Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan

48 |Kementerian Kehutanan 3 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Kehutanan dan SDM Kehutanan Lainnya Output dari kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas dan kapasitas SDM Kemenhut serta SDM kehutanan lainnya Pemda dan Masyarakat. Indikator kinerja dari kegiatan ini adalah : a. Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, teknis dan administrasi kehutanan minimal sebanyak 15.000 orang peserta. b. Pendidikan menengah kejuruan kehutanan sebanyak 1.440 siswa. c. Pendidikan pasca sarjana jenjang S2 dan S3 sebanyak 325 orang lulusan. d. Sertifikasi ISO 9001 : 2008 Sekolah Menengah Kejuruan SMK Kehutanan sejumlah 5 unit. 4 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Kegiatan ini memiliki output terselenggaranya tugas dan fungsi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM secara efektif dan efisien baik di unit pusat maupun di unit daerah, dan menjadi bagian dalam mewujudkan reformasi birokrasi dan tata kelola di lingkup Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja yang hendak dicapai adalah : a. Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal di 17 satker. b. Tertib administrasi pengelolaan keuangan dan BMN di lingkungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan dalam rangka mewujudkan opini laporan keuangan Kemenhut “wajar tanpa pengecualian” mulai laporan keuangan tahun 2011 sebanyak 17 Satker. c. Terbentuknya 50 kerjasama kemitraan melalui peningkatan peran serta pelaku utama dan pelaku usaha dalam pemberdayaan masyarakat. d. Terbentuknya kelembagaan penyuluhan di 6 provinsi dan 100 kabupatenkota.

h. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kehutanan

Tujuan Peningkatan efektivitas penyelenggaraan kepemerintahan yang bersih dan efisien. Outcomehasil Terwujudnya pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Kementerian Kehutanan, serta mendorong perwujudan reformasi birokrasi dan tata kelola Kementerian Kehutanan. Indikator kinerja utama 1. Kelemahan administrasi diturunkan sampai 50 dari tahun 2009. 2. Pelanggaran terhadap peraturan perundangan berkurang sampai 50 dari tahun 2009. 3. Hambatan kelancaran pelaksanaan tugas berkurang hingga 50 dari tahun 2009. 4. Potensi kerugian negara dapat diturunkan hingga 25 dari temuan tahun 2006-2009. Kegiatan-kegiatan 1 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat I Outputkeluaran kegiatan di atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan-satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat I. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: 49 |Kementerian Kehutanan a. Kelemahan administrasi di wilayah kerja Inspektorat I diturunkan sampai 50 dari tahun 2009. b. Pelanggaran terhadap peraturan perundangan di wilayah kerja Inspektorat I berkurang sampai 50 dari tahun 2009. c. Hambatan kelancaran pelaksanaan tugas di wilayah kerja Inspektorat I berkurang hingga 50 dari tahun 2009. 2 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat II Outputkeluatan kegiatan dimaksud di atas adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat II. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a. Kelemahan administrasi di wilayah kerja Inspektorat II diturunkan sampai 50 dari tahun 2009. b. Pelanggaran terhadap peraturan perundangan di wilayah kerja Inspektorat II berkurang sampai 50 dari tahun 2009. c. Hambatan kelancaran pelaksanaan tugas di wilayah kerja Inspektorat II berkurang hingga 50 dari tahun 2009. 3 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat III Outputhasil kegiatan tersebut adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat III. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a. Kelemahan administrasi di wilayah kerja Inspektorat III diturunkan sampai 50 dari tahun 2009. b. Pelanggaran terhadap peraturan perundangan di wilayah kerja Inspektorat III berkurang sampai 50 dari tahun 2009. c. Hambatan kelancaran pelaksanaan tugas di wilayah kerja Inspektorat III berkurang hingga 50 dari tahun 2009. 4 Pengawasan Terhadap Kinerja, Keuangan dan Administrasi pada Wilayah Kerja Inspektorat IV Outputkeluaran kegiatan tersebut adalah terlaksananya audit kinerja, keuangan, dan administrasi pada satuan kerja Kementerian Kehutanan di wilayah kerja Inspektorat IV. Indikator kinerja utama untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah: a. Kelemahan administrasi di wilayah kerja Inspektorat IV diturunkan sampai 50 dari tahun 2009. b. Pelanggaran terhadap peraturan perundangan di wilayah kerja Inspektorat IV berkurang sampai 50 dari tahun 2009. c. Hambatan kelancaran pelaksanaan tugas di wilayah kerja Inspektorat IV berkurang hingga 50 dari tahun 2009. 5 Pengawasan Terhadap Kasus Pelanggaran Yang Berindikasi KKN Outputkeluaran pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya audit terhadap kasus yang diduga berindikasikan korupsi, kolusi dan nepotisme KKN, dengan indikator kinerja utama berupa: a. Potensi kerugian negara dapat diturunkan hingga 25 dari temuan tahun 2006- 2009. 50 |Kementerian Kehutanan 6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan Outputkeluaran pelaksanaan kegiatan dimaksud di atas adalah terselenggaranya tata kelola administrasi Inspektorat Jenderal Kementerian Kehutanan secara efektif dan efisien, dan menjadi bagian dalam mewujudkan tata kelola birokrasi dan tata kelola, dengan indikator kinerja utama berupa: a. Tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Itjen Kemenhut sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal di 6 satker. b. Tertib administrasi pengelolaan keuangan dan BMN di lingkungan Itjen Kemenhut dalam rangka mewujudkan opini laporan keuangan Kemenhut “wajar tanpa pengecualian” mulai laporan keuangan tahun 2011 sebanyak 6 Satker.

g. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kehutanan