Metode Penelitian METODE PENELITIAN

Yaya Sukaya, 2016 MODEL PEMBELAJARAN MANDIRI PADA PELATIHAN PENGEMBANGAN DESAIN KERAMIK Studi Pada Komunitas Perajin Keramik Anjun, Plered, Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tertarik interested, c terlibat involved, dan d mandiri self-directed. Belajar mandiri memposisikan pembelajar sebagai subjek, pemegang kendali, pengambil keputusan atau pengambil inisiatif atas belajarnya sendiri. Kemampuan dalam mengendalikan atau mengarahkan belajarnya sendiri merupakan syarat utama bagi pembelajar. Kemampuan dalam mengendalikan atau mengarahkan belajar sendiri seseorang pada dasarnya merupakan suatu kontinuum. Melalui intervensi dan interaksi, baik antara instruktur dan perajin keramik maupun antara perajin keramik yang satu dengan yang lainnya, diharapkan adanya transformasi model pembelajaran mandiri dari kontinum dependent ke interested, interested ke involved dan begitu seterusnya sampai dengan ke self-directed, atau bahkan mungkin langsung dari kontinum dependent ke self-directed. Model pembelajaran mandiri ini dilakukan melalui media kegiatan pelatihan pengembangan desain. Proses transformasi model pembelajaran mandiri perajin keramik, intervensi, dan interaksi melalui komunikasi antara instruktur dan perajin keramikperserta pelatihan akan diobservasi secara mendalam pada setiap tahap pelatihan desain, sehingga nantinya dapat didapatkan suatu model pembelajaran mandiri perajin keramik dalam pengembangan desain keramik. Keberhasilan model pembelajaran mandiri akan ditinjau dari empat aspek, yaitu: a learning, yaitu hasil belajar pelatihan desain berupa tes unjuk kerja awal dan unjuk kerja akhir, b reaction, yaitu respon atau persepsi perajin, instruktur, dan perwakilan UPTD terhadap pelaksanaan model pembelajaran mandiri, c result , yaitu penilaian performansi produk keramik dan nilai jual keramik, dan d behavior , yaitu proses penyebaran pengetahuan perajin keramik ke masyarakat sekitar difusi inovasi. Desain penelitian kualitatif dalam model pembelajaran mandiri melalui kegiatan pelatihan pengembangan desain keramik disajikan pada Gambar 3.2.

B. Metode Penelitian

Untuk menjawab permasalahan dan pertanyaan penelitian, pemilihan metode penelitian merupakan langkah awal yang sangat penting dalam melakukan penelitian. metode penelitian diperlukan sebagai pedoman operasional dalam penelitian. Yin 2015 mengidentifikasi 5 lima metode penelitian, yaitu : a Yaya Sukaya, 2016 MODEL PEMBELAJARAN MANDIRI PADA PELATIHAN PENGEMBANGAN DESAIN KERAMIK Studi Pada Komunitas Perajin Keramik Anjun, Plered, Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu survai, b eksperimen, c historical research, d studi kasus, dan e analisis informasi dokumenter. Pemilihan metode penelitian tergantung pada tiga kriteria, yaitu : a tipe pertanyan penelitian, b kontrol yang dimiliki peneliti terhadap peristiwa perilaku yang akan ditelitinya, dan c fokus pada fenomena penelitian fenomena kontemporer atau historis. Karakteristik kelima metode penelitian dijelaskan pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Situasi-situasi Relevan untuk Jenis Penelitian yang Berbeda Jenis Bentuk pertanyaan penelitian Membutuhkan kontrol terhadap peristiwa t.l. Fokus terhadap peristiwa kontemporer Eksperimen Bagaimana, mengaapa ya ya Survai Siapa, apa, di mana, berapa banyak tidak ya Analisis Arsip Siapa, apa, di mana, berapa banyak tidak yatidak Historis Bagaimana, mengapa tidak tidak Studi Kasus Bagaimana, mengapa tidak ya Sumber : Yin 2015 Metode penelitian yang digunakan dalam disertasi ini adalah studi kasus. Seperti yang telah disajikan pada Tabel 3.1, Yin 2015 menyatakan bahwa studi kasus yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa- peristiwa masa lalu, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer masa kini di dalam kehidupan nyata. Pemilihan metode ini didasarkan pada ketiga kriteria tersebut, yaitu: a tipe pertanyaan dalam disertasi ini dimulai dengan kata “bagaimana”, b sedikitnya kontrol terhadap peristiwa yang telah lalu, artinya peristiwa lalu tidak dikaji secara mendalam dan digunakan hanya sebagai dasar analisis saja, dan 3 fokus penelitian bersifat peristiwa kontemporer karena kajian yang dilakukan dalam disertasi ini adalah tentang model belajar mandiri komunitas perajin keramik yang terjadi saat ini.

C. Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian