Coastal Road Gambar 1.3. Rencana Coastal Road Kota Balikpapan

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2012 I. 7  Pembangunan Coastal Road ini dinilai dilematis dari perspektif lingkungan dengan adanya reklamasi pantai yang akan melahirkan perubahan ekosistem seperti perubahan pola arus, erosi, abrasi, sedimentasi pantai, kerusakan biota laut dan dampak sosial ekonomi lainnya. Selain itu, sumber material timbunan quarry untuk reklamasi pantai yang akan memerlukan volume yang besar dan penentuan lokasi sumber material timbunan menjadi permasalahan tersendiri dari kegiatan tersebut.  Saat ini sudah ada beberapa kegiatan yang berada di lokasi rencana Coastal Road yang memerlukan kajian Analisis Dampak Lingkungan sangat detail, mengingat kegiatan tersebut sudah dilaksanakan mendahului pembangunan Coastal Road.. Gambar 1.4. Kegiatan yang berjalan mendahului Pembangunan Coastal Road Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, 2012

1.2 Tanah Longsor

 Tanah longsor selama periode bulan Januari sampai September 2012 terjadi 22 kali kejadian bencana longsor. Kerusakan terbesar akibat tanah longsor terjadi pada tanggal 24 Mei 2012 yang mengakibatkan 71 unit rumah rusak dengan korban jiwa mencapai 4 empat orang meninggal dunia dengan lokasi bencana longsor di 53 RT yang tersebar di Kelurahan Klandasan Ilir, Kelurahan Prapatan, Kelurahan Gunung Bahagia, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kelurahan Gunung Samarinda, Kelurahan Batu Ampar, Kelurahan Muara Rapak, Kelurahan Karang Rejo, Kelurahan Telaga Sari dan Kelurahan Mekar Sari. Kerugian material akibat tanah longsor sepanjang tahun 2012 dengan nilai kerugian tertinggi mencapai 250.000.000,- di Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Balikpapan Selatan. LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2012 I. 8  Kejadian longsor umumnya terjadi karena kondisi geografis Kota Balikpapan yang berbukit-bukit kurang lebih 85 dari luas wilayah dan struktur tanah podsolik merah kuning, alluvial pasir kwarsa yang merupakan jenis tanah mudah terjadi longsor dan curah hujan diatas normal dan cenderung eksrim. Berdasarkan Buku Laporan Pemetaan dan Penyusunan Rencana Penanganan Lahan Kritis, Rawan Longsor dan Titik GenanganBanjir Tahun 2012 Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, kawasan rawan bencana longsor Kota Balikpapan dengan luas mencapai 1,318,66 Ha dan tersebar 11 sebelas kelurahan yaitu Kelurahan Batu Ampar, Kelurahan Gunung Bahagia, Kelurahan Gunung Samarinda, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kelurahan Karang Joang, Kelurahan Kariangau, Kelurahan Klandasan Ulu, Kelurahan Lamaru, Kelurahan Sepinggan, Kelurahan Teritip dan Kelurahan Telaga Sari. Gambar 1.5. Longsor pada Rumah Warga Jl. Pembangunan Kel. Mekarsari Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Tahun 2012 ISU UTAMA - Banjir Alasan banjir dipilih menjadi isu utama sesuai kriteria dalam penetapan Isu Lingkungan Prioritas mendapatkan skore nilai penapisan tertinggi. Isu utama tersebut akan diulas dengan metode Status, Tekanan dan Respon atau PSR Pressure-State-Response sebagai berikut : StatusKondisi: Banjir masih menjadi isu utama pada tahun 2012 ini, karena terjadi peningkatan signifikan dari kejadian pada tahun 2011 yang pada saat itu terjadi 16 kali kejadian banjir dengan total area terendam 31,85 Ha menjadi 75 kali kejadian dengan total area terendam 84,9 Ha. Lonjakan tersebut sangat terlihat pada kejadian banjir pada bulan Mei 2012 yang mencapai 43 kali kejadian dengan total area terendam 32,1 Ha dan 180 RT yaitu di Kelurahan Damai, Kelurahan Gunung Bahagia, Kelurahan Batu Ampar, Kelurahan Manggar, Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kelurahan Karang Rejo dan Kelurahan Mekar Sari dengan ketinggian rata- rata 0,5 – 2 m dan memakan 1 satu korban jiwa meninggal dunia. Prosentase kejadian banjir meningkat sebanyak 78,67 dengan luas area terendam meningkat 62,48,