Nilai-Nilai Dasar Pribadi Beriman Standar Perilaku

G P L A N L O BULETIN Halaman 16 7. Keputusan Musyawarah Nasional dianggap sah dan mengikat jika disepakati oleh suara terbanyak dari Anggota Biasa yang hadir. 8. Jika kuorum tidak tercapai, maka keputusan Musyawarah Nasional akan dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat. Keuangan untuk membiayai kegiatan organisasi diperoleh dari: 1. Iuran anggota. 2. Sumbangan anggota. 3. Bantuan pihak-pihak lain yang tidak mengikat. 4. Usaha-usaha lain yang sah. Keberadaan etika kerja dalam organisasi, adalah salah satu elemen kultur kerja yang mempengaruhi perilaku etis Adams, Tashchian Shore, 2001. Institusionalisasi etika kerja menjadi sistem normatif atau kode etik, harus dilakukan agar organisasi menerapkan etika kerja secara lebih efektif Victor Cullen, 1988. Menurut Adam, dkk 1963 kode etik merupakan perangkat legal dan managerial organisasi. Salah satu alasan perlunya kode etik adalah memantapkan ciri suatu profesi. Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia memiliki Kode Etik Perencana sebagai tuntunan moral dan perilaku yang mengikat bagi para anggotanya yang ditetapkan dan disahkan dalam Musyawarah Nasional. ”Kode Etik Perencana” adalah yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh Perencana Pemerintah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, serta dalam nenggunakan hak dan kewenangannya baik sebagai individu profesional maupun sebagai bagian dan instansi pemerintah. Kode Etik Perencana berisi kewajiban, tanggungjawab, tingkah laku, dan perbuatan sesuai dengan nilai-nilai hakiki profesinya dikaitkan dengan nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masnyarakat serta pandangan hidup bangsa dan negara. Kode Etik Profesi Perencana Kode Etik Perencana dimaksudkan untuk memberikan dasar, menegakkan dan memelihara standar perilaku professional sebagai pedoman atau acuan berperilaku bagi seluruh perencana pemerintah di setiap instansiunit perencanaan di kementerianlembaga dan pemerintah daerah. ditetapkannya kode etik ini adalah agar terpenuhi prinsip-prinsip kerja yang sehat, professional dan terpenuhinya pengendalian pekerjaan, sehingga mengarah kepada terwujudnya kinerja yang tinggi dalam pelaksanaan tugas pokoknya. Untuk pengawasan terhadap perencana pemerintah dalam melaksanakan kode etiknya, maka dibentuk para anggota AP2I yang ditunjuk dan diangkat berdasarkan Keputusan Pimpinan Pengurus Nasional AP2I dengan tugas utama memberikan penjelasan dan interpretasi, memantau pelaksanaan, menetapkan adanya pelanggaran Kode Etik Perencana berikut penjatuhan sanksi profesi, dan merekomendasikan penjatuhan hukuman disiplin kepada pejabat yang berwenang menghukum. Kode Etik Perencana terdiri atas : 1. Nilai nilai Dasar Pribadi 2. Standar Perilaku 3. Standar Pelaksanaan Setiap Perencana Pemerintah harus menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar pribadi, yaitu : 1. : bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. : memiliki kejujuran yang tinggi sehingga perkataan dan perbuatannya dapat dipercaya. 3. : bersahaja dalam segala hal, bertutur kata, bersikap, dan berperilaku 4. : bersikap tegas, tidak ragu-ragu, dan rasional dalam membuat dan menentujan pilihan-pilihan alternatif rencana demi kepentingan negara, pemerintah dan organisasi. 5. : transparan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, serta dalam pergaulan internal maupun eksternal. 6. : bersikap netral dalam melaksanakan tugas, tidak terpengaruh oleh kepentingan kelompok atau golongan tertentu. 7. : memiliki perilaku yang bermartabat dan bertanggungjawab. 8. : tegar dalam menghadapi kesulitan, hambatan, tantangan, dan ancaman dalam bentuk apa pun dan dari pihak manapun. 9. : memiliki kemampuan dan karakteristik yang harus dimiliki, serta selalu berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keahlian, dan kapasitas yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. 10. : menjaga dan menjalankan keahlian profesi dan mencegah benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas. Standar perilaku berisikan batasan perilaku sebagai kewajiban yang harus dilakukan serta larangan yang harus dihindari oleh setiap Perencana. Perumusan standar perilaku memperhatikan asas-asas utama sebuah organisasi, yaitu : kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas. , yaitu dalam melaksanakan tugas, tanggungjawab, wewenang, dan jabatannya dalam organisasi selalu mengedepankan landasan peraturan perundang-undangan yang berlaku. , membuka diri dan memberi akses kepada masyarakat dalam melaksanakan hak-haknya untuk memperoleh informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan dalam melaksanakan tugas dan kedudukannya bagi organisasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

II. Kode Etik Perencana Pemerintah Indonesia

A. Nilai-Nilai Dasar Pribadi Beriman

Jujur Sederhana Berani Terbuka Independen Berintegritas Tangguh Kompeten Profesional

B. Standar Perilaku

Kepastian Hukum Keterbukaan Kode Etik Profesi Perencana Pemerintah norma sikap dan perilaku Tujuan Komite Kode Etik Perencana. Komite Kode Etik Perencana adalah G P A N L O Halaman 17 Akuntabilitas Proporsionalitas

C. Standar Pelaksanaan