yang memang tidak dapat diklasifikasi lagi. Konsep, variable, dan sistem klasifikasi adalah bahan-bahan mentah yang perlu untuk membangun teori.
c. Proposisi
Proposisi adalah satu pernyataan mengenai satu hubungan atau dua atau lebih konsep, khususnya hubungan antara variable-variabel. Proposisi-
proposisi saling berbeda satu sama lain dalam beberapa hal yang penting menurut keabstrakan dan generalitasnya, menurut kemampuan tahan ujinya
dan tingkatan dimana proposisi-proposisi itu sudah didukung secara empiris. Proposisi sering dibedakan dari hipotesa, dimana hipotesa merupakan
pernyataan mengenai hubungan-hubungan yang mungkin ada , yang dapat diuji secara empiris, yang berasal dari proposisi yang lebih abstrak. Kalau
satu proposisi sudah diperkuat dalam pelbagai lingkungan yang berbeda sedemikian rupa , sehingga bisa diterima secara umum sebagai satu proposisi
yang benar, maka proposisi semacam itu dapat dipandang sebagai satu hukum.
2.2. Konsep Dasar Ilmu Dakwah
Dalam diskursus tentang keilmuan dakwah, pada saat ini ada kecenderungan perubahan cara pandang atau persepktif terhadap ilmu
dakwah. Perubahan ini mencakup landasan ontologis, landasan epistemologis, dan landasan aksiologis.
a. Ontologi Ilmu Dakwah
Objek material ilmu dakwah dalam statusnya sebagai ilmu keagamaan adalah al-
Qur’an dan sunnah dan manifestasinya dalam semua aspek kegiatan dan kehidupan manusia. Sedangkan objek formalnya adalah kegiatan
mengajak umat manusia supaya masuk ke jalan Allah dalam semua segi kehidupan.
8
Dengan demikian dimensi ontologis ilmu dakwah masih didominasi
oleh kecenderungan
yang bercorak
transenden dengan
menjadikan al- Qur’an dan sunnah sebagai titik tolak kajian.Jika itu dakwah
ditempatkan sebagai bagian dari ilmu sosial, mada dakwah sebagai akan bertitik tolak dari realitas sosial dalam hubungannya dengan dinamika sosial
tertentu.Sehingga berlangsung hubungan dialogis-dialektis antara teks dan realitas tersebut.
9
Ilmu dakwah akan selalu concern dengan persoalan
8
A rullah Ah ad, Makalah Dakwah Isla “ebagai Il u… , Perte ua Deka Fakultas Dakwah IAIN “e-Indonesia medan 18 – 20 Juni 1996, hlm. 27
9
Ilyas Supena, Opcit, hlm. 198
masyarakat dan berusaha menawarkan solusi dalam menyelesaikan dan mengatasi persoalan masyarakat tersebut. Jadi objek formal ilmu dakwah
yaitu dimensi keberagamaan manusia dalam upaya merealisasikan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan dalam rangka membangun dan
membentuk masyarakat yang baik. Ontologi ilmu dakwah seperti ini akan memberikan peluang bagi ilmu dakwah untuk berhubungan secara kultural-
fungsional dengan penyelesaian problem-problem kemanusiaan termasuk problem
sosial. Diantara
problem tersebut
antara lain:kemiskinan,
pengangguran, ketertinggalan pendidikan, aborsi, kenakalan remaja dan sebagainya.
b. Epistemologi Ilmu Dakwah