68
No. PROGRAM
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN Hasil Outcomes
Output yang diharapkan INDIKATOR
TARGET KUMULATIF ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS
Miliar Rupiah 2010
2011 2012
2013 2014
2010 2011
2012 2013
2014
Kerjasama internasional dan konvensi di bidang konservasi
kenakeragaman hayati
sebanyak 1 paket per tahun Terselenggaranya skema DNS
Kehutanan, 2 aktifitas 1 paket
0 aktifitasi 1 paket
2 aktifitasi 1 paket
2 aktifitas 1 paket
2 aktifitas 1 paket
2 aktifitas
d. Pengendalian kebakaran
hutan Meningkatkan sistem pencegahan
pemadaman, penanggulangan,
dampak kebakaran hutan dan lahan Terjaminnya hotspot di Pulau
Kalimantan, Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi berkurang
20 setiap tahun dari rerata 2005-2009
Terjaminnya kawasan hutan yang terbakar ditekan hingga
50 dalam 5 tahun dibanding kondisi rerata 2005-2009
Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat
dalam penanggulangan bahaya kebakaran hutan di 30 DAOPS
10 Provinsi 20
10 6 DAOPS
36 20
12 DAOPS 48,8
30 18 DAOPS
59,2 40
24 DAOPS 67,2
50 30 DAOPS
300,00 55,99
57,02 58,12
58,91
e. Pengembangan
pemanfaatan jasa lingkungan
Meningkatnya pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam
Terjaminnya pengusahaan
pariwisata alam meningkat
sebesar 60 dibandingkan tahun 2008
Ijin usaha pemanfaatan jasa lingkungan air baru sebanyak
25 unit. Terjaminnya PNBP dibidang
pengusahaan pariwisata alam meningkat 100 dibandingkan
tahun 2008. Pelaksanaan demonstration
activity REDD di 2 kawasan konservasi hutan gambut
Terjaminnya Kader konservasi KK, Kelompok Pecinta Alam
KPA, Kelompok Swadaya MasyarakatKelompok Profesi
KSMKP yang dapat diberdayakan meningkat 10
dari tahun 2009 3 Unit
5 unit 20
- 2
6 Unit 10 unit
40 1 KK
4 9 Unit
15 unit 60
1 KK 6
12 Unit 20 unit
80 2 KK
8 15 Unit
25 unit 100
2 KK 10
90,00 17,00
17,31 17,65
17,89
f. Dukungan Managemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Perlindungan
Hutan dan Konservasi Alam Penyelenggaraan tugas dan
fungsi Ditjen PHKA berjalan secara efektif dan efisien baik di
unit pusat maupun di unit daerah, dan menjadi bagian dalam
mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup
Kementerian Kehutanan
Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Ditjen PHKA
sesuai kerangka
reformasi birokrasi
untuk menjamin
kinerja yang optimal di 81 satker
Tertib administrasi pengelolaan keuangan
dan BMN
di lingkungan Ditjen PHKA dalam
81 satker 81 satker
81 satker 81 satker
81 satker 81 satker
81 satker 81 satker
81 satker 81 satker
444,66 59,14
60,23 61,38
62,22
69
No. PROGRAM
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN Hasil Outcomes
Output yang diharapkan INDIKATOR
TARGET KUMULATIF ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS
Miliar Rupiah 2010
2011 2012
2013 2014
2010 2011
2012 2013
2014
rangka mewujudkan
opini laporan keuangan Kemenhut
“wajar tanpa pengecualian” mulai laporan keuangan tahun
2011 sebanyak 81 Satker Terbangunnya
persiapan sistem pengelolaan BLU di 12
UPT PHKA -t
1 unit 2 unit
3 unit 4 unit
g. Pengembangan dan
Pengelolaan Taman Nasional
Meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelolaan TN,
kelestarian kawasan dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan
Konflik dan tekanan terhadap kawasan
taman nasional
menurun sebanyak 5 Peningkatan efektifitas
pengelolaan kawasan konservasi melalui pengelolaan
berbasis resort di 51 TN Kasus baru tindak pidana
kehutanan illegal
logging, perambahan,
perdagangan TSL,illegal,
penambangan illegal
dan kebakaran
penanganannya terselesaikan minimal sebanyak 75
Tunggakan perkara illegal logging,
perambahan, perdagangan
TSL illegal,
penambangan illegal
dan kebakaran
terselesaikan sebanyak 25 per tahun
Kasus hukum perambahan kawasan konservasi
terselesaikannya sebanyak 20
Populasi spesies prioritas utama yang terancam punah
meningkat sebesar 3 dari kondisi tahun 2008 sesuai
ketersediaan habitat Hotspot di Pulau Kalimantan,
Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi berkurang 20 setiap
tahun dari rerata 2005-2009 Luas kawasan hutan yang
terbakar ditekan hingga 50 dalam 5 tahun dibanding
kondisi rerata 2005-2009 Pengusahaan pariwisata alam
meningkat sebesar
60 dibandingkan tahun 2008
PNBP dibidang pengusahaan pariwisata
alam meningkat 1
10 TN 15
25 4
20 10
12 20
2 20 TN
30 43,7
8 1
36 20
24 40
3 30 TN
45 57,8
12 1,5
48,8 30
36 60
4 40 TN
60 68,4
16 2
59,2 40
48 80
5 51 TN
75 76,3
20 3
67,2 50
60 100
513,62 523,11
533,11 540,38
70
No. PROGRAM
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN Hasil Outcomes
Output yang diharapkan INDIKATOR
TARGET KUMULATIF ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS
Miliar Rupiah 2010
2011 2012
2013 2014
2010 2011
2012 2013
2014
100 dibandingkan
tahun 2008.
Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan wisata alam di
sekitar taman nasional Tersedianya dokumen program
dan anggaran serta laporan evaluasi dan keuangan di
seluruh Indonesia 51 TN
51 TN 51 TN
51 TN 51 TN
51 TN 51 TN
51 TN 51 TN
51 TN h.
Pengembangan Pengelolaan Konservasi
Sumberdaya Alam Meningkatnya kapasitas
kelembagaan pengelolaan kawasan konservasi dan ekosistem esensial,
kelestarian kawasan dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
Konflik dan tekanan terhadap kawasan CA, SM, TB dan HL
menurun sebanyak 5 Pengelolaan
ekosistem esensial sebagai penyangga
kehidupan meningkat 10. Kasus baru tindak pidana
kehutanan illegal logging, perambahan, perdagangan
TSL,illegal, penambangan illegal dan kebakaran
penanganannya terselesaikan minimal sebanyak 75
Tunggakan perkara illegal logging,
perambahan, perdagangan
TSL illegal,
penambangan illegal
dan kebakaran
terselesaikan sebanyak 25 per tahun
Kasus hukum perambahan kawasan konservasi
terselesaikannya sebanyak 20
Populasi spesies prioritas utama yang terancam punah
meningkat sebesar 3 dari kondisi tahun 2008 sesuai
ketersediaan habitat Hotspot di Pulau Kalimantan,
Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi berkurang 20 setiap
tahun dari rerata 2005-2009 Luas kawasan hutan yang
terbakar ditekan hingga 50 dalam 5 tahun dibanding
kondisi rerata 2005-2009 Pengusahaan pariwisata alam
meningkat sebesar
60 dibandingkan tahun 2008.
PNBP dibidang pengusahaan pariwisata
alam meningkat 1
2 15
25 4
20 10
12 20
2 4
30 43,7
8 1
36 20
24 40
3 6
45 57,8
12 1,5
48,8 30
36 60
4 8
60 68,4
16 2
59,2 40
48 80
5 10
75 76,3
20 3
67,2 50
60 100
512,58 522,05
532,03 539,29
71
No. PROGRAM
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN Hasil Outcomes
Output yang diharapkan INDIKATOR
TARGET KUMULATIF ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS
Miliar Rupiah 2010
2011 2012
2013 2014
2010 2011
2012 2013
2014
100 dibandingkan
tahun 2008.
Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan wisata alam di
sekitar kawasan konservasi Tersedianya dokumen program
dan anggaran serta laporan evaluasi dan keuangan
seluruh Indonesia 33 Provinsi
116 dokumen 33 Provinsi
232 dokumen 33 Provinsi
348 dokumen 33 Provinsi
464 dokumen 33 Provinsi
580 dokumen
72
Lampiran 1d Indikator Kinerja Tahunan
Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
73
Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial
No. PROGRAM
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN Hasil Outcomes
Output yang diharapkan INDIKATOR
TARGET KUMULATIF ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS
Miliar Rupiah 2010
2011 2012
2013 2014
2010 2011
2012 2013
2014 4.
Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Berkurangnya lahan kritis pada DAS Prioritas.
Tanaman rehabilitasi hutan dan lahan kritis termasuk
hutan mangrove, pantai, gambut dan rawa pada DAS
Prioritas seluas 2,5 juta ha.
Terbangunnya Hutan
kemasyarakatan HKm
seluas 2 juta ha. Terbangunnya Hutan rakyat
kemitraan seluas 250.000 ha.
Terbangunnya sumber
benih baru seluas 6.000 ha, dan
pengelolaan areal
sumber benih yang telah ada seluas 4.500 ha.
Terbangunnya Hutan desa seluas 500.000 ha.
Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak 108 unit
DAS prioritas.
3.098,07 3.017,49
3.073,25 3.132,02
3.174,71
a. Penyelenggaraan
Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Reklamasi
Hutan di DAS Prioritas berkurangnya lahan kritis melalui
rehabilitasi dan reklamasi hutan Terjaminnya
tanaman rehabilitasi hutan pada DAS
prioritas seluas 500.000 ha. Terjaminnya
tanaman rehabilitasi lahan kritis pada
DAS prioritas seluas 1.954.000 ha.
Terjaminnya hutan kota seluas 6000 ha.
Terjaminnya tanaman
rehabilitasi hutan mangrove, pantai, gambut dan rawa
seluas 40.000 ha 100.000 Ha
- 2.000 Ha
- 200.000 Ha
389.000 Ha 3.000 Ha
10.000 Ha 300.000 Ha
877.000 Ha 5.000 Ha
20.000 Ha 400.000 Ha
1.414.000 Ha 6.000 Ha
30.000 Ha 500.000 Ha
1.954.000 Ha 6.000 Ha
40.000 Ha 1.541,49
58,79 59,88
61,02 61,85
b. Pengembangan Perhutanan
Sosial meningkatnya pengelolaan hutan
melalui pemberdayaan masyarakat Terjaminnya hutan
kemasyarakatan HKm seluas 2 juta ha
Terjaminnya ijin usaha pengelolaan HKm sebanyak
500 lembaga Terjaminnya kemitraan usaha
HKm sebanyak 50 unit 400.000 Ha
100 Klpk 5 Unit
800.000 Ha 200 Klpk
15 Unit 1.200.000 Ha
300 Klpk 25 Unit
1.600.000 Ha 400 Klpk
40 Unit 2.000.000 Ha
500 Klpk 50 Unit
1.238,40 17,90
18,23 18,58
18,83
74
No. PROGRAM
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN Hasil Outcomes
Output yang diharapkan INDIKATOR
TARGET KUMULATIF ALOKASI ANGGARAN BASELINE KEGIATAN PRIORITAS
Miliar Rupiah 2010
2011 2012
2013 2014
2010 2011
2012 2013
2014
Terjaminnya dukungan ketahanan pangan di 32
provinsi Terjaminnya hutan rakyat
Kemitraan untuk bahan baku kayu industri pertukangan
seluas 250.000 Ha Terjaminnya sentra HHBK
Unggulan terbentuk dan beroperasi di 30 lokasi
Terjaminnya hutan desa seluas 500.000 ha
6 Prov 50.000 Ha
6 Lokasi 100.000 Ha
12 Prov 100.000 Ha
12 Lokasi 200.000 Ha
18 Prov 150.000 Ha
18 Lokasi 300.000 Ha
25 Prov 200.000 Ha
24 Lokasi 400.000 Ha
32 Prov 250.000 Ha
30 Lokasi 500.000 Ha
c. Pengembangan perbenihan
tanaman hutan ketersediaan materi genetik, sumber
benih, dan benih berkualitas yang memadai
Terjaminnya areal sumber benih seluas 4.500 ha terkelola
secara baik Terjaminnya areal sumber
benih seluas 6.000 ha Terjaminnya pengembangan
Seed for People 100 lokasi Terjaminnya sentra bibit 33
Unit terbangun 4.500 Ha
1.000 Ha 20 Lokasi
0 Unit 4.500 Ha
2.100 Ha 40 Lokasi
23 Unit 4.500 Ha
3.300 Ha 60 Lokasi
33 Unit 4.500 Ha
4.500 Ha 80 Lokasi
33 Unit 4.500 Ha
6.000 Ha 100 Lokasi
33 Unit 20,86
20,54 20,92
21,32 21,61
d. Pembinaan
penyelenggaraan pengelolaan DAS
Terselenggaranya pengelolaan DAS secara terpadu pada DAS priorutas
Terjaminnya rencana
pengelolaan DAS terpadu di 108 DAS prioritas
Terjaminnya base line data pengelolaan DAS di 108 DAS
Tersedianya data dan peta lahan kritis di 36 BPDAS
34 DAS 34 DAS
36 BPDAS 70 DAS
70 DAS 36 BPDAS
106 DAS 106 DAS
36 BPDAS 108 DAS
108 DAS 36 BPDAS
108 DAS 108 DAS
36 BPDAS 137,59
52,49 53,46
54,48 55,22
e. Dukungan Managemen dan