Perjuangan pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
7 1
1. membuat perjanjian dengan raja-raja setempat; 2. menyatakan perang dan mengadakan per-
damaian; 3. membuat senjata dan mendirikan benteng;
4. mencetak uang;
5. mengangkat dan memberhentikan pegawai.
Kebangkrutan VOC
Pada akhir abad ke-18, VOC di ambang kebangkrutan. Hal ini disebabkan oleh korupsi, penyelewengan, dan penyalahgunaan yang dilakukan oleh pejabat dan
pegawainya. Untuk mengisi kembali kas negara yang kosong, VOC menerapkan peraturan, yaitu sebagai berikut:
a. Verplichte Leverranties atau penyerahan wajib pajak. b. Preanger Stelsel, yaitu aturan yang mengharuskan rakyat Priangan menanam
kopi. Namun, aturan tersebut tidak berjalan sesuai harapan karena korupsi tetap
merajalela. Akhirnya, pada 31 Desember 1799, VOC dibubarkan dan kekuasaanya di wilayah Nusantara diambil alih oleh pemerintah Belanda.
Sumber Ilmu
1. Masa Pemerintahan Jan Pieterzoon Coen
Gubernur Jenderal VOC pertama ialah Jan Pieterzoon Coen. Ia menyerang dan merebut
Jayakarta dari Pangeran Wijayakrama dan meng- ganti nama Jayakarta menjadi Batavia. Belanda
memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Batavia karena letak Batavia dianggap lebih strategis.
Kebijakan-kebijakan yang dibuat VOC sangat merugikan rakyat. Rakyat harus menjual hasil
pertanian hanya kepada VOC dengan harga yang telah ditentukan oleh VOC. Selain itu, para penguasa
pribumi juga hanya boleh berdagang dengan VOC.
2. Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels
Pada 1795, pasukan Revolusi Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte berhasil menguasai
negeri Belanda. Pada 1806, Napoleon Bonaparte
Mengenal Lingkungan Sekitar untuk Kelas V
7 2
mengangkat adiknya Louis Napoleon untuk menjadi Raja Belanda. Louis Napoleon kemudian mengirim Herman
Willem Daendels untuk menjadi Gubernur Jenderal di Indonesia. Tugas Deandels, yaitu mempertahankan
Indonesia dari serangan Inggris.
Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Deandels sangat menyengsarakan rakyat. Deandels memberlaku-
kan sistem kerja paksa rodi dengan membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan. Ribuan rakyat
dipaksa bekerja tanpa henti dan tanpa makanan yang cukup sehinga ribuan nyawa melayang.
Kebijakan Deandels menimbulkan kebencian rakyat dan penguasa lokal. Hubungan pemerintah Belanda
dengan penguasa lokal tidak harmonis. Oleh karena itu, pada 1811, Daendels dipecat dari jabatannya dan
digantikan oleh Jan Willem Janssens.
3. Masa Pemerintahan Thomas Stamford Raffles
Pada 1811, Inggris mendarat di Pulau Jawa dan berhasil merebut Batavia dari Belanda. Belanda
yang terdesak kemudian menyerah dan membuat perjanjian dengan Inggris. Berdasarkan Perjanjian
Tuntang, Inggris menguasai seluruh Jawa, Madura dan seluruh Pangkalan Belanda di luar Jawa.
Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagai letnan jenderal yang mewakili kekuasaan Inggris di
Nusantara. Raffles memberlakukan kebijakan seperti yang dilakukan VOC dan Daendels, yaitu wajib kerja
untuk menanam tanaman yang laku di pasaran, seperti kopi dan kayu jati. Pemerintahan Inggris di
Nusantara berlangsung selama lima tahun.
4. Masa Pemerintahan Hindia-Belanda
Pada 1814, Belanda dan Inggris menandatangani Perjanjian London yang memberikan hak kepada
Belanda untuk mendapatkan kembali daerah kekuasaannya di Nusantara. Pada 1816, Belanda
kembali berkuasa di Indonesia di bawah pimpinan Van der Capellen. Pada 1830, gubernur jenderal
Belanda diganti oleh Van den Bosch.
Thomas Stamford Raffles, letnan
gubernur yang mewakili kekuasaan Inggris di
Indonesia.
Ga m ba r 5 .3
Thomas Stamford
Sumber: Indonesian Heritage:
Early Modern History 1996.
Willem Deandels, gubernur jenderal
Belanda yang memberlakukan kerja
paksa.
Ga m ba r 5 .2
Willem Deandels,
Sumber: Indonesian Heritage:
Early Modern History 1996.