ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

4.1. Hasil Pengujian Paduan Al-Mg Dengan Diameter Rongga 3 mm 4.1.1. Pengukuran Pada Frekuensi 125 Hz Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 125 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.93904 Volt B = 0.86522 Volt Tekanan bunyi pada masing-masing mikropon dengan rumus: = + = + Faktor Refleksi dan koefisien serap bunyi dengan rumus: = − − − = 1 − | | Dihitung dengan bantuan MATLAB. Diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut : p1 = 1.2552 - 0.0530i p2 = 1.6183 - 0.0326i H 21 = 0.7759 - 0.0171i r = -0.8972 - 0.2172i alpha = 0.1478 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 125 Hz adalah α = 0.1478. Universitas Sumatera Utara Nilai p1, p2, H 21 , dan r merupakan bilangan kompleks yaitu gabungan antara bilangan real dan bilangan imajiner y = a + bi. Untuk p1 bilangan realnya yaitu 1.2552 dan bilangan imajinernya yaitu 0.0530i. Bilangan kompleks dapat divisualisasikan sebagai titik atau vektor posisi pada sistem koordinat dua dimensi yang dinamakan bidang kompleks atau diagram argand.

4.1.2. Pengukuran Pada Frekuensi 250 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 250 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 1.358421 Volt B = 1.172758 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = -0.0811 - 0.1856i p2 = 1.5417 - 0.1473i H 21 = -0.0408 - 0.1243i r = 0.7708 - 0.5135i Alpha = 0.1421 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 250 Hz adalah α = 0.1421.

4.1.3. Pengukuran Pada Frekuensi 500 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 500 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 1.340473 Volt B = 0.961358 Volt Universitas Sumatera Utara Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = -2.2971 + 0.0243i p2 = -0.5941 - 0.3663i H 21 = 2.7835 - 1.7570i r = -0.6502 - 0.3473i Alpha = 0.4567 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 500 Hz adalah α = 0.4567.

4.1.4. Pengukuran Pada Frekuensi 1000 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 1000 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 1.029977 Volt B = 0.013534 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = 1.0349 - 0.1300i p2 = -0.9045 + 0.5069i H 21 = -0.9320 - 0.3786i r = -0.3204 + 0.6490i Alpha = 0.4761 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 1000 Hz adalah α = 0.4761

4.1.5. Pengukuran Pada Frekuensi 1500 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 1500 Hz amplitudo masing – masing yaitu : Universitas Sumatera Utara A = 0.465818 Volt B = 0.940238 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = -1.3801 - 0.0907i p2 = 0.9920 - 0.3362i H 21 = -1.2201 - 0.5050i r = -0.2139 + 0.4873i Alpha = 0.7168 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 1500 Hz adalah α = 0.7168

4.1.6. Pengukuran Pada Frekuensi 2000 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 2000 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.186608 Volt B = 2.867892 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = 2.9546 + 0.6801i p2 = 1.5353 + 2.3180i H 21 = 0.7908 - 0.7509i r = -0.5390 - 0.6609i Alpha = 0.2727 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 2000 Hz adalah α = 0.2727 Nilai koefisien absorpsi untuk paduan Al-Mg dengan diameter rongga 3mm dapat dilihat pada tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Tabel koefisien absorpsi paduan Al-Mg dengan diameter rongga 3 mm Frekuensi Hz α 125 0.1478 250 0.2404 500 0.4567 1000 0.4761 1500 0.7168 2000 0.2727 Dalam bentuk grafik koefisien absorpsi paduan Al- Mg dengan diameter rongga 3 mm dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1. Grafik Paduan Al-Mg dengan Diameter Rongga 3mm Gambar 4.1. menunjukkan grafik hasil pengujian koefisien absorpsi paduan Al-Mg dengan diameter rongga 3 mm menggunakan metode tabung impedansi. Untuk specimen uji paduan Al-Mg dengan diameter rongga 3 mm nilai koefisien absorpsi tertinggi yaitu sebesar 0.7168 pada frekuensi 1500 Hz dan penyerapan absorpsi terendah terjadi pada frekuensi 125 Hz dengan nilai koefisien absorpsi adalah 0.1478. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 125 250 500 1000 1500 2000 K o e fi s ie n A b s o rp s i Frekuensi Hz Paduan Al-M g Dengan Diameter Rongga 3 mm Universitas Sumatera Utara 4.2. Hasil Pengujian Paduan Al-Mg Dengan Diameter Rongga 4 mm 4.2.1. Pengukuran Pada Frekuensi 125 Hz Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 125 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 1.385941 Volt B = 1.2915614 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = 1.8627 - 0.0678i p2 = 2.4016 - 0.0417i H 21 = 0.7759 - 0.0147i r = -0.9073 - 0.2191i Alpha = 0.1287 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 125 Hz adalah α = 0.1287

4.2.2. Pengukuran Pada Frekuensi 250 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 250 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 1.4421772 Volt B = 1.1983924 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = -0.0846 - 0.2437i p2 = 1.6083 - 0.1934i H 21 = -0.0339 - 0.1556i Universitas Sumatera Utara r = 0.7561 - 0.5028i Alpha = 0.1755 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 250 Hz adalah α = 0.1755

4.2.3. Pengukuran Pada Frekuensi 500 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 500 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.8361404 Volt B = 0.6914096 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = -1.5244 + 0.0093i p2 = -0.3942 - 0.1398i H 21 = 3.4273 - 1.2391i r = -0.7277 - 0.4154i Alpha = 0.2978 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 500 Hz adalah α = 0.2978

4.2.4. Pengukuran Pada Frekuensi 1000 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 1000 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.508294 Volt B = 0.082932 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = 0.5864 - 0.0544i Universitas Sumatera Utara p2 = -0.5125 + 0.2121i H 21 = -1.0144 - 0.3137i r = -0.3769 + 0.6826i Alpha = 0.3920 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 1000 Hz adalah α = 0.3920

4.2.5. Pengukuran Pada Frekuensi 1500 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 1500 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.216344 Volt B = 0.3088024 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = -0.5155 - 0.0177i p2 = 0.3705 - 0.0655i H 21 = -1.3409 - 0.2849i r = -0.2981 + 0.6609i Alpha = 0.4743 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 1500 Hz adalah α = 0.4743

4.2.6. Pengukuran Pada Frekuensi 2000 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 2000 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.2181386 Volt B = 1.9788027 Volt Universitas Sumatera Utara Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = 2.1251 + 0.4466i p2 = 1.1043 + 1.5221i H 21 = 0.8559 - 0.7752i r = -0.5508 - 0.6578i Alpha = 0.2639 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 2000 Hz adalah α = 0.2639 Nilai koefisien absorpsi untuk paduan Al-Mg dengan diameter rongga 4 mm dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Tabel koefisien absorpsi paduan Al-Mg dengan diameter rongga 4 mm Frekuensi Hz α 125 0.1287 250 0.1755 500 0.2978 1000 0.3920 1500 0.4743 2000 0.2639 Dalam bentuk grafik koefisien absorpsi paduan Al- Mg dengan diameter rongga 4 mm dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2. Grafik Paduan Al-Mg dengan Diameter Rongga 4 mm 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 125 250 500 1000 1500 2000 K o e fi s ie n A b s o rp s i Frekuensi Hz Paduan Al-M g Dengan Diameter Rongga 4 mm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. menunjukkan grafik hasil pengujian koefisien absorpsi paduan Al-Mg dengan diameter rongga 4 mm menggunakan metode tabung impedansi. Untuk specimen uji paduan Al-Mg dengan diameter rongga 4 mm nilai koefisien absorpsi tertinggi yaitu sebesar 0.4743 pada frekuensi 1500 Hz dan penyerapan absorpsi terendah terjadi pada frekuensi 125 Hz dengan nilai koefisien absorpsi adalah 0.1287 4.3. Hasil Pengujian Paduan Al-Mg Dengan Diameter Rongga 5 mm 4.3.1. Pengukuran Pada Frekuensi 125 Hz Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 125 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.652354 Volt B = 0.612738 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = 0.8801 - 0.0285i p2 = 1.1347 - 0.0175i H 21 = 0.7758 - 0.0131i r = -0.9144 - 0.2205i Alpha = 0.1152 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 125 Hz adalah α = 0.1152 Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Pengukuran Pada Frekuensi 250 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 250 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.387105 Volt B = 0.3284062 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = -0.0229 - 0.0587i p2 = 0.4358 - 0.0466i H 21 = -0.0378 - 0.1387i r = 0.7640 - 0.5086i Alpha = 0.1576 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 250 Hz adalah α = 0.1576

4.3.3. Pengukuran Pada Frekuensi 500 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 500 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.878542 Volt B = 0.7454774 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = -1.6207 + 0.0085i p2 = -0.4191 - 0.1286i H 21 = 3.5286 - 1.1026i r = -0.7437 - 0.4280i Universitas Sumatera Utara Alpha = 0.2637 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 500 Hz adalah α = 0.2637

4.3.4. Pengukuran Pada Frekuensi 1000 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 1000 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 1.008593 Volt B = 0.278629 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = 1.2767 - 0.0933i p2 = -1.1157 + 0.3640i H 21 = -1.0588 - 0.2618i r = -0.4113 + 0.7081i Alpha = 0.3294 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 1000 Hz adalah α = 0.3294

4.3.5. Pengukuran Pada Frekuensi 1500 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 1500 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.438046 Volt B = 0.5970334 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = -1.0160 - 0.0304i p2 = 0.7302 - 0.1127i Universitas Sumatera Utara H 21 = -1.3527 - 0.2503i r = -0.3114 + 0.6887i Alpha = 0.4287 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 1500 Hz adalah α = 0.4287

4.3.6. Pengukuran Pada Frekuensi 2000 Hz

Setelah dilakukan pengukuran kemudian dihitung amplitudo maksimum yang diterima oleh mikropon. Untuk frekuensi 2000 Hz amplitudo masing – masing yaitu : A = 0.487789 Volt B = 1.623488 Volt Diperoleh hasil perhitungan dengan bantuan MATLAB sebagai berikut : p1 = 2.0422 + 0.2881i p2 = 1.0612 + 0.9818i H 21 = 1.1722 - 0.8130i r = -0.5984 - 0.6540i Alpha = 0.2143 Maka koefisien serap bunyi pada frekuensi 2000 Hz adalah α = 0.2143 Nilai koefisien absorpsi untuk paduan Al-Mg dengan diameter rongga 5 mm dapat dilihat pada tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Tabel koefisien absorpsi paduan Al-Mg dengan diameter rongga 5 mm Frekuensi Hz α 125 0.1152 250 0.1576 500 0.2637 1000 0.3294 1500 0.4287 2000 0.2143 Dalam bentuk grafik koefisien absorpsi paduan Al- Mg dengan diameter rongga 5 mm dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3. Grafik Paduan Al-Mg dengan Diameter Rongga 5 mm Gambar 4.3. menunjukkan grafik hasil pengujian koefisien absorpsi paduan Al-Mg dengan diameter rongga 5 mm menggunakan metode tabung impedansi. Untuk specimen uji paduan Al-Mg dengan diameter rongga 5 mm nilai koefisien absorpsi tertinggi yaitu sebesar 0.4287 pada frekuensi 1500 Hz dan penyerapan absorpsi terendah terjadi pada frekuensi 125 Hz dengan nilai koefisien absorpsi adalah 0.1152 Setelah melakukan pengujian dan pengolahan data maka didapatlah rekapitulasi hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel 4.4. 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5 125 250 500 1000 1500 2000 K o e fi s ie n A b s o rp s i Frekuensi Hz Paduan Al-M g Dengan Diameter Rongga 5 mm Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Tabel rekapitulasi hasil pengujian SAMPEL VT Frekuensi Hz 125 250 500 1000 1500 2000 Al-Mg Ø Rongga 3 mm α 0.1478 0.2404 0.4567 0.4761 0.7168 0.2727 Al-Mg Ø Rongga 4 mm α 0.1287 0.1755 0.2978 0.3920 0.4743 0.2639 Al-Mg Ø Rongga 5 mm α 0.1152 0.1576 0.2637 0.3294 0.4287 0.2143 Dalam bentuk grafik koefisien absorpsi ketiga sampel dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Koefisien Absorpsi Paduan Al-Mg Gambar 4.4. menunjukkan grafik rekapitulasi hasil pengujian paduan Aluminium-Magnesium dengan variasi rongga 3 mm, 4 mm, dan 5 mm. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa bahwa semakin kecil diameter rongga pada material paduan Al-Mg maka semakin baik kemampuan serap bunyinya. Diperoleh nilai koefisien serap bunyi tertinggi pada spesimen paduan Al-Mg dengan diameter rongga 3 mm yaitu 0.7168, pada spesimen paduan Al-Mg 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 125 250 500 1000 1500 2000 K o e fi s ie n A b s o rp s i Frekuensi Hz Al-M g Ø Rongga 3 m m Al-M g Ø Rongga 4 m m Al-M g Ø Rongga 5 m m Universitas Sumatera Utara dengan diameter rongga 4 mm nilai koefisien serap bunyi tertinggi yaitu 0.4743 sedangkan pada spesimen paduan Al-Mg dengan diameter rongga 5 mm nilai koefisien serap bunyi tertinggi yaitu 0.4287. Dari grafik juga dapat diketahui bahwa frekuensi yang paling baik diserap oleh spesimen paduan aluminium- magnesium yaitu pada frekuensi 1500 Hz. Untuk paduan aluminium-magnesium dengan diameter rongga 3 mm nilai koefisien serap bunyi paling tinggi adalah 0.7168 pada frekuensi 1500 Hz, paduan aluminium-magnesium dengan diameter rongga 4 mm nilai koefisien serap bunyi paling tinggi adalah 0.4743 pada frekuensi 1500 Hz dan paduan aluminium-magnesium dengan diameter rongga 5 mm nilai koefisien serap bunyi paling tinggi adalah 0.4287 pada frekuensi 1500 Hz. Dari hasil pengujian diatas, maka dapat dihitung kofesien reduksi bising NRC pada specimen yaitu sebesar : 1. Nilai NRC paduan aluminium-magnesium dengan diameter rongga 3 mm NRC = 0.1478 + 0.2404 + 0.4567 + 0.4761 + 0.7168 + 0.2727 6 = 0.3089 2. Nilai NRC paduan aluminium-magnesium dengan diameter rongga 4 mm. NRC = 0.1287 + 0.1755 + 0.2978 + 0.3920 + 0.4743 + 0.2639 6 = 0.2721 3. Nilai NRC paduan aluminium-magnesium dengan diameter rongga 5 mm. NRC = 0.1152 + 0.1576 + 0.2637 + 0.3294 + 0.4287 + 0.2143 6 = 0.2514 Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN