Pembentukan atau penguatan forum koordinasi antar sekolah dalam Pembentukan atau penguatan Tim Pelaksana SDBS yang bernuansu SRA, terdiri Kepala Sekolah Tenaga Pendidik

Strategi pelaksanaan SRA dilakukan terpadu dalam program SDBS dengan pendekatan bottom-up dan top-down yang melibatkan instansi terkait, pemangku kepentingan, dan warga sekolah. Pendekatan bottom-up berupa inisiatif dan kreativitas warga sekolah dalam melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan potensi sekolah. Sedangkan pendekatan top-down sebagai implementasi berbagai kebijakan terkait,baik di tingkat pusat maupun daerah.

A. Manajemen Pelaksanaan Sekolah Ramah Anak SRA

Manajemen sebagai salah satu pilar kunci dalam pelaksanaan SRA pada dasarnya terkait dengan kapasitas kelembagaan sekolah dalam mengelola pelaksanaan SRA. Tujuan dari manajemen pelaksanaan SRA untuk menjamin tersedianya dan meningkatnya kapasitas kelembagaan dan menjamin keberlanjutan pelaksanaan SRA. Strategi manajemen pelaksanaan SRA adalah sebagai berikut.

1. Pembentukan atau penguatan forum koordinasi antar sekolah dalam

pelaksanaan SRA yang terpadu dalam implementasi SDBS.

2. Pembentukan atau penguatan Tim Pelaksana SDBS yang bernuansu SRA, terdiri

atas Kepala sekolah, Guru, Komite Sekolah, Pengawas, Orang Tua, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, dan Warga; Manajemen sekolah Ramah Anak yang diharapkan akan tercapai dengan memperhatikan tugas warga sekolah meliputi hal sebagai berikut.

1. Kepala Sekolah

a. Menyusun program, merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah yang sesuai dengan SRA. b. Memasukkan kegiatan SRA ke dalam Rencana Kegiatan Sekolah RKS dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS c. Menyusun struktur organisasi beserta tugas dan fungsi dalam pelaksanaan SRA. d. Menyusun kalender pendidikan dan kegiatan pembelajaran yang mendukung pelaksanaan SRA. e. Membuat kebijakan, penyediaaan, dan pengelolaan sarana prasarana sesuai SRA f. Meningkatkan peran guru dalam memberikan materi kesehatan dan pemantauan PSRA dan kompetensi psikososial peserta didik. g. Meningkatkan peran orang tua dalam pelaksanaan dan pemantauan SRA. h. Meningkatkan peran Komite sekolah, masyarakat, dan pihak swasta dalam pelaksanaan SRA. i. Melibatkan institusi pendidikan kesehatan di wilayah kerjanya untuk berperan aktif dalam pelaksanaan SRA. j. Memfasilitasi penyampaian pesan kesehatan melalui media tradisional dan acara-acara keagamaan dalam bentuk ceramah agama dan khutbah. 12 k. Memonitoring dan Mengevaluasi keberlangsungan kegiatan terkait SRA. l. Menjadi model berperilaku hidup Ramah Anak kepada seluruh warga sekolah.

2. Tenaga Pendidik

a. Melaksanakan program sekolah dasar Ramah Anak yang telah direncanakan. b. Melaksanakan kegiatan SRA sesuai dengan Rencana Kegiatan Sekolah RKS dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS. c. Melaksanakan tupoksi sesuai dengan organisasi dalam pelaksanaan SRA. d. Melaksanakan kegiatan membimbing dan pembelajaran yang mendukung pelaksanaan SRA kepada peserta didik. e. Memberikan materi pembelajaran bermuatan ramah anakkepada peserta didik. f. Menjadi model berperilaku hidup Ramah Anak kepada perserta didik.

3. Tenaga Kependidikan