Dayu Ibnu Kardono, 2015 PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dengan PTK. masalah tersebut dibawah kewenangan seorang guru untuk memecahkan. Masalah harus problematik artinya, masalah
tersebut perlu dipecahkan. Masalah harus memberi manfaat yang jelas, artinya pemecahan masalah tersebut akan memberi manfaat yang
jelas atau nyata. 2.
Acting Pelaksanaan Acting dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki masalah, guru
harus megambil peran dalam pemberdayaan siswa sehingga mereka menjadi agent of change bagi diri dan kelas. Untuk mengurangi
kemungkinan tejadinya kelemahan dalam pelaksanaan perlu dilakukan secara maksimal, adar pelaksanaan tindakan tidak mengalami
kesulitan. Untuk itu, perubahanperbaikan yang muncul dan kekurangan atau kelemahan yang dilakukan guru pelaksana tindakan
harus disikapi secara positif tentang apa yang akan disampaikan oleh teman sejawat demi perbaikan pembelajaran yang dilakukan
3. Observing Pengamatan
Kegiatan observasi atau kegiatan pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai reflektif.
Dalam fase ini guru mengolah data yang didapatkan untuk kemudian direfleksikan pada siklus terakhir PTK.
4. Reflecting Refleksi
Reflecting adalah tahapan terahir pada jenis penelitian tindakan kelas sebagai perenungan dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan
sebelumnya. Dalam setiap siklus pelaksanaan kegiatan tindakan difokuskan pada interaksi guru dengan peserta didik.
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini mengkaji mengenai model picture and picture sebagai variabel dan keterampilan menulis karangan deskripsi peserta
Dayu Ibnu Kardono, 2015 PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
didik kelas V SDN Drangong 1 kota serang. Kedua variabel tersebut dioprasionalkan untuk pengumpulan data. Definisi operasionalnya adalah
sebagai berikut : 1.
Model Picture and picture Suprijono dalam Huda, 2014, hlm. 236 picture and picture
merupakan strategi pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas model picture and picture dalam penelitian ini didefiisikan sebagai model pembelajaran yang dalam
pengajarannya mengguanakan media gambar sebagai penunjang ketercapaian indikator pembelajaran.
2. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi
Menurut Tompkins dalam Zainurrahman 2013, hlm. 45 menyebutkan bahwa tulisan deskriptif adalah tulisan yang seolah-
seolah “melukis sebuah gambar dengan menggunakan kata-kata”. Dengan kata lain, tulisan deskripsi digunakan oleh penulis untuk
menggambarkan sebuah keadaan atau situasi, karakter objek secara komperhensif, dengan mengandalkan kosa kata.
Jadi, menulis
karangan deskripsi
dalam penelitian
ini diidentifikasikan sebagai karangan yang bertujuan menggambarkan
sesuatu secara mendetail sehingga membuat seakan-akan pembaca melihat, merasakan, mendengar, dan menghayati seperti yang
dilihatnya.
E. Teknik Pengumpul Data
Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut:
1. Observasi
Dayu Ibnu Kardono, 2015 PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Observasi ini
dilakukan untuk
mengetahui peningkatan
pembelajaran yang dicapai oleh guru maupun peserta didik. Observasi yang dilakukan termasuk ke dalam observasi langsung. Dengan
menggunakan pencatatan data berupa skala nilai Rating scale. Zuriah 2013, hal. 123 Rating scale yaitu pencatatan data yang dilakukan
hampir sama dengan checklist, perbedaannya terletak pada kategorisasi gejala yang dicatat. Di dalam rating scale tidak sekedar terdapat nama
objek yang diobservasi dan gejala yang akan diselidiki, namun juga tercantum kolom-kolom yang menunjukan tingkatan atau jenjang
setiap gejala tersebut. Penjenjangan dapat dengan skala 3,5,7 misalnya : baik, sedang, buruk skala 3, sangat baik, baik, sedang, buruk, dan
sangat buruk skala 5, dan luar biasa, sangat baik, baik, sedang, buruk, sangat buruk, luar biasa buruk skala 7. Karena itu kecermatan atau
sikap kritis observer, dalam hal ini sangat diperlukan. Sementara itu jenis observasi yang dilakukan termasuk dalam
observasi partisipan yakni observasi di mana observer berperan serta ikut ambil bagian dalam kehidupan subjek yang diobservasi.
2. Wawancara
Zuriah 2013, hlm. 129 wawancara merupakan metode pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara
peneliti dengan subjek atau responden. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses mendapatkan keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap
muka antara pewawancara dan yang diwawancara. Wawancara dilakukan kepada guru terkait masalah yang sedang diteliti, data yang
berhasil dikumpulkan
berguna sebagai
penunjang penelitian
selanjutnya.
Dayu Ibnu Kardono, 2015 PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Tes
Tes menurut Zuriah dalam Mardiana, 2013, hlm. 72 yaitu “seperangkat rangsangan stimulus yang diberikan kepada seseorang
dengan maksud untuk menjawab yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengukur sesuatu. Adapun tes dalam penelitian ini dilaksanakan setiap akhir pembelajaran atau pada saat pemberian evaluasi. Tes
dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri Drangong 1. Tes yang diberikan kepada peserta didik kelas V SD Negeri Drangong 1 berupa
tes uraian dalam bentuk tulisan atau karangan deskripsi yang harus diselesaikan oleh peserta didik. Pemberian tes ini dimaksudkan untuk
mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh peserta didik setelah kegiatan pemberian tindakan.
F. Instrumen Penelitian