draft proposal

Nama

: Hening Cahyani

NIM

: 140810301129

Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Pengendalian Biaya Standar
pada PT. Hutama Karya Wilayah IV (Surabaya)
Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya dunia bisnis, maka semakin berkembang pula
kebutuhan akan peranan akuntansi dalam menjalankan sebuah bisnis. Salah satu peranan
akuntansi yang dibutuhkan adalah peran sebagai alat pengendalian biaya. Seperti kita ketahui,
bahwa harapan setiap pelaku bisnis adalah menghasil laba sebesar-besarnya. Untuk
mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya maka diperlukan pengalokasian sekaligus
pengendalian atas dana atau anggaran yang telah dialokasikan. Pengendalian biaya
diperlukan untuk meminimalisir penyimpangan dari biaya yang telah dianggarkan.
Pengendalian

biaya


dapat

dilakukan

dengan

menggunakan

akuntansi

pertanggungjawaban. Menurut Mulyadi (1983 : 379-380) Akuntansi pertanggungjawaban
adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan
biaya dan penghasilan dilakukan dengan bidang pertanggungjawaban dalam organisasi
dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok yang bertanggungjawab terhadap
penyimpangan dari biaya dan penghasilan yang dianggarkan. Untuk dapat diterapkannya
sistem akuntansi pertanggungjawaban ada lima syarat, yaitu : (1) Struktur organisasi yang
menetapkan secara tegas wewenang dan tanggung jawab tiap tingkatan manajemen. (2)
Anggaran biaya yang disusun untuk tiap tingkatan manajemen. (3) Penggolongan biaya
sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya (controllability) biaya oleh manajemen tertentu

dalam operasi. (4) Terdapatnya susunan kode rekening perusahaan yang dikaitkan dengan
kewenangan pengendalian pusat pertanggungjawaban. (5) Sistem pelaporan biaya kepada
manajer yang bertanggung jawab (responsibility reporting).
PT. Hutama Karya adalah salah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang
industri konstruksi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, dan lain-lain.
Dimana pemasaran dan pelayanannya terbagi menjadi 5 (lima) wilayah yang menyebar di
seluruh Indonesia. Dimasing-masing wilayah terdapat pembagian divisi-divisi atau pusat
pertanggungjawaban yaitu divisi gedung dan divisi jalan dan jembatan.

Dari uraian diatas, peneliti melihat bahwa akuntansi pertanggungjawaban perlu
diterapkan karena dapat memaksimalkan keefektifan dan keefisienan serta dapat menjadi
pengendali atas biaya yang telah dialokasikan. Sehingga perusahaan dapat meminimalisir
penyimpangan dari biaya dan penghasilan yang dianggarkan. Oleh karena itu, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang akuntansi pertanggungjawaban dengan judul “Pengaruh
Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Pengendalian Biaya Standar pada PT.
Hutama Karya Wilayah IV (Surabaya)”

Rumusan Masalah
1. Apakah penerapan struktur organisasi akuntansi pertanggungjawaban dengan
menetapkan wewenang secara tegas berpengaruh terhadap pengendalian biaya

standar?
2. Apakah sistem pelaksanaan atau pengendalian pada akuntansi pertanggungjawaban
berpengaruh terhadap pengendalian biaya standar?
3. Apakah sistem perencanaan atau anggaran pada akuntansi pertanggungjawaban
berpengaruh terhadap pengendalian biaya standar?
4. Apakah sistem pelaporan pada akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh
terhadap pengendalian biaya standar?
5. Apakah penerapan struktur organisasi, sistem pelaksanaan atau pengendalian dan
sistem pelaporan pada akuntansi pertanggungjawaban secara simultan berpengaruh
terhadap pengendalian biaya standar?
Variabel Penelitian
Variabel Independen
(X1) Struktur Organisasi
(X2) Pengendalian
(X3) Perencanaan
(X4) Pelaporan

Variabel Dependen
Pengendalian Biaya Standar


Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Objek penelitian ini adalah PT. Hutama Karya Wilayah IV (Surabaya).
2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Hutama Karya Wilayah
IV (Surabaya).
3. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan di PT. Hutama Karya Wilayah
IV (Surabaya). Pengambilan sampel menggunakan metode non random sampling dimana
tidak semua populasi memiliki kesempatan yang sama. Bentuk non random sampling yang
digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria responden adalah karyawan PT.
Hutama Karya Wilayah IV (Surabaya) yang menempati pos-pos anggaran biaya.
Daftar Pustaka
Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi ke-2.
Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Wijayani, Aprilia Rahma. 2014. Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap
Pengendalian Biaya Standar. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.