Tidak Tersedia Peta Dasar Pendaftaran

Diagram 7-5 Alur kerja Pembuatan Peta Pendaftaran tersedia peta dasar Dari diagram diatas :  Hasil pengukuran baik sporadik ataupun sistematik dikartir pada peta pendaftaran.  GSSU dari pelaksanaan GIM disalin pada peta pendaftaran.  Pengkartiran dan penyalinan data tersebut dapat dilaksanakan secara manual ataupun digital, demikian juga sistim koordinatnya mengikuti sistim koordinat yang ada nasionallokal.  Peta pendaftaran yang masih menggunakan sistim koordinat lokal dan format lokal pada pembuatan lembar salinan lembar kedua ditransformasikan ke sistim nasional dan formatnya dirubah menggunakan format nasional menjadi peta pendaftaran nasional.

7.1.2 Tidak Tersedia Peta Dasar Pendaftaran

Apabila sama sekali belum tersedia peta dasar pendaftaran ataupun peta lain, maka pembuatan peta pendaftaran dilakukan bersamaan dengan pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah pasal 20 ayat 3 PP241997. Bila dilaksanakan secara lokal, dalam arti tidak tersedia titik dasar teknik orde 2 atau orde 3 maka pembuatan peta dasar pendaftaran harus dimulai dengan pembuatan titik dasar teknik dengan sistem koordinat lokal. Dalam hal pendaftaran tanah secara sistematik harus mencakup minimal wilayah yang ditunjuk sebagai wilayah pelaksanaan pendaftaran tanah secara sistematik tersebut pasal 18 ayat 3 dan pasal 32 ayat 4 dan selanjutnya dilakukan perencanaan pembuatan peta pendaftaran pasal 79 butir c. Perencanaan pembuatan peta pendaftaran dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :  Tentukan batas koordinat minimum dan maksimum lokasi pemetaan; hal ini akan memudahkan untuk mengetahui luasan dari lokasi tersebut.  Tentukan skala peta pendaftaran yang akan dibuat; dengan ditentukan skala, maka cakupan lokasi dilapangan akan dapat diprediksikan dengan baik, misalkan untuk peta dengan skala 1:1.000, maka cakupan lokasi dilapangan  25 Ha. Petunjuk Teknis PMNA KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah  Buat peta dasar teknik yang mencakup pembagian lembar peta pendaftaran dalam skala yang lebih kecil.  Buat lembar-lembar bingkai peta pendaftaran sesuai format nasional.  Lakukan pengkartiran data yang diperoleh dari lapangan, baik koordinat titik dasar teknik, detail situasi pada lembar manuskrip. Lembar manuskrip berfungsi sebagai peta dasar pendaftaran.  Penyalinan yang merupakan penggabungan antara manuskrip dan bingkai peta yang telah disediakan sesuai dengan cakupan lokasinya.  Buat salinannya sesuai kebutuhan, minimal 2 set yaitu untuk dokumen dan sebagai peta untuk pembukuan bidang tanah di Kantor Pertanahan. Untuk bidang-bidang tanah yang telah terdaftar tapi belum dipetakan, dilakukan pemetaan indeks grafik GIMGraphical Index Mapping pada peta pendaftaran, sehingga bidang- bidang tanah terdaftar yang belum dipetakan dapat dipetakan dengan baik pasal 43. Diagram 7-6 Alur Kerja Pembuatan Peta Pendaftaran tanpa peta dasar Jika sistem koordinat peta pendaftaran yang digunakan masih lokal, maka Kantor Pertanahan mempertimbangkan untuk pelaksanaan transformasi peta tersebut kedalam sistim TM-3 nasional dan kemudian disalin menggunakan bingkai peta pendaftaran sistim nasional pasal 18 ayat 4. Dasar pertimbangan tersebut antara lain; Petunjuk Teknis PMNA KBPN Nomor 3 Tahun 1997 Materi Pengukuran Dan Pemetaan Pendaftaran Tanah Manuskrip kartiran GIM Peta pendaftara n Pengukuran Kerangka Dasar, GU Sistematik Pengukuran Kerangka Dasar, GU Sporadik NasionalLokal Peta pendaftara n Nasional Lokal Transf Bingkai Peta  tersedianya titik kerangka dasar orde 2 atau 3 atau orde 4 nasional.  Tersedianya tenaga pelaksana.

7.2 Metoda Pembuatan Peta Pendaftaran