kesuburan perairan, maka proses air naik selalu dihubungkan dengan meningkatnya produktivitas primer di suatu perairan dan selalu diikuti
dengan meningkatnya populasi ikan di perairan tersebut Pariwono et al, 1988.
Upwelling di perairan Indonesia dijumpai di Laut Banda, Laut Arafura, selatan Jawa hingga selatan Sumbawa, Selat Makasar, Selat Bali, dan diduga
terjadi di Laut Maluku, Laut Halmahera, Barat Sumatra, serta di Laut Flores dan Teluk Bone Nontji, 1993. Upwelling berskala besar terjadi di selatan
Jawa, sedangkan berskala kecil terjadi di Selat Bali dan Selat Makasar Birowo dan Arief, 1983. Menurut Nontji 1993, upwelling di perairan
Indonesia bersifat musiman terjadi pada Musim Timur Mei-September, hal ini menunjukan adanya hubungan yang erat antara upwelling dan musim.
4.8. Plankton dan Bentos
Plankton adalah organisme kecil yang keberadaannya mengambang bebas di kolom perairan, beberapa diantaranya tidak mempunyai alat
pergerakan, pergerakannya mengikuti arus gelombang. Plankton dibedakan menjadi phytoplankton tumbuhan dan zooplankton hewan.
Phytoplankton terdiri dari tumbuhan mikroskopik, diatom, flagellata dan alga biru-hijau sedangkan zooplankton terdiri dari bermacam-macam
spesies yang dikelompokkan dalam beberapa genera. Phytoplankton sangat penting untuk kehidupan di laut karena kemampuannya mensistesis
makanannya sendiri dari bahan inorganik. Pola makan-dimakan di lautan menunjukkan sebuah jaring-jaring makanan. Zooplankton, karnivora kecil,
merupakan jaring pertama dalam rantai makanan; biasanya mereka memakan phytoplankton, zooplankton dimakan ikan, dan selanjutnya ikan
dimakan oleh predatornya. Plankton mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ikan karena mereka berperan pada kelangsungan hidup
larva ikan dan rekruitmen. Biasanya daerah yang kaya phytoplankton juga kaya zooplankton dan keberadaan ikan yang melimpah Reddy, 1993.
Organisme laut yang menetap di dasar laut benthos ada yang bergerak dan ada yang menetap. Organisme bentik merupakan komponen
yang penting dalam jaring makanan di laut. Ikan demersal secara langsung memakan fauna benthik. Tahapan larva ikan pelagis banyak ditemukan di
daerah demersal. Jadi keberadaan benthos juga berpengaruh dalam
memasok ikan pelagis. Intensitas biomas benthik berhubungan dengan kepadatan ikan dan udang di suatu wilayah. Rata-rata jumlah dan berat
organisme benthik mempunyai korelasi dengan produksi ikan demersal dan faktor oseanografi. Reddy, 1993.
4.9. Front
Front adalah daerah pertemuan dua massa air yang mempunyai karakteristik berbeda, misal pertemuan antara massa air dari Laut Jawa
yang agak panas dengan massa air Samudera Hindia yang lebih dingin Bidang Matra Laut-LAPAN, 1997. Daerah front ditandai dengan gradien
suhu permukaan laut yang sangat jelas antara kedua sisi front Setiawan, 1991.
Robinson 1991 menyatakan bahwa front penting dalam hal produktivitas perairan laut karena cenderung membawa bersama-sama air
yang dingin dan kaya akan nutrien dibandingkan dengan perairan yang lebih hangat tetapi miskin zat hara. Kombinasi dari suhu dan peningkatan
kandungan hara yang timbul dari percampuran ini akan meningkatkan produktivitas plankton. Hal ini akan ditunjukkan dengan meningkatnya stok
ikan di daerah tersebut. Selain itu front atau pertemuan dua massa air merupakan penghalang bagi migrasi ikan, karena pergerakan air yang cepat
dan ombak yang besar.
5. DAERAH PENYEBARAN IKAN LEMURU