program produktif kejuruan yaitu minimal mencapai nilai 7,0 atau 7,0 yang dicapai oleh lebih dari 75 siswa.
2. Efektivitas implementasi materi ajar membuat tempat pensil dengan
model pembelajaran langsung berbantuan media jobsheet
Implementasi materi ajar membuat pensil adalah penerapan materi ajar baru bagi siswa SMP N 10 kelas VII yaitu membuat tempat pensil
dari kain felt, dimana pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung berbantuan media jobsheet yang berisi keterangan
langkah perlangkah cara membuat tempat pensil. Media jobsheet ini dibuat dengan harapan siswa dapat melihat dengan jelas langkah-langkah
membuat tempat pensil serta paham dan membantu siswa dalam mengerjakannya.
Berdasarkan hasil penelitian dalam implementasi materi ajar membuat tempat pensil dengan model pembelajaran langsung berbantuan media
jobsheet di SMP Negeri 10 Purworejo dikatakan efektif. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian kompetensi oleh siswa pada kategori tuntas
sebanyak 56 siswa 93.33 sehingga dapat ditarik kesimpulan adanya efektivitas dalam implementasi materi ajar membuat tempat pensil dengan
model pembelajaran langsung berbantuan media jobsheet. Dalam buku Strategi Belajar Mengajar karangan Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain 2002 : 121 menyebutkan bahwa setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Keberhasilan
proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkat taraf tersebut adalah sebagai berikut :
1. Istimewa
maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang
diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa. 2.
Baik sekali optimal : apabila sebagian besar 76 - 99 bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
3. Baik minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya
60 - 75 saja dikuasai oleh siswa 4.
Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60 dikuasai oleh siswa.
Apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal atau bahkan
maksimal. Maka proses belajar mengajar dikatakan berhasil dan dapat membahas pokok bahasan yang baru. Apabila 75 atau lebih dari jumlah
siswa mencapai taraf keberhasilan kurang di bawah taraf minimal, maka proses belajar mengajar berikutnya hendaknya bersifar perbaikan
remidial. Salah satu materi yang dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran
Muatan Lokal Tata Busana adalah materi membuat tempat pensil dengan model pembelajaran langsung berbantuan media jobsheet yang
menjelaskan tahapan demi tahapan proses. Pengetahuan yang di dapat melalui melihat dan mendengar informasi yang disajikan. Ketrampilan
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menyadari, mengamati, menginterprestasikan, mengkaji, menemukan, memahami
dan menguasaii rangkaian bentuk kegiatan berhubungan dengan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Djamarah dan Zain, 2000: 88.
Materi ajar membuat tempat pensil dengan model pembelajaran langsung berbantuan media jobsheet ini diharapkan dipakai oleh guru dengan
maksud agar para siswa termotivasi dan aktif dalam mengikuti mata pelajaran Muatan Lokal Tata Busana. Keaktifan peserta didik ini antara
lain: 1 berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran dari media jobsheet yang telah disediakan 2 mempelajari, mengamati, mengalami
dan menemukan sendiri bagaimana memperoleh suatu pengetahuan dari media jobsheet; 3 merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas diberikan
oleh guru kepadanya; 4 mencobakan sendiri konsep-konsep tertentu; 5 mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan dan penghayatan nilai
secara lisan tulisan, penampilan. Media yang diterapakan dalam pembelajaran membuat tempat pensil adalah media jobsheet, metode ini
menuntut peserta didik agar lebih aktif dan mandiri dalam memahami meteri pelajaran tata busana, sehingga peran guru disini sebagai fasilitator
dalam melengkapi hasil pemikiran dari peserta didik saat membuat tempat pensil.
3. Pendapat siswa tentang implementasi materi ajar membuat tempat