Pengantar Bahan Ajar Modul
154
Ruliani Indraswati, 2014 KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI
MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
154
Ruliani Indraswati, 2014 KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI
MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
AYO MEMAHAMI PUISI
Oleh Ruliani Indraswati
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
153
Ruliani Indraswati, 2014 KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI
MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
PENDAHULUAN
Selamat berjumpa dalam modul pembelajaran bahasa Indonesia
.
Seperti yang kamu ketahui, pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa
dan sastra Indonesia. Dalam sastra Indonesia kita mengenal bentuk-bentuk karya sastra seperti puisi, cerita pendek, novel, dan drama.
Dalam modul ini, kamu akan belajar untuk memahami karya sastra berbentuk puisi. Oleh karena itu, setelah mempelajari modul ini, kamu diharapkan
memperoleh pemahaman tentang: 1.
penggunaan ejaan dan tanda baca dalam puisi; 2.
jenis kalimat dalam puisi; 3.
kata denotasi dan konotasi dalam puisi; 4.
penggunaan majas dalam puisi; 5.
tema puisi; 6.
nilai religius dalam puisi. Apabila kamu menemui kesulitan dalam memahami modul ini, kamu dapat
berdiskusi dengan teman-temanmu atau bertanya pada gurumu. Selamat belajar
http:www.wajahbocah.combagaimana-agar-waktu-belajar-anak-optimal.html
154
Ruliani Indraswati, 2014 KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI
MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kegiatan Belajar 1 EJAAN, TANDA BACA, DAN JENIS KALIMAT DALAM PUISI
Kamu tentu senang mendengarkan lagu-lagu, bukan? Kata-kata dalam sebuah
lagu dinamakan lirik. Lirik lagu jika dituliskan akan berbentuk seperti puisi. Kamu pun pasti sudah mengetahui bentuk sebuah puisi, bukan? Jika kamu
cermati dengan sungguh-sungguh, adakah perbedaan antara penulisan puisi dan
lirik lagu? Tidak ada, bukan? Kalimat-kalimat yang digunakan pada puisi dan lirik lagu
cenderung sama. Perbedaannya adalah ketika lirik lagu itu dinyanyikan. Lirik
lagu yang berasal dari puisi kita sebut sebagai puisi, sebab tidak semua lirik lagu adalah puisi.
Pada kegiatan belajar ini, kita akan mempelajari lirik lagu yang berasal dari puisi. Seluruh lirik lagu yang akan kita pelajari itu berasal dari kumpulan
antologi lirik lagu karya Taufiq Ismail yang berjudul Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit. Taufiq Ismail adalah seorang penyair Indonesia terkenal
yang banyak menciptakan puisi. Puisi-puisi beliau banyak yang menginspirasi dan kemudian dijadikan lirik lagu oleh para musisi. Oleh karena itu, pada
pembelajaran ini, kita akan menamakan lirik lagu karya Taufiq Ismail itu sebagai
puisi.
Puisi terdiri atas kalimat-kalimat yang membentuk bait. Kalimat dalam puisi dinamakan larik baris, sedangkan bait merupakan kumpulan larik yang
membentuk satu kesatuan. Kalimat-kalimat dalam puisi dapat kita analisis seperti layaknya sebuah wacana prosa. Analisis puisi dapat meliputi analisis penggunaan
ejaan dan tanda baca, jenis kalimat, penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan majas, menentukan tema puisi, dan menentukan nilai religius dalam
puisi. Pada kegiatan belajar 1 ini, kamu akan belajar menganalisis penggunaan ejaan
dan tanda baca serta menentukan jenis kalimat dalam puisi. Ejaan dan tanda baca dapat berupa penggunaan huruf kapital, tanda titik ., koma ,, tanda tanya ?,
155
Ruliani Indraswati, 2014 KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI
MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tanda seru , dan tanda p etik “...”. Agar lebih jelas, cermatilah contoh puisi
berikut ini.
Ada Anak Bertanya pada Bapanya
Ada anak bertanya pada bapanya “Buat apa berlapar-lapar puasa?”
Ada anak bertanya pada ibunya “Tadarus tarawih apalah gunanya?”
“Lapar mengajarmu rendah hati selalu Tadarus artinya memahami kitab Suci
Tarawih mendekatkan diri pada Illahi.”
Lihatlah langit keampunan yang indah Membuka luas dan angin pun semerbak
Nafsu angkara terbelenggu dan lemah Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah.
Taufiq Ismail
Menurut pendapatmu, apakah dalam puisi tersebut terdapat tanda baca? Bagaimana dengan penggunaan ejaannya? Jika dicermati, dalam puisi tersebut
tampak huruf kapital pada setiap awal baris larik. Tanda petik dan tanda tanya digunakan pada bait pertama larik kedua serta larik keempat. Tanda petik juga
digunakan pada bait kedua. Tanda titik digunakan pada akhir bait kedua dan ketiga. Lalu, bagaimana dengan jenis kalimatnya?
Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, jenis kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya terdiri atas kalimat deklaratif, kalimat imperatif , kalimat
interogatif, dan kalimat eksklamatif.
http:syarifahmed.deviantart.comartpuasa-177890960
156
Ruliani Indraswati, 2014 KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI
MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kalimat deklaratif atau kalimat berita digunakan oleh pembicara penulis untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau
pembacanya Alwi, 2010: 361. Kalimat imperatif menurut Alwi 2010: 361 adalah kalimat perintah atau
suruhan yang dapat diperinci menjadi enam golongan. a.
Perintah atau suruhan biasa, jika pembicara menyuruh lawan bicaranya berbuat sesuatu.
b. Perintah halus, jika pembicara tampaknya tidak memerintah lagi, tetapi
menyuruh mencoba atau mempersilakan lawan bicara sudi berbuat seuatu. c.
Permohonan, jika pembicara, demi kepentingannya, minta lawan bicara berbuat sesuatu.
d. Ajakan dan harapan, jika pembicara mengajak atau berharap lawan bicara
berbuat sesuatu. e.
Larangan atau perintah negatif, jika pembicara menyuruh agar jangan dilakukan sesuatu.
f. Pembiaran, jika pembicara minta agar jangan dilarang.
Kalimat interogatif atau kalimat tanya, secara formal ditandai oleh kehadiran kata seperti apa, siapa, berapa, kapan dan bagaimana, dengan atau tanpa partikel
kah sebagai penegas Alwi, 2012: 366. Kalimat eksklamatif atau kalimat seru, secara formal ditandai oleh kata
alangkah, betapa atau bukan main. Kalimat eksklamatif biasa digunakan untuk menyatakan perasaan kagum atau heran Alwi, 2010: 370-371.
Berdasarkan uraian di atas, termasuk kalimat-kalimat jenis apakah p uisi “Ada
Anak Bertanya pada Bap anya”? Kalimat pertama yang berbunyi Ada anak
bertanya pada bap anya “Buat apa apa berlapar-lapar puasa? adalah kalimat
interogatif atau kalimat tanya, begitu pula dengan kalimat kedua. Kalimat ketiga yang berbunyi Lapar mengajarmu rendah hati selalu adalah kalimat deklaratif,
demikian pula dengan kalimat keempat dan kelima. Kalimat keenam yang berbunyi Lihatlah langit keampunan yang indah adalah kalimat imperatif atau
157
Ruliani Indraswati, 2014 KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI
MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kalimat perintah yang berisi ajakan dan harapan yang ditandai dengan kata lihatlah. Kalimat berikutnya hingga terakhir adalah kalimat deklaratif atau kalimat
berita karena isi kalimatnya menginformasikan sesuatu.