Mengenal Lingkungan Sekitar untuk Kelas V
114
Senjata = Weapon
Tawanan = Prisoner Tentara =
Army
Le t s Le a r n
ternyata tawanan yang telah dibebaskan tersebut, dipersenjatai dan dibentuk menjadi tentara KNIL
tentara pemerintah Hindia-Belanda dan tentara sekutu menduduki beberapa hotel dan gedung-
gedung di kota Medan.
Sikap tentara Inggris tersebut, memancing ke- marahan rakyat. Achmad Tahir, seorang bekas tentara
Giyugun mempelopori pembentukan Barisan Pemuda Indonesia. Mereka merebut bekas senjata Jepang dan
mengambil alih gedung-gedung pemerintahan. Pada 10 Oktober 1945, dibentuklah TKR Sumatra Timur yang
anggotanya merupakan bekas Giyugun dan Heiho.
Pada 1 Desember 1945, pihak Inggris menetapkan secara sepihak batas-batas kekuasaan mereka dan
me masang papan-papan bertuliskan Fix Boundaries Medan AREA
. Sejak saat itu, rakyat terus berjuang mengadakan perlawanan terhadap Inggris dan
Belanda. Perlawanan rakyat Medan tersebut dikenal dengan istilah Pertempuran Medan Area.
Untuk mengembangkan kecakapan kontekstual dan wawasan kebangsaan, coba ceritakan kembali di depan kelas mengenai latar belakang pertempuran Ambarawa,
Surabaya, Medan Area, dan peristiwa Bandung Lautan Api.
Tugas Mandiri
Pe r jua nga n Se c a ra Diplom a si
B
1. Perundingan Linggajati
Perundingan Linggajati merupakan perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan dilaksanakan
Pada 25 Maret 1947 di Linggajati sebelah selatan Cirebon. Dalam perundingan tersebut, delegasi
Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir dan delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook. Penandatanganan
hasil pe rundingan dilaksanakan pada 25 Maret 1947.
Adapun isi perundingan Linggajati, yaitu sebagai berikut.
1 1 5
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
a. Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.
b. Republik Indonesia dan Belanda akan bersama- sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang
terdiri atas Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
c. Negara Indonesia dan Belanda merupakan Uni Indonesia-Belanda, diketuai oleh Ratu Juliana.
Isi perundingan tersebut, ternyata sangat merugikan Indonesia, karena wilayah Indonesia menjadi sempit.
2. Agresi Militer Belanda I
Belanda, ternyata melanggar perjanjian Linggajati. Pada 21 Juli 1947, Belanda tiba-tiba menyerang wilayah
Republik Indonesia. Belanda berhasil merebut sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sehingga
wilayah Indonesia semakin sempit. Tindakan Belanda ini dikenal dengan nama Agresi Militer Belanda I.
Tindakan agresi Militer Belanda I mendapat per- ten tangan dari dunia internasional. Pada 1 Agustus
1947, PBB memerintahkan agar Belanda dan Indonesia meng hentikan tembak-menembak. Pada 4 Agustus
1947, Belanda mengumumkan gencatan senjata.
3. Perjanjian Renville
Untuk menyelesaikan perang antara Belanda dan Indonesia, PBB membentuk Komisi Tiga Negara KTN.
KTN terdiri atas Australia yang dipilih oleh Indonesia, Belgia dipilih oleh Belanda, dan Amerika Serikat
dipilih oleh Australia dan Belgia. KTN memprakarsai perundingan Renville, yaitu perundingan antara
Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di atas Kapal Renville milik angkatan laut Amerika Serikat.
Perundingan tersebut berlangsung pada 17 Januari 1948. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr.
Amir Syarifudin dan delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir.
Adapun isi perjanjian Renville, yaitu sebagai berikut.
a. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian
kecil Jawa Barat, dan Sumatra.
Sumber: Album Perjuangan
Kemerdekaan, 1975
Van Mook, delegasi Belanda dalam
Perundingan Linggajati pada 10 November
1945.
Ga m ba r 8 .4
Van Mook, delegasi