Paduan Aluminium-Magnesium TINJAUAN PUSTAKA

2.3.2. Sifat-Sifat Magnesium

Magnesium merupakan logam yang ringan, putih keperak-perakan dan cukup kuat. Ia mudah ternoda di udara dan magnesium yang terbelah-belah secara halus dapat dengan mudah terbakar di udara dan mengeluarkan lidah api putih yang menakjubkan. Magnesium digunakan di fotografi, flares, pyrotechnics, termasuk incendiary bombs . Magnesium sepertiga lebih ringan dibanding aluminium dan dalam campuran logam digunakan sebagai bahan konstruksi pesawat dan missile. Logam ini memperbaiki karakter mekanik fabrikasi dan las aluminium ketika digunakan sebagai alloying agent. Magnesium digunakan dalam memproduksi grafit dalam cast iron, dan digunakan sebagai bahan tambahan conventional propellants . Magnesium juga digunakan sebagai agen pereduksi dalam produksi uranium murni dan logam-logam lain dari garam-garamnya. Hidroksida milk of magnesia , klorida, sulfat Epsom salts dan sitrat digunakan dalam kedokteran. Magnesite digunakan untuk refractory, sebagai batu bata dan lapisan di tungku- tungku pemanas.

2.4. Paduan Aluminium-Magnesium

Aluminium lebih banyak dipakai sebagai paduan daripada logam murni sebab tidak kehilangan sifat ringan dan sifat-sifat mekanisnya serta mampu cornya diperbaiki dengan menambah unsur-unsur lain. Unsur-unsur paduan yang tidak ditambahkan pada aluminium murni selain dapat menambah kekuatan mekaniknya juga dapat memberikan sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan Universitas Sumatera Utara korosi dan ketahanan aus. Diagram fasa Aluminium-Magnesium dapat dilihat pada gambar 2.6. Gambar 2.6 Diagram fasa paduan Al-Mg, Temperatur vs Persentase Mg. Sumber: Hansen Anderko. Constitution of binary alloys.1958 Gambar 2.6 di atas memperlihatkan penambahan Magnesium hingga 6 akan cenderung menurunkan titik cair dari paduan Aluminium. Penambahan Mg 6 akan menurunkan titik cair paduan Aluminium menjadi 630 C. Penambahan unsur Magnesium pada Aluminium untuk fase biner akan menghasilkan berbagai fase seperti Al  0-17,1 Mg, Al 2 Mg 2 β 36,1-37,8 Mg, R 39Mg, Al 12 Mg 17 γ 42-58,0 Mg, Mg 87,1-100 Mg. Pada unsur 6Mg fasa yang terbentuk adalah fasa Al  . Garis di atas menunjukkan Aluminium memiliki titik cair pada suhu ±630 C. Pada saat suhu mencapai 650 C maka Aluminium akan memasuki fase Liquid. Nilai fasa paduan Aluminium-Magnesium untuk setiap komposisi dapat dilihat pada tabel 2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Nilai Fasa Aluminium-Magnesium. Sumber:J.L Murray, 1998 Beberapa komposisi paduan aluminium-magnesium berdasarkan nomor seri yang telah ditetapkan ditunkukkan oleh tabel 2.2. Tabel 2.2. Batas komposisi paduan Aluminium-Magnesium Alloy Si Fe Cu Mn Mg Cr Zn Ti Al 5052 0.25 0.40 0.10 0.10 2.2– 2.8 0.15– 0.35 0.10 Remainder 5083 0.40 0.40 0.10 0.40– 1.0 4.0– 4.9 0.05– 0.25 0.25 0.15 Remainder 5086 0.40 0.50 0.10 0.20– 0.7 3.5– 4.5 0.05– 0.25 0.25 0.15 Remainder 5154 0.25 0.40 0.10 0.10 3.10– 3.90 0.15– 0.35 0.20 0.20 Remainder 5356 0.25 0.40 0.10 0.10 4.50– 5.50 0.05– 0.20 0.10 0.06– 0.20 Remainder 5454 0.25 0.40 0.10 0.50– 1.0 2.4– 3.0 0.05– 0.20 0.25 0.20 Remainder 5456 0.25 0.40 0.10 0.50– 1.0 4.7– 5.5 0.05– 0.20 0.25 0.20 Remainder 5754 0.40 0.40 0.10 0.50 2.6– 3.6 0.30 0.20 0.15 Remainder Sumber: http:en.wikipedia.orgwikiAluminium_alloy Universitas Sumatera Utara Keberadaan magnesium dapat mempengaruhi sifat akustik paduan karena akan menyebabkan menurunnya nilai impedansi akustik paduan tersebut. Dengan penurunan impedansi hambatan akustik tersebut maka propagasi gelombang bunyi lebih besar. Tabel 2.3 berikut menunjukkan perbedaan nilai impedansi akustik dari kedua material. Tabel 2.3. Acoustic properties aluminium dan magnesium. Metals Density gcm 3 Acoustic Impedance gcm 2 -sec x10 5 Aluminum 2.70 17.10 Magnesium 1.74 10.98 Sumber: http:www.ndted.orgGeneralResourcesMaterialPropertiesUTut_matlprop_metals.htm 2.5. Teori Pengecoran 2.5.1. Sejarah Pengecoran