Motivasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil

8

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil

Bahwasannya prestasi kerja pegawai mempunyai keterkaitan dengan hasil kerja pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas mereka, dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Sehubungan dengan hal dimaksud perlu diadakan pembinaan Pegawai Negeri Sipil secara terus menerus sehingga mereka dapat mampu menghasilkan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri maupun organisasi. Untuk itu pembinaan Pegawai Negeri Sipil tidak dapat dipisahkan dari kedudukan mereka sebagai manusia yang tidak terlepas dari kebutuhan, kemampuan dan kepribadian yang dapat dikembangkan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja pegawai didukung oleh adanya motivasi pegawai, kemampuan, dan kejelasan akan peran.

1. Motivasi

Motivasi menurut Hasibuan 1987:23 adalah Pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai tujuan . Sedangkan menurut Moekijat 1995:54 motivasi diartikan sebagai Dorongan seseorang untuk mengambil tindakan karena orang tersebut ingin melakukan demikian . Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa motivasi merupakan keseluruhan pemberian daya penggerak kepada seseorang yang dalam hal ini pegawai sehingga mereka mau bekerja lebih baik dan bergairah demi tercapainya tujuan. Didasari atau tidak motif manusia didasarkan atas kebutuhan baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder, sedangkan jenis-jenis kebutuhan pegawai yang dapat mempengaruhi prestasi kerjanya menurut Siagian dikemukakan sebagai berikut: Seseorang dianggap mempunyai motivasi prestasi tinggi apabila dia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari yang lain dalam banyak situasi. Ada tiga karakteristik kebutuhan yang menjadi pusat perhatiannya yaitu prestasi, afiliasi dan kekuasaan. Dari ketiga kebutuhan ini telah terbukti merupakan unsur-unsur penting yang ikut menentukan prestasi pribadi dalam situasi kerja dan cara hidup. Dari uraian diatas jelas dinyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja adalah pemenuhan kebutuhan. Apabila kebutuhan seorang pegawai terpenuhi maka akan dapat sangat memungkinkan motivasi untuk berprestasi meningkat. Oleh sebab itu dalam organisasi diupayakan pemenuhan kebutuhan menjadi skala prioritas utama. Dengan demikian pegawai perlu diberikan motivasi agar mereka tetap mempunyai minat untuk bekerja dengan baik dan perasaan puas terhadap pekerjaan atau jabatan yang diembannya, keadaan yang demikian memungkinkan seseorang pegawai dapat berprestasi lebih baik. Dalam hal 9 ini Bagian Kepegawaian berperan untuk memberikan motivasi kepada para pegawai sehingga dapat bekerja lebih baik. hal ini sesuai dengan pendapat Moekijat 1995: 67 yang menyatakan Bahwa fungsi personalia mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap motivasi pegawai dan kepuasan . Mutasi atau perpindahan pegawai dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengalaman kerja kepada pegawai serta menghindari kejenuhan kerja, disamping itu merupakan salah satu bentuk pembinaan pegawai. Mutasi pegawai dapat dilakukan dari suatu jabatan lain atau dari suatu tempat ke tempat lain atau sebagai promosi suatu jabatan yang lebih tinggi. Tujuan dari mutasi pegawai menurut Musanef meliputi: 1. Peningkatan Produktifitas. 2. Pendayagunaan Pegawai. 3. Pengembangan Karir. 4. Penambahan tenaga ahli pada unit yang membutuhkan. 5. Pengisian jabatan-jabatan yang lowong. 6. Sebagai hukuman. Kemudian Burhanuddin 1995:76 mengatakan bahwa mutasi adalah Untuk mendapatkan tenaga kerja yang cukup pada kedudukan yang tepat pada situasi yang berbeda dan mencegah kejenuhan kerja pegawai . Dengan demikian tujuan mutasi adalah untuk meningkatkan kemampuan melalui pengembangan pengetahuan yang dilakukan melalui pemberian motivasi kepada para Pegawai berupa perpindahan dalam jabatan atau perpindahan wilayah kerja. Disamping itu dengan adanya mutasi diharapkan adanya inovasi baik yang bersifat meneruskan program yang telah ada maupun adanya pembaharuan. Sehingga menimbulkan suasana baru pada organisasi yang sekaligus wadah untuk meningkatkan prestasi pegawai.

2. Kemampuan Pegawai