project Pelatihan Welder bagi para pemuda penganggur berjumlah 100 orang bekerjasama antara Kadin I ndonesia – Lembaga Pelatihan Welding Yayasan Binawan bertempat di Pusdiklat Binawan Cianjur. Tujuan kegiatan ini untuk mempersiapkan pengiriman TKI ke Korea dan Timur Tengah sebagai realisasi Kesepahaman Bersama MoU antara Kadin I ndonesia dengan BNP2TKI . 1 4 7 . Kom pe t e n si SDM I n du st r i SPA Menyelenggarakan seminar dengan topik “Meningkatkan Kompetensi SDM I ndustri Spa” bekerjasama dengan BNSP, BRI , I ndonesia Spa Profesional Association I ndspa dan I ndonesian Master Association I MA dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia I ndonesia yang profesional, kompeten dan berdaya saing, baik di pasar kerja domestik dan internasional. 1 4 8 . Pe n ge m ba n ga n Pe m u da W ira u sa h a w a n Meningkatkan kontribusi Kadin I ndonesia dalam pengembangan kewirausahaan dengan mengembangkan program pelatihan kewirausahaan dengan instansi organisasi terkait; sosialisasi tentang manajemen kewirausahaan kepada UKM, dan membentuk kelembagaan nasional pengembangan kewirausahaan pemuda. 1 4 9 . Pe m a n fa a t a n Te n a ga PH K Te ra m pil Meningkatkan kontribusi Kadin I ndonesia dalam pemanfaatan tenaga PHK terampil dengan melaksakan pengembangan program penempatan pemanfaatan tenaga PHK terampil sebagai tenaga pendamping di UKM; serta mengembangkan usaha mandiri untuk tenaga PHK terampil melalui kerjasama dengan instansi terkait. 1 5 0 . M e w u j u dk a n SKB Ka din I n don e sia de n ga n Dir e k t or a t Je n de r a l PLS De pdik na s Untuk menindaklanjuti SKB Kadin I ndonesia dengan Ditjen Pendidikan Luar sekolah Depdiknas, direncakan program- program sebagai berikut:

a. Membentuk Tim Teknis Kerjasama Ditjen PLS dengan Kadin I ndonesia yang

terdiri dari perwakilan pihak Depdiknas dan Kadin I ndonesia.

b. Mengadakan hubungan kerjasama dengan perusahaan yang bernaung

dibawah Kadin I ndonesia dalam rangka penempatan para peserta kursus dan pelatihan untuk melakukan Praktek Kerja I ndustri Prakerin .

c. Menyusun Pedoman Umum maupun Pedoman Khusus yang mengatur rincian

program dan mekanisme kerja dan hal- hal lain yang dipandang perlu bersama pihak Ditjen PLS Depdiknas.

d. Menyiapkan Data I nformasi lowongan kerja dan peluang usaha mandiri yang

terbuka di seluruh perusahaan yang bernaung dibawah Kadin I ndonesia yang diprioritaskan bagi lulusan kursus dan pelatihan.

e. Membantu kegiatan Lembaga Pendidikan Pelatihan Kadin DKI Jakarta

dalam pendidikan dan pelatihan Tenaga Kerja Jasa Pelabuhan bersama pihak Ditjen PLS Depdiknas.

f. Melakukan kegiatan- kegiatan lainnya dalam rangka mewujudkan SKB Kadin

I ndonesia dengan Direktorat Jenderal PLS Depdiknas. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah: · Mewujudkan Lembaga Kursus dan Pelatihan yang bermutu, sesuai dengan standar kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi BNSP . · Menciptakan tenaga kerja yang kompetitif dalam skala nasional maupun internasional. · Mendayagunakan lulusan Lembaga Kursus dan Pelatihan dalam rangka mengisi lowongan pasar kerja dan peluang usaha mandiri yang tersedia pada Badan Usaha I ndustri yang terhimpun dalam wadah Kadin I ndonesia. · Memberikan kesempatan dalam pemanfaatan fasilitas Badan Usaha I ndustri yang bernaung dalam wadah Kadin I ndonesia untuk kegiatan praktek kerja industri sesuai program Kursus dan Pelatihan.

R. U

SAHA M I KRO , K ECI L DAN M ENENGAH Program Bidang UKM 2008 9 merupakan kelanjutan dan pendalaman dari program 2004- 2007. Model- model yang sudah dirumuskan dan dilaksanakan akan dirangkum menjadi suatu pedoman pengembangan UMKM terpadu. Model- model ini diberikan terbuka untuk bisa diaplikasikan oleh setiap jajaran Kadin sesuai dengan kondisi wilayah kerja atau sektor masing- masing. Pembahasan rancangan kebijakan dan peraturan perundang- undangan tetap dilanjutkan. Program Bidang UKM merupakan penjabaran dari visi dan misi yang ditetapkan awal kepengurusan 2004- 2009, yaitu: 1 5 1 . V isi Tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan menengah yang tangguh berdasarkan sumber daya sendiri akan memperkuat struktur dan daya tahan perekonomian nasional. 1 5 2 . M isi Mengembangkan akses usaha kecil dan menengah pada faktor- faktor produksi dan pada pasar. 1 5 3 . Ke bij a k a n Proye k Sk a la UM KM Mendukung pemerintah dalam usaha mengembangkan proyek skala Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM . 1 5 4 . Ke bij a k a n Pe n ge m ba n ga n Se k t or Riil m e la lu i Bisnis Re a l Tim e Mendorong adanya kebijakan yang pro sektor riil melalui pendekatan binis real time bagi pelaku usaha khususnya UMKM. 1 5 5 . Re v it a lisa si Kope r a si Mengupayakan adanya kebijakan untuk merevitalisasi unit usaha koperasi untuk mengembangkan koperasi di I ndonesia. 1 5 6 . Pe m bia ya a n y a n g le bih Kon du sif un t u k UKM a. Dialog kebijakan dan sosialisasi Pembiayaan yang lebih Kondusif untuk UKM sebagai upaya adanya kebijakan dan regulasi pengembangan kredit perbankan; pengembangan sumber pembiayaan alternatif; berkembangnya jasa penjaminan kredit; dan tumbuhnya jasa modal ventura b. Mengusulkan kepada pemerintah agar menyediakan dana kredit mikro dengan syarat yang mudah dan memperkuat lembaga penjamin kredit. 1 5 7 . Su m be r M oda l Alt e rn a t if Dialog kebijakan dan sosialisasi pemanfaatan sumber modal altetrnatif, seperti obligasi, trustee funds dan dana pensiun oleh UKM. 1 5 8 . D e sa in M ode l Pu sa t I n form a si Kom odit i Sosialisasi dan penerbitan rancangan atau desain model pusat informasi komoditi commodity exchange sebagai pusat informasi komoditi sebagai prasarana dan sarana commodity exchange. 1 5 9 . D a t a ba se I n du st r i Ba sis Pe n ge m ba n ga n Pa sa r Melanjutkan pembangunan database industri UKM sebagai suatu basis utama pengembangan pasar produk UKM. 1 6 0 . D e sa in UKM Est a t e Sosialisasi dan penerbitan desain UKM Estate sebagai suatu model alternatif bagi jajaran Kadin dalam membina industri dan pasar produk UKM. 1 6 1 . Pe n ge m ba n ga n OV OP Sosialisasi program One Village One Product OVOP kepada jajaran Kadin. 1 6 2 . D ise m in a si I n form a si da n Pe n yu luh a n M a na j e m e n Penerbitan tabloid UKM sebagai sarana diseminasi informasi teknologi, manajemen dan pasar sebagai upaya pengembangan apresiasi yang lebih baik dalam pengelolaan usaha pada UKM sekaligus membukakan wawasan diversifikasi usaha bagi pengusaha. 1 6 3 . M ode lin g Ja r in ga n Produ se n da n Pa sa r Sosialisasi dan penerbitan desain jaringan produsen dan pasar yang bisa diterapkan oleh jajaran Kadin sesuai dengan potensi daerah masing- masing. 1 6 4 . Pe m a n fa a t a n Sit u s- Sit u s I n t e r ne t un t u k Pe r lua sa n Ja r in ga n Usa h a Sosialisasi penggunaan situs- situs internet sebagai wahana perluasan jaringan usaha dalam dan luar negeri. 1 6 5 . Pe n ggu n a a n Soft w a r e Le ga l ole h UKM Sosialisasi I GOS Nusantara sebagai software legal berbiaya rendah. Tahap awal dilakukan dengan mendistribusikan softcopy informasi dalam I GOS Office kepada jajaran Kadin.

S. K

ERJ ASAM A E KONOM I I NTERNASI ONAL 1 6 6 . Ke r j a sa m a Ka w a sa n Re giona l Membuka kembali kerjasama kawasan dalam I MS–GT I ndonesia, Malaysia, Singapore - Growth Triangle seperti halnya I MT- GT I ndonesia, Malaysia, Thailand - Growth Triangle . 1 6 7 . Pe m a n t a pa n da n Pe n in gk a t a n Fun gsi Peningkatan kinerja para pengurus Bidang Kerjasama Ekonomi I nternasional. 1 6 8 . Pe r ba ik a n H u bu n ga n Ke rj a Perbaikan hubungan kerja dengan antar Komite- komite Bilateral Multilateral 1 6 9 . Pe nin gk a t a n Ka pa sit a s Ke le m ba ga a n Peningkatan koordinasi dan penyertaan dari asosiasi yang bergiat dalam aspek ekonomi perdagangan internasional. 1 7 0 . Pe m a n t a pa n H u bu n ga n Ke r j a De n ga n Ka bine t Pemantapan dan peningkatan hubungan kerja Kabinet Presiden, Wakil Presiden dan para menteri bidang perekonomian , khususnya dalam misi kerjasama ekonomi internasional. 1 7 1 . Adv ok a si da n Du k un ga n Pe r un din ga n I n t e rn a sion a l Pelaksanaa advokasi bagi kepentingan anggota sekaligus memberikan dukungan kepada pemerintah dalam perundingan internasional, seperti dalam forum WTO, multilateral, bilateral dan regional. 1 7 2 . Pe nin gk a t a n H u bu n ga n Ke rj a De n ga n Bir ok r a si Pemantapan dan peningkatan hubungan kerja dengan jajaran birokrasi dalam negeri departemen terkait dan luar negeri kedutaan besar khususnya penanganan masalah ekonomi dan perdagangan internasional. 1 7 3 . H u bun ga n D e n ga n Le m ba ga Bila t e r a l Pemantapan dan peningkatan hubungan kerjasama dengan Kamar Dagang dan I ndustri negara- negara sahabat hubungan tradisional , kantor- kantor perwakilan dagang di I ndonesiaserta lembaga ekonomi perdagangan lainnya, khususnya dalam rangka promosi perdagangan dan investasi. 1 7 4 . H u bun ga n D e n ga n Le m ba ga M ult ila t e r a l Pemantapan dan peningkatan hubungan kerjasama dengan lembaga- lembaga multilateral seperti ASEAN- CCI , ASEAN- Business Advisory Council ASEAN- BAC , APEC Business ABAC , Confederation of Asia Pasific Chamber of Commerce and I ndustry CACCI , I nternational Chamber of Commerce I CC , termasuk berperan aktif dalam for a event yang diselenggarakan. 1 7 5 . M isi Da ga n g Dorongan dan menfasilitasi terhadap penyelenggaraan misi dagang dan promosi investasi ke luar negeri guna peningkatan kinerja ekspor I ndonesia. 1 7 6 . Afr ik a Ba gia n Se la t a n a . Pe n da la m a n da n pe n ge m ba n ga n or ga nisa si Membentuk 8 delapan kelompok kerja Pokja terdiri dari i manufaktur, ii agribisnis, iii perdagangan, iv keuangan dan jasa perbankan, v usaha kecil dan menengah, vi pariwisata, vii rekrutmen tenaga SDM terampil skilled labor dan viii oil, gas dan mineral.

b. Pe m be n t u k a n Se k r e t a r ia t Ek se k u t if