KONSEP KINERJA Pengertian Kepegawaian

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP KINERJA

Kinerja adalah terjemahan-terjemahan dari istilah performance yang umumnya di artikan sebagai tingkat prestasi atau tingkat produktivitas atau tingkat keberhasilan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi selama satu periode waktu tertentu. Pada tingkat organisasi maka kinerja menunjukan tingkat pencapaian pelaksanaan atau kegiatanprorgam kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. LAN 1999. Sedangkan pada tingkat individu anggota organisasi kepada organisasinya chung dan meggiston dalam cerdoso cames 1999 adalah catatan out comes yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan tertentu selama satu periode waktui tertentu. Kinerja atau prestasi individu-individu anggota organisasi sangat menetukan kinerja organisasi, karena itu penilaian kinerja merupakan salah satu aktvitas penting dari pada manajemen sumber daya meanusaia dalam organisainya. Menurut Handoko 1985 penilaian kinerja adalah suatu proses melalui nama organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi karyawanya. Jhon Bernadin dan Joyce Ruses dalam comes, 1999 mengemukakan bahawa performens atau kinerja sangat dipengaruhi olah pengetahuan skill, kemampuan sikap dan isi keda depedprilaku dari organ-organ itu sendiri. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua departmen pendidikan dan kebudayaan 1999, kata kinerja adalah suatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja.maka dari itu berbagai definisi kinerja dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan suatu kemampuan atau kemahiran seseorang atau kelompok orang dalam mewujudkan sasaran ataupun tujuan dari suatu kelompok atau organisasi.

B. Pengertian Kepegawaian

Menurut Handoko 1999 : 17 menjelaskan bahwa Bagian Kepegawaian adalah departemen pelayanan yang membantu para karyawan dari pimpinan organisasi . Sedangkan menurut Manullang Bagian Personalia adalah Bagian urusan pegawai merupakan service department yang membantu mengerjakan segala masalah kepegawaian yang dihadapi oleh setiap pimpinan . Dengan demikian Bagian Kepegawaian adalah bagian yang menangani masalah individu atau personal yang apabila hal ini diaplikasikan dalam organisasi adalah mengenai para pegawai atau karyawan. Berkaitan dengan hal ini maka Bagian Kepegawaian mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam pengelolaan dan peningkatan kualitas pegawainya. Hal ini dapat 5 dimaklumi karena keberhasilan organisasi pemerintah sangat dipengaruhi oleh aparatur pelaksananya. Untuk keperluan itu Bagian Kepegawaian perlu menjalankan fungsi-fungsinya yang menurut Jiwanto 1987 : 35 sebagai berikut : 1. Fungsi Managerial terdiri atas : a. Perencanaan Planning b. Pengorganisasian Organizing c. Pengarahan Directing d. Pengawasan Controlling 2. Fungsi Operasional terdiri atas: a. Pengadaan Karyawan Recruitment b. Training dan Pengembangan karyawan Training and Development c. Balas jasa Compensation d. Pengintegrasian pegawai Integration e. Pemutusan Hubungan Kerja Sparation 3. Peranan atau kedudukan managemen personalia dalam pencapaian tujuan organisasi secara terpadu. Kemudian menurut Awig. dan Asri 1986 : 67 menyatakan bahwa salah satu fungsi utama bagian personalia ialah: 1. Merencanakan tenaga kerja atau pegawai 2. Mengorganisir pegawai dengan memberikan perincian tugas guna menghindari ketidakjelasan pekerjaan. 3. Memberikan intensif kepada pegawai baik bersifat positif maupun negatif. 4. Pelaksanaan pengawasan, menilai pekerjaan, masa kerja, dan sebagainya yang dijadikan dasar untuk pengembangan pegawai. Dari pertanyaan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa fungsi yang dijalankan oleh Bagian Kepegawaian meliputi fungsi Managerial dan Operasional serta pengembangan prestasi pegawai. Dalam rangka pelaksanaan fungsi-fungsi dimaksud perlu adanya uraian tugas sebagai ruang lingkup dan pedoman Kerja Pegawai Negeri adalah mereka yang sudah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perUndang-Undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perUndang-Undangan dan digaji menurut peraturan perUndang-Undangan yang berlaku. Kemudian macam-macam Pegawai Negeri diatur dalam ketentuan berikutnya yaitu pada pasal 2 : Pegawai negeri terdiri dari : a. Pegawai Negeri Sipil 6 b. Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Pegawai Negeri Sipil terdiri dari : 1. Pegawai Negeri Sipil Pusat pegawai vertical 2. Pegawai Negeri Sipil Daerah pegawai horizontal dan 3. Pegawai Negeri Sipil lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Untuk dapat memahami macam-macam Pegawai Negeri Sipil, ini dijelaskan dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok Kepegawaian sebagai berikut : 1. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan bekerja pada Departemen, Lembaga Pemerintahan, Lembaga Pemerintahan Non Departemen, Kesekretariatan, Lembaga TertinggiTinggi Negara, Instansi Vertikal di Daerah dan Kepaniteraan Pengadilan. 2. Pegawai Negeri Sipil Pusat yang berdasarkan suatu PerUndang-Undangan diperbantukan pada badan lain seperti Perusahaan Umum, Yayasan, dan lainlain 3. Yang dimaksud Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah Pegawai Negeri Sipil Daerah Otonom. Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Pegawai Negeri Sipil baik Pegawai Negeri Sipil Pusat, Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Pegawai Negeri Sipil lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu dan diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas tertentu serta gaji oleh Negara berdasarkan Peraturan perUndang- Undangan yang berlaku. Adapun Pegawai Negeri Sipil yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Bitung yang meliputi Pegawai Negeri Sipil Daerah yang ada di jajaran Pemerintah Kota Bitung.

C. Manajemen Kepegawaian