dihasilkan rumusan-rumusan yang jelas tentang manfaat dan signifikansi karya tersebut dalam pengembangan ilmu dakwah.
B. KERANGKA TEORITIK
Setiap ilmu pengetahuan terdiri dari dua bagian penting, yaitu teoritik dan empiric. Bagian yang teoritik merujuk pada skema konseptual misalnya
kaidah, generalisasi dan teori. Sedangkan bagian empiric ialah fakta-fakta yang telah dikumpulkan dalam bentuk deskripsi, kajian kasus dan umum,
serta laporan statistic.
5
2.1. Pengertian dan Komponen Teori
Teori adalah satu perangkat andaian mengenai masyarakat, gejala social, dan tingkah laku manusia. Sedangkan komponen-komponen teori antara lain:
a. Konsep
Konsep merupakan ramuan dasar dan fundamental dalam setiap teori. Suatu konsep adalah suatu kata atau pernyataan simbol lainnya yang
menunjuk pada gejala atau sekelompok gejala; konsep adalah nama yang kita pergunakan untuk menunjukkan dan mengklasifikasikan penerapan dan
pengalaman-pengalaman kita. Menghubungkan suatu nama tertentu dengan suatu benda, pengalaman, atau kejadian adalah langkah pertama yang sangat
penting untuk menganalisa dan memahaminya.
6
Tetapi hubungan antara pengalaman dan pembentukan konsep lebih kompleks sifatnya daripada yang
terkandung dalam ide yang sederhana, dimana fakta baru dapat menunjuk pada konsep-
konsep baru. Diantara fakta “lama”, hubungan-hubungan baru atau pola-pola dapat diamatai, dan fakta ini mungkin harus diberi nama
dengan suatu konsep baru. Hal ini mengandung kemungkinan kreativitas intelektual dalam proses menerima dan mengkonseptualisasi, suatu
kemungkinan yang sudah banyak diperdebatkan oleh para ahli filsafat. Meskipun kita tidak perlu berurusan dengan isu-isu filosofis, kita dapat
bertanya apa sesungguhnya kehidupan social yang menimbulkan konsep- konsep seperti alienasi, solidaritas, institusi, atau kelas social. Istilah-istilah
seperti ini lebih merupakan hasil dari suatu cara memandang terhadap data
5
Judistira K. Garna, Ilmu-Ilmu Sosial Dasar Konsep Posisi, Bandung: CV.Primaco, 1996, hlm. 139
6
Doyle Paul Johnson,Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid ,1 Jakarta: Gramedia, 1986, hlm. 35
kenyataan social daripada sifat dari data itu sendiri. Oleh karena itu cara memandang yang baru terhadap data pengalaman berkembang dari kreasi
konsep-konsep baru. Konsep dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konsep yang observable
dan konsep yang construct. Sesuatu yang observable merupakan konsep, jika menunjuk pada satu objek atau peristiwa khusus atau sejenisnya yang dapat
ditangkap langsung dengan indera. Satu kata yang dipergunakan untuk menunjuk suatu obyek tertentu misalnya gedung, dapat dilihat sebagai
sesuatu yang observable. Berlawanan dengan konsep observable, konsep yang construct adalah menunjuk pada hakekat atau proses yang tidak dapat
diamati secara langsung, tetapi yang eksistensinya disimpulkan dari suatu yang dapat diamati atau seperangkat konsep yang juga dapat diamati.
Misalnya, para ahli psikologi cenderung melihat intelegensia itu sebagai suatu konsep construct, sedangkan angka tes IQ merupakan sesuatu yang dapat
diamati.
b. Klasifikasi