BAKTERI YANG BERPERAN PADA PENCERNAAN DIDALAM RUMEN

dalam waduk batubara. Produksi GMB dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan aktivitas mikroba untuk mendegradasi molekul organik dan mengkonversi molekul menjadi metan. Biostimulasi adalah teknik untuk merangsang pertumbuhan mikroba lokal dengan menyuntikkan nutrisi ke dalam reservoir bakteri, yang dapat menyebabkan perubahan keragaman bakteri, proses ini dapat digunakan untuk mengaktifkan kembali reservoir batubara yang tidak aktif dalam memproduksi metana. Pingkan dkk 2013 GMB adalah gas bumi dengan komponen dominan metana yang terbentuk secara alamiah dalam proses pembentukan batubara coalification dalam kondisi terperangkap dan terserap dalam batubara Yuliana dkk, 2009. Batubara sangat kaya bahan organik komplek dan sumber karbon untuk biodegradasi yang dilakukan oleh mikroba di dalam batubara strapoc et all, 2008

2.1. BAKTERI YANG BERPERAN PADA PENCERNAAN DIDALAM RUMEN

Mikroorganisme di alam rumen menghasilkan enzim yang mampu menghidrolisis selulosa dan hemiselulosa serta pati dengan adanya simbiosis dengan mikroorganisme lain yang terdapat dalam rumen. Hasil hidrolisis yang berupa rantai karbon sederhana dimanfaatkan menjadi asam lemak volatile yang mampu diserap oleh tubuh dan dijadikan sumber energy bagi hewan ruminansia Arora, 1989. Pada rumen terdapat empat jenis mikroba yang terdiri dari populasi bakteri, protozoa, jamur dan virus yang pada umumnya bersifat anaerobic Czerkawski, 1986. Di dalam rumen populasi berbagai bakteri dan virus saling berinteraksi melalui hubungan simbiosa dan menghasilkan produk-produk khas dari proses fermentatif selulosa, hemiselulosa, dan pati yang berasal dari tumbuhan. Bakteri tertentu yang terdapat dalam rumen dapat menngunakan CO 2 , H 2 , dan format yang diproduksi pada saluran Di dalam rumen terdapat populasi mikroba yang cukup banyak jumlahnya.Mikroba rumen dapat dibagi dalam tiga grup utama yaitu bakteri, 6 protozoa dan fungi. Bakteri rumen diklasifikasikanatas dasar macam substrat yang digunakan sebagai sumber energi utama, yakni: 1.Bakteri Selulolitik: adalah : � Bacteriodes succinogenes � Ruminicoccus flavefaciens � Ruminicoccus albus � Cillobacterium cellulosolvens 2Bakteri Hemiselulolitik:� Butyrivibrio fibriosolven � Bacteriodes ruminicola 3Acid Utilizer Bacteria bakteri pemakai asamadalah : � Peptostreptococcus bacterium � Propioni bacterium � Selemonas lactilytica 4Bakteri Amilolitik: yang terdapat di dalam rumen antara lain: � Bacteriodes amylophilus � Butyrivibrio fibrisolvens � Bacteroides ruminicola � Streptococcus bovis 5Bakteri Proteolitikantara lain: � Bacteroides amylophilus � Clostridium sporogenes � Bacillus licheniformis 6Bakteri Methanogenik Sekitar 25 persen dari gas yang diproduksi didalam rumen adalah gas methan. Bakteri pembentuk gas methan lambat pertumbuhannya. Contoh bakteri ini antara lain: � Methanobacterium ruminantium � Methanobacterium formicium 7Bakteri Lipolitik. Contoh bakteri lipolitik antara lain: � Anaerovibrio lipolytica � Selemonas ruminantium var. lactilyticasoetanto, 2007 7 8 Bakteri Ureolitik Sejumlah spesies bakteri rumen menunjukkan aktivitas ureolitik dengan jalan menghidrolisis urea menjadi CO 2 dan amonia. Beberapa jenis bakteri ureolitik menempel pada epithelium dan menghidrolisa urea yang masuk kedalam rumen melalui difusi dari pembuluh darah yang terdapat pada dinding rumen. Oleh karena itu konsentrasi urea dalam cairan rumen selalu rendah. Salah satu contoh bakteri ureolitik ini misalnya adalah Streptococcus sp. Di dalam rumen yang normal biasanya jumlah bakteri ini mencapai antara 15 – 80 x 10 9 isi rumen.

2.2. GAS METANA BATUBARA