REHABILITASI LINGKUNGAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BADAN LINGKUNGAN HIDUP LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2012 IV. 1 - Kawasan Taman-taman Kota. A.1. Kegiatan Rehabilitasi Lahanpenghijauan di dalam kawasan hutan adalah : 1. Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain seluas 9783 Ha. Dalam rangka pelestarian Hutan Lindung Sungai Wain HLSW dilakukan kegiatan antara lain : - Pengadaan bibit kayu-kayuan untuk kegiatan reboisasi hutan lindung sebanyak 80.00 bibit dengan jenis bibit Gaharu, Mahono, Trembesi, Kapur dan Meranti. Melakukan Rehabilitasipenanaman dan pengkayaan jenis tanaman pada lahan-lahan yang kritis yang ada di dalam hutan. - Pengamanan Permanen dengan melibatkan unsur TNI, POLRI dan Unsur Masyarakat. - Pemagaran keliling sepanjang batas kawasan HLSW dengan panjang 47 Km. Gambar. 4.1 Penanaman Buffer Zone HLSW Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Tahun 2012 2. Kawasan Hutan Lindung DAS Manggar HLSM seluas 4999 Ha. Dalam rangka pelestarian Hutan Lindung DAS Manggar HLSM dilakukan kegiatan antara lain : - Sosialisasi Eksistensi Hutan Lindung DAS Manggar kepada masyarakat yang berada disekitar kawasan hutan bahwa keberadaan Hutan Lindung mempunyai fungsi yang sangat penting dalam mendukung keberadaan waduknya yang airnya digunakan sebagai air bersihair baku bagi PDAM Kota Balikpapan untuk kebutuhan air masyarakat Kota Balikpapan. - Melakukan kegiatan penanaman pada buffer zone Waduk yang masih sangat kritis dan perlu ditanami dengan mengajak peran serta aktif berbagai stakeholders dan berbagai komponen masyarakat di Kota Balikpapan pada berbagai kesempatan. - Pembuatan lubang-lubang resapan biopori LRB pada Buffer Zone Waduk DAS Manggar. Gambar 4.2 Kegiatan Penanaman di Hutan Lindung DAS Manggar BADAN LINGKUNGAN HIDUP LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2012 IV. 1 Sumber : Badan Lingkungan Hidup Tahun 2012 3. Kawasan Kebun Raya Balikpapan yang berada di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain seluas 309,22 Ha. Dalam rangka pengelolaan Kebun Raya Balikpapan yang berada di hutan lindung Sungai Wain dengan melakukan kegiatan antara lain : - Pembuatan Master Plan Kebun Raya Balikpapan. - Melakukan pengkayaan jenis tanaman khas kalimantan dengan melakukan revegatasipenanaman kembali dengan jenis Ulin, Meranti, Keruing, Bangkirai, Kapur, dll. - Pembangunan fasilitas pendukung Kebun Raya seperti : Gedung Pusat Informasi, Paranet untuk pembibitan, Jalan Utama, Jalan trek, Sarana Air Bersih termasuk pipanisasi, Sarana parkir kendaraan, Taman Tematik dan Embung. - Saat ini juga tengah dilakukan pembibitan tanaman khas kalimantan termasuk kayu- kayuan, buah dan tanaman hias endemik yang sudah hampir punah dan langka. - Saat ini juga tengah dilakukan pembuatan taman-taman tematik yang diprakarsai oleh teman-teman dari LIPI. A.2. Kegiatan Rehabilitasi lahanpenghijauan di luar kawasan Hutan. 1. Kawasan Hutan Kota yang letaknya tersebar di wilayah Kota Balikpapan dan sudah ditetapkan melalui Keputusan Walikota Balikpapan dengan luas 210,612 Ha. Dalam Pengelolaan Hutan-hutan Kota yang ada di Kota Balikpapan untuk pengamanan dan pelestariannya telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain : - Kegiatan Pemagaran seluruh hutan kota yang ada di Balikpapan sebanyak 22 lokasi - Melakukan revegetasi tanaman di dalam kawasan hutan kota untuk pengkayaan jenis tanaman. - Pembentukan pokja-pokja dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan kota. BADAN LINGKUNGAN HIDUP LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2012 IV. 1 2. Kawasan yang tidak sedang dilaksanakan proyek pembangunan baik proyek pembangunan oleh Pemerintah Kota Propinsi maupun proyek pembangunan yang dilaksanakan oleh swasta. 3. Kawasan Konservasi Hutan Mangrove disepanjang pesisir Kota Balikpapan 4. Kawasan terbuka publik yang menjadi pusat rekreasi. 5. Kawasan Perkantoran milik Pemerintah maupun swasta. 6. Tempat Ibadah halaman masjid, pondok pesantren, gereja, pura, kelenteng dan tempat ibadah lainnya. 7. Sempadan Sungai, Jurang yang letaknya sangat kritis. 8. Tepi jalan kanan dan kiri jalan. 9. Kawasan Sempadan dan Buffer Zone Bendali. 10. Kawasan Halaman sekolah dan lembaga pendidikan lainnya. 11. Lahan bekas perkebunan yang terlantar maupun lahan bekas tambak warga yang sudah tidak produktif lagi. Gambar 4.3 Papan Nama RTH Kariangau Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Tahun 2012 Agar pe nghijauan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik dan dapat berlangsung secara terus menerus maka lokasi penanaman sebaiknya : 1. Memiliki akses yang mudah dijangkau . 2. Lahan yang akan ditanam merupakan lahan yang tidak produktif atau kritis yang memerlukan penanaman dan pemeliharaan secara terus menerus. 3. Bukan merupakan lahan sengketa. 4. Merupakan lahan yang dipergunakan sebagai kawasan konservasi sumberdaya genetik seperti Kawasan Kebun raya Balikpapan. 5. Memiliki fungsi sebagai kawasan perlindungan untuk kepentingan public seperti mata air, sempadan sungai dan pada daerah-daerah rawan longsor. Pelaksanaan Penghijauan dan Pemeliharaan tanaman di Kota Balikpapan melibatkan semua unsur masyarakat seperti : 1. Unsur Pemerintah Kota BADAN LINGKUNGAN HIDUP LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2012 IV. 1 2. Unsur TNI dan POLRI 3. Unsur Swasta dan BUMN 4. Unsur Pendidikan siswa SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi 5. Unsur Organisasi Masyarakat OKP 6. Dan Masyarakat Umum Gambar 4.4 Penghijauan dan Pemeliharaan Tanaman di Hutan Mangrove Margomulyo Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Tahun 2012 Pembiayaan pelaksanaan gerakan rehabilitasi lahan didukung dari berbagai sumberdaya, diantaranya dari kelompok masyarakat melalui Swadaya, pihak Swasta dan BUMN, Lembaga Masyarakat dan dari kegiatan Pemerintah Kota Balikpapan. Sesuai Tabel UP-1 Buku Kumpulan Data, maka terjadi peningkatan yang signifikan untuk realisasi luas lahan penghijauan dan jumlah pohon yang ditanam tahun 2012 dibandingkan tahun 2011, mencapai 95,6 dan 87,6. Sesuai Tabel UP-2 Buku Kumpulan Data, maka terjadi pula peningkatan yang signifikan untuk realisasi luas lahan reboisasi dan jumlah pohon yang ditanam tahun 2012 dibandingkan tahun 2011, mencapai 88,7 dan 68,7. Penanaman yang telah dilakukan dalam rangka kegiatan rehabilitasi lahan pada tahun 2007 hingga Oktober 2012 di tempat-tempat penghijauan di Kota Balikpapann yang BADAN LINGKUNGAN HIDUP LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2012 IV. 1 antara lain kawasan Bendali I, kawasan Bendali II, kawasan Bendali III, kawasan Bendali Kamping Timur, kawasan Mangrove Margomulyo, kawasan pemukiman dan perkantoran di Kota Balikpapan, kawasan Pendidikan di Kota Balikpapan, kawasan Kebun Raya Balikpapan, kawasan wisata Pantai Segara Sari, kawasan Pemukiman Atas Air Margasari, kawasan RTH Kariangau, kawasan Hutan Kota Telaga Sari, kawasan Mangrove Teritip, kawasan RTH Daksa, kawasan IPAL DAM dan kawasan Mangrove Graha dengan total bibit yang ditanam sebanyak 230.589 bibit tanaman. Jumlah bibit yang diterima sejak tahun 2007 bulan November hingga Oktober 2012 dan jumlah bibit yang diterima dari Pemerintah Pusat melalui Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai Mahakam Berau melalui program “Menuju Kaltim Hijau” dan pihak BUMN dari Bank Indonesia Cabang Kota Balikpapan, PT. Sinar Expo Prima dengan total bibit yang diterima sebanyak 163.368 bibit tanaman. Dilihat dari trendnya dari tahun ke tahun terjadi peningkatan jumlah tanaman yang ditanam dalam rangka rehabilitasi lahan dan penghijauan dalam mendukung program nasional 1 milyar pohon dan Kaltim hijau, dimana perbandingan jumlah bibit yang tertanam lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah bibit yang didistribusikan. Dalam mendukung program pemerintah 1 milyar pohon pemerintah kota Balikpapan akan terus melakukan kegiatan dan menggalakan program Hari Menanam Pohon Indonesia HMPI dan Bulan Menanam Nasional BMN dalam setiap kesempatan baik oleh lembaga Pemerintah Kota, lembaga Non Pemerintah dan komponen masyarakat. Kegiatan fisik lain yang mendukung untuk rehabilitasi lingkungan dilakukan di beberapa lokasi antara lain di Kebun Raya Balikpapan, Hutan Kota Mangrove Margomulyo, KWPLH, RTH Kariangau dan HL Sungai Wain sebanyak 10 sepuluh kegiatan sesuai Tabel Data UP-3 Buku Kumpulan Data.

B. PENGAWASAN AMDAL

Pemerintah Kota Balikpapan sudah memberlakukan bahwa menyusun kajian lingkungan Kajian Lingkungan seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan UKL UPL ataupun Surata Pernyataan Pengelolaan Lingkungan SPPL merupakan persyaratan apabila suatu Kegiatan Usaha akan melakukan pengurusan Izin seperti Izin Lokasi atau Izin Prinsip, Izin Mendirikan Bangunan maupun Izin Ganggunan. Pada umumnya perusahan atau kegiatan usaha yang akan berinvestasi di Kota Balikpapan mentaati prosedur izin tersebut, hal ini bisa diketahui dari data-data yang telah mendapatkan Persetujuan AMDAL ataupun Rekomendasi UKL UPL ataupun SPPL semakin meningkat. Selain itu, dengan diundangkannya PP 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, maka setiap usaha dankegiatan baru dan wajib Amdal atau UKLUPL harus memiliki Izin Lingkungan. BADAN LINGKUNGAN HIDUP LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2012 IV. 1 Pada tahun 2012 berdasar tabel UP-4 Buku Kumpulan Data seluruhnya telah terdapat 114 seratus empat belas kegiatan yang telah diberikan Persetujuan Kajian Lingkungan, 5 lima kegiatan berupa dokumen AMDAL, 97 berupa dokumen UKL UPL. Untuk UKL UPL yang terbanyak adalah Kegiatan Budidaya Burung Walet ada 39 tiga puluh Sembilan, kegiatan yang lainnya berupa perumahanrusunawakampus 19 kegiatan, hotel 4 kegiatan, Pembangunan Showroom, Workshop bengkel, kantor dan Fasilitas Pendukungnya ada 18 kegiatan, rumah sakitlaboratoriumklinik dan kegiatan lainnya berupa industri penggergajian kayu, penggunaan air bawah tanah, bendali, silo packing dan lain- lain. Untuk yang mengajukan Dokumen AMDAL pada tahun 2012 yang telah mendapatkan Persetujuan KA ANDAL , ANDAL, RKL dan RPL ada 1 satu kegiatan yaitu Pembangunan Golden CBD, Apartemen dan Mall oleh PT. Mitra Gemilang Mahacipta dan 4 empat kegiatan lainnya telah mendapatkan persetujuan KA ANDAL yaitu pembangunan Industri CPO oleh PT. Wilmar Nabati Indonesia Balikpapan, Kegiatan Pembangunan Fasilitas Penyimpanan BBM dan Terminal Batubara oleh PT. Balikpapan Oil Terminal, Pembangunan Kompleks Kantor, Pergudangan dan Fasilias Peninjang oleh PT. Bakatrizki Dinamika dan Pembangunan Superblock Balikpapan Supermall dan Fasilitas Pendukungnya oleh PT. Sinar Balikpapan Development yang masih lanjut prosesnya di tahun 2013 untuk mendapakan Persetujan ANDAL, RKL dan RPL.. Sejak bulan Mei 2012, telah diterapkan Izin Lingkungan untuk kegiatan wajib AMDALUKL-UPL. Adapun perusahaan yang telah memperoleh Izin Lingkungan sebanyak 16 izin lingkungan sesuai Tabel UP-4b Buku Kumpulan Data. Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pada umumnya para pelaku bisnis atau kegiatan rata-rata sudah sadar dan peduli pada pengelolaan lingkungan, termasuk pemerintah Kota Balikpapan telah memberikan contoh bahwa kewajiban melakukan kajian lingkungan adalah perlu sebagai panduan dalam mengelola lingkungan agar dapat meminimasi dampak penting yang mungkin akan terjadi, hal ini terlihat dengan meningkatnya jumlah kajian lingkungan yang masuk dan telah diberikan Rekomendasi atau Persetujuan Amdal dan UKL-UPL sejak tahun 2010 sampai tahun 2012 ini seperti yang dituangkan dalam grafik 4.1. dibawah ini.