KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR KE BUMI MENGGAPAI KE LANGIT KARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISI DI SMP.

(1)

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU

DALAM ANTOLOGI MENGAKAR KE BUMI MENGGAPAI KE LANGIT KARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA

SEBAGAI BAHAN AJAR PUISI DI SMP

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh

Ruliani Indraswati NIM 1204633

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Kajian Semiotik dan Nilai Religius Lirik Lagu dalam Antologi Mengakar ke Bumi Menggapai ke

Langit Karya Taufiq Ismail dan Perancangannya Sebagai Bahan Ajar Puisi di

SMP” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan,

Ruliani Indraswati NIM 1204633


(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan pencipta alam semesta, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya. Salawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa memberikan tuntunan bagi

umatnya hingga akhir zaman.

Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk memperoleh deskripsi tentang pola sintaksis, semantik, pragmatik, dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam

antologi lirik lagu “Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit” karya Taufiq

Ismail” serta rancangan bahan ajarnya bagi siswa SMP.

Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak sempurna karena keterbatasan

wawasan dan kemampuan penulis yang masih jauh dari harapan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tesis ini.

Namun, dibalik segala kekurangan tersebut, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran bahasa Indonesia.

Bandung, Januari 2014

Penulis


(5)

ii

UCAPAN TERIMA KASIH

Tesis ini tidak akan terwujud tanpa motivasi dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dari lubuk hati terdalam penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Dr. Sumiyadi, M. Hum., sebagai pembimbing I sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan membimbing dan mengarahkan penulis sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan tesis ini;

2. Ibu Dr. Hj. Vismaia S. Damaianti, M. Pd., sebagai pembimbing II, yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap naskah tesis dengan penuh keikhlasan dan kesabaran;

3. Program beasiswa P2TK Kemdikbud, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia;

4. seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang selalu menginspirasi penulis untuk berkarya dan membekali ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran;

5. rekan-rekan penulis di kelas program beasiswa kerjasama P2TK Kemdikbud dan Sekolah Pascasarjana UPI yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini; 6. kedua orang tua penulis, ayahanda Soeparmo dan ibunda Hosni Husen,

serta kedua kakak penulis, Meinani Indrastuti, S. H. dan Ir. Parianti Indriani, yang selalu memberikan doa, dukungan, dan motivasi kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia;


(6)

iii

7. suami penulis, Romeli, S. Pd. serta keempat anak penulis, Lathifa Fitratunnisa Amalia, Fikri Hasan Taufiqurrasyid, M. Rafi Ridho, dan M. Hanif Dzikrullah, yang dengan penuh kasih sayang memberikan perhatian, bantuan, doa, dan motivasi selama penulis menyusun tesis dan menyelesaikan pendidikan;

8. pihak-pihak lain yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan baik moral maupun material.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis diterima oleh Allah SWT dan mendapat imbalan yang berlipat ganda. Amin.

Bandung, Januari 2014


(7)

v

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

UCAPAN TERIMA KASIH ...ii

ABSTRAK ...iv

DAFTAR ISI ...v

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian...1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ...5

C. Pertanyaan-pertanyaan Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian...5

E. Manfaat Penelitian ...6

F. Metode Penelitian ...7

G. Sistematika Tesis ...7

H. Definisi Operasional ...8

I. Alur Penelitian ...9

BAB II PUISI, LIRIK LAGU, KAJIAN SEMIOTIK, NILAI RELIGIUS, DAN RANCANGAN BAHAN AJAR SASTRA ...10

A. Puisi dan Lirik Lagu ...10

1. Puisi ...10

a. Pengertian Puisi ...10

b. Hakikat Puisi ...13

c. Struktur Puisi dan Lirik Lagu...15

d. Pengkajian Puisi dengan Pendekatan Semiotik ...16

1) Pengertian Semiotik ...18


(8)

vi

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Teori Semiotik Charles Sanders Peirce ...22

4) Teori Semiotik Michael Riffaterre ...25

5) Teori Semiotik Charles Morris ...29

6) Komponen Dasar Semiotika ...30

7) Kajian Puisi dengan Pendekatan Semiotik...33

a. Analisis Aspek Sintaksis ...34

b. Analisis Aspek Semantik ...36

c. Analisis Aspek Pragmatik ...40

2. Lirik Lagu ...40

B. Nilai-nilai Religius ...42

C. Rancangan bahan Ajar Sastra ...46

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN ...53

A. Metode Penelitian ...53

B. Data dan Sumber Data ...53

C. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ...54

D. Teknik Analisis Data ...63

E. Tahapan Analisis...63

F. Alur Penelitian ...64

BAB IV ANALISIS LIRIK LAGU DAN PEMBAHASANNYA ...66

A. Analisis Lirik Lagu “Ada Anak Bertanya pada Bapanya” ...66 B. Analisis Lirik Lagu “Bermata Tapi Tak Melihat” ...77 C. Analisis Lirik Lagu “Celupkan Jarimu ke Air Lautan” ...87 D. Analisis Lirik Lagu “Dengan Puisi, Aku” ...97 E. Analisis Lirik Lagu “Dunia Ini Panggung Sandiwara” ...104 F. Analisis Lirik Lagu “Gravitasi” ...112 G. Analisis Lirik Lagu “Hakekat Kehidupan” ...118 H. Analisis Lirik Lagu “Pinjaman Tanpa Bunga” ...127


(9)

vii

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Analisis Lirik Lagu “Semoga Jalan Dtlapangkan Tuhan” ...134 J. Analisis Lirik Lagu “Suara dari Dalam Kubur” ...141

BAB V RANCANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN PUISI UNTUK

SMP...153

A. Pengantar ...153

B. Bahan Ajar Modul ...153

C. Penilaian kelayakan Modul ...175

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ...182

A. Simpulan ...182

B. Saran ...185

DAFTAR PUSTAKA ...186

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...191 RIWAYAT HIDUP


(10)

viii

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP


(11)

iv

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Ruliani Indraswati. 2014. Kajian Semiotik dan Nilai Religius lirik Lagu dalam Antologi Lirik Lagu Mengakar ke Bumi Menggapai

ke Langit Karya Taufiq Ismail dan Perancangannya

Sebagai Bahan Ajar Puisi di SMP.

Pembelajaran sastra sebagai bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia perlu mendapatkan perhatian yang lebih karena sastra banyak memberikan manfaat, terutama bagi perkembangan psikis peserta didik. Demikian pula dengan pembelajaran puisi. Sebagai bagian dari pembelajaran sastra, hasil dari

pembelajaran puisi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang hasilkajian semiotik dan nilai-nilai religius dalam antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail serta rancangan bahan ajar apresiasi puisi untuk siswa SMP. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif analitis untuk menganalisis karya sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen penelaahan modul. Sumber data penelitian adalah antologi lirik lagu Mengakar ke

Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ejaan dan tanda baca yang digunakan hanya meliputi penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Kalimat yang sering muncul adalah kalimat tunggal dan berjenis kalimat deklaratif. Kata denotasi lebih sering digunakan dibandingkan kata konotasi. Kata konotasi digunakan seiring dengan penggunaan majas. Majas yang sering muncul adalah majas metafora. Pada umumnya temanya mengalirkan nilai religius, dan nilai religius yang paling sering muncul adalah nilai keimanan pada Tuhan.


(12)

v

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disusunlah bahan ajar berupa modul pembelajaran bahasa Indonesia untuk SMP.


(13)

1

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah enelitian

Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan satu kesatuan yang harus mendapatkan perhatian yang sama. Pembelajaran bahasa sangat penting diajarkan untuk pengembangan keterampilan dan kesantunan berbahasa peserta didik. Demikian pula pembelajaran sastra bertujuan untuk memotivasi peserta didik agar mampu mengapresiasi hasil sastra.

Menurut Tarigan (2011: 2), bahasa menunjukkan bangsa dan sastra mencerminkan budaya. Sastra itu sungguh menarik, menawan hati, memberi motivasi, dan selalu berkembang. Sastra merupakan sarana pembuka pintu-pintu penemuan serta memberikan petualangan-petualangan dan kenikmatan yang tidak habis-habisnya. Dengan menyimak serta membaca karya sastra, kita merasa ikut berpetualang ke dunia imajinatif yang tidak terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan tidak terbayangkan sebelumnya. Sungguh mengasyikkan dan menyenangkan.

Karya sastra sebagai hasil kreatif pengarang dikemukakan oleh Wellek (1989) memiliki banyak manfaat bagi perkembangan kepribadian anak. Permasalahan-permasalahan yang diungkap dalam karya sastra itu antara lain: (1) masalah keagamaan, sikap terhadap hidup, Tuhan, dosa, dan keselamatan; (2) masalah manusia dan konsep hubungan antarmanusia, kematian, dan cinta; (3) masalah nasib, yang berisi hubungan antara kebebasan dan keterpaksaan; (4) masalah manusia dan alam; serta (5) masalah masyarakat, keluarga, dan negara (Widijanto, 2007: 3). Dengan semakin banyak membaca karya sastra, anak menjadi semakin kaya dengan pengalaman batiniah dan berbagai permasalahan kehidupan sehingga diharapkan dapat lebih arif menghadapi masalah kehidupan.


(14)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Menurut Ahmadi dalam Widijanto (2007: 4) fungsi pengajaran sastra adalah: (1) melatih keempat keterampilan berbahasa; (2) menambah pengetahuan tentang pengalaman hidup manusia, agama, dan kebudayaan; (3) berperan mengembangkan kepribadian; (4) membantu pembentukan watak; (5) memberikan hiburan, kenyamanan, dan kepuasan; serta (6) meluaskan dimensi kehidupan. Fungsi-fungsi pengajaran sastra ini akan dapat diperoleh siswa apabila siswa mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk membaca karya sastra yang disodorkan gurunya secara utuh.

Hal di atas sejalan dengan pendapat Rahmanto (1988: 16) yang menyatakan bahwa pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila cakupannya meliputi empat manfaat, yaitu: membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak.

Puisi sebagai hasil karya sastra yang diajarkan di sekolah tentunya perlu mendapatkan perhatian yang sama dengan karya sastra lain yang juga diajarkan di sekolah. Puisi merupakan hasil karya sastra yang unik karena bentuknya yang khas dan bahasanya yang padat, penuh dengan simbol yang kadang-kadang memiliki makna ganda. Karena keunikannya itu, tidak semua orang yang membaca sebuah puisi dapat memahami dengan baik makna yang terkandung dalam puisi tersebut. Oleh karena itu, untuk mengajarkan puisi, seorang guru harus memiliki kemampuan yang cukup baik dalam mengapresiasi puisi.

Apresiasi puisi merupakan salah satu materi yang harus diajarkan di SMP sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku (KTSP). Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu bahan ajar yang tepat bagi kelancaran proses belajar mengajar di kelas. Tidak hanya tepat, bahan ajar itu pun harus pula menarik dan memberikan pencerahan bagi jiwa peserta didik. Bahan ajar apresiasi puisi yang akan diberikan pada siswa hendaknya menarik dari segi isi dan


(15)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

makna yang dikandungnya. Bahan ajar puisi yang dipilih diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman hidup bagi siswa.

Guru yang profesional harus mampu memilih bahan ajar yang sesuai bagi peserta didik. Bahan ajar yang sesuai harus pula memperhatikan tugas-tugas perkembangan siswa. Siswa SM yang termasuk dalam fase remaja awal (Konopka dalam Yusuf, 2011: 184) memiliki tugas-tugas perkembangan yang tidak ringan. Rasa ketertarikan mereka pada berbagai hal sangat dominan sehingga mereka perlu mendapat bimbingan, terutama oleh orang tua dan guru. Perkembangan bahasa mereka pun sudah lebih meningkat. Mereka telah memiliki kosakata yang lebih banyak dan beragam.

Menurut teori yang dikemukakan Jean iaget dalam Iskandarwassid dan Sunendar (2011: 148), siswa SM termasuk dalam tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas). Tahap ini ditandai oleh perkembangan kegiatan-kegiatan (operasi) berpikir formal dan abstrak. Individu mampu menganalisis ide-ide, memahami tentang ruang dan hubungan-hubungan yang bersifat sementara (temporal). Orang muda ini mampu berpikir logis tentang data yang abstrak; mampu menilai data menurut kriteria yang diterima; mampu menyusun hipotesis dan mencari akibat-akibat yang mungkin bisa terjadi dari hipotesis tersebut; mampu membangun teori-teori dan memperoleh simpulan logis tanpa pernah memiliki pengalaman langsung.

Penulis memilih antologi Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail sebagai bahan kajian dengan pertimbangan berbagai hal. Pertama, antologi tersebut memuat lirik lagu yang sudah dikenal masyarakat, sehingga terasa familiar. Kedua, bahasanya sederhana sehingga mudah dipahami. Ketiga, isinya memuat nilai kehidupan dan nilai religius yang kental sehingga dapat dijadikan cermin bagi pembacanya.

enulis belum menemukan pakar atau ilmuwan yang pernah meneliti antologi ini. Bahasanya yang sederhana tanpa banyak simbol yang rumit memungkinkan antologi lirik lagu ini tidak diminati sebagai objek kajian para


(16)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

peneliti. Akan tetapi penelitian mengenai kajian atas lirik lagu sudah dilakukan oleh Udin Ganda Supriadi pada tahun 2006 dengan judul tesis

“Kajian Atas Lagu-lagu Ebiet G. Ade dalam Album Aku Ingin ulang

(Analisis Deskriptif atas enggunaan Majas erbandingan dan Kandungan Nilai-nilai Sosial)”. Sedangkan kajian semiotik pada puisi telah dilakukan oleh para peneliti berikut ini.

1. Yayah Churiyah pada tahun 2005 menyusun tesis dengan judul “Model Pengajaran Apresiasi Puisi dengan Kajian Semiotik Melalui Pendekatan Keterampilan Proses (Studi Eksperimen di SMP Al-Muhajirin

Purwakarta)”.

2. Titin Soegiharti pada tahun 2011 menyusun tesis dengan judul “Kajian Semiotik Gurindam Duabelas karangan Raja Ali Haji dan Aplikasinya dalam embelajaran Sastra di SMA”.

3. Tuti Sulastri Faizah pada tahun 2011 menyusun tesis dengan judul

“Tinjauan Makna Keadilan dalam Kumpulan Puisi Malu Aku Jadi Orang

Indonesia Karya Taufiq Ismail dengan Menggunakan Pendekatan Semiotik dan Alternatif Model Pembelajarannya di MA”.

Para peneliti tersebut menggunakan kajian semiotik untuk menganalisis puisi dan memanfaatkan hasil kajiannya sebagai bahan pembelajaran di sekolah. Pada tesis ini, penulis pun akan menggunakan kajian semiotik untuk menganalisis lirik lagu dalam antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi

Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail. Namun, kajian dalam tesis ini

berbeda dengan tesis yang telah ada tersebut. Dalam tesis ini, penulis akan menganalisis teks berdasarkan aspek sintaksis, semantik dan pragmatik, serta mengkaji nilai religius yang terdapat dalam teks tersebut. Penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan lebih inovatif dan bermanfaat karena akan


(17)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

disertai rancangan bahan ajar yang dapat dipergunakan untuk pembelajaran di sekolah.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah dalam penelitian ini adalah kajian semiotik dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi Menggapai ke

Langit karya Taufiq Ismail serta rancangan bahan ajar apresiasi puisi bagi

peserta didik di SMP. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. menganalisis antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit

karya Taufiq Ismail dengan menggunakan kajian semiotik yang meliputi aspek sintaksis, semantik, dan pragmatik;

2. menganalisis nilai-nilai religius yang terdapat dalam antologi lirik lagu

Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail;

3. menyusun rancangan bahan ajar apresiasi puisi untuk SMP dengan menggunakan pendekatan semiotik dalam antologi lirik lagu Mengakar ke

Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail.

C. Pertanyaan-pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana struktur lirik-lirik lagu dalam antologi Mengakar ke Bumi

Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail apabila dikaji dengan

menggunakan pendekatan semiotik?

2. Nilai-nilai religius apa saja yang terdapat dalam antologi lirik lagu

Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail?

3. Bagaimana rancangan bahan ajar apresiasi puisi untuk SMP dengan menggunakan pendekatan semiotik dalam antologi puisi Mengakar ke


(18)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang hasil kajian semiotik dan nilai-nilai religius dalam antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail serta rancangan bahan ajar apresiasi puisi untuk siswa SMP. Berdasarkan uraian tersebut, secara operasional penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal berikut ini, yaitu:

1. hasil kajian dengan menggunakan pendekatan semiotik dalam antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail; 2. hasil analisis nilai-nilai religius dalam antologi lirik lagu Mengakar ke

Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail;

3. rancangan bahan ajar apresiasi puisi untuk SM dari hasil menganalisis nilai-nilai religius lirik lagu dalam Mengakar ke Bumi Menggapai ke

Langit karya Taufiq Ismail.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis.

1. Manfaat secara teoretis

a) Penelitian ini dapat memperluas wawasan para guru dalam pembelajaran apresiasi sastra khususnya mengenai analisis puisi religius dengan menggunakan pendekatan semiotik.

b) Penelitian ini memberikan wawasan tentang rancangaan bahan ajar apresiasi puisi untuk siswa SMP.


(19)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

c) Penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan untuk pembelajaran apresiasi sastra khususnya puisi.

2. Manfaat secara praktis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam menentukan rencana pembelajaran apresiasi sastra, khususnya tentang nilai-nilai religius yang terdapat dalam puisi.

b) Hasil penelitian ini sebagai sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pembelajaran apresiasi sastra, khususnya analisis puisi yang bernilai religius.

c) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar apresiasi puisi untuk peserta didik di SMP.

F. Metode enelitian

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis yang bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis puisi berdasarkan pendekatan semiotik. Metode deskriptif analisis ini menggambarkan keadaan objek yang diteliti dan menguraikan hal-hal yang menjadi bagian penting dalam penelitian, dalam hal ini adalah objek penelitian yang berupa lirik lagu dalam antologi Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail.


(20)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Tesis ini terdiri atas enam bab. Bab pertama berisi pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitan, sistematika tesis, definisi operasional, dan alur penelitian. Bab ini mengemukakan tentang alasan, asumsi, argumen, dan rancangan penelitian yang akan digarap.

Bab kedua berisi tentang kajian pustaka yang menguraikan tentang teori-teori yang digunakan untuk menganalisis antologi puisi yang akan diteliti, dalam hal ini kajian semiotik dan nilai religius dalam karya sastra.

Bab ketiga berisi tentang metode dan teknik penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Bab keempat berisi tentang analisis lirik lagu dan pembahasannya. Bab kelima adalah rancangan bahan ajar apresiasi puisi di SMP, dan bab keenam berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang telah dilakukan.

H. Definisi Operasional

Supaya terhindar dari salah pengertiantentang judul penelitian, di bawah iniakan diuraikanpenjelasan sebagai berikut.

1. Kajian Semiotik

Kajian semiotik dalam penelitian ini adalah kajian teori semiotik yang dikemukakan oleh Charles Morris, yaitu kajian mengenai sintaksis, semantik, dan pragmatik.

Kajian mengenai sintaksis berupa penggunaan ejaan dan tanda baca dalam lirik lagu serta kajian fungsi sintaksis serta jenis kalimatnya. Dalam kajian fungsi sintaksis, kalimat dalam lirik lagu akan dianalisis mengenai fungsi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Adapun jenis kalimat akan dianalisis mengenai jenis kalimat berdasarkan jumlah klausanya (kalimat tunggal dan kalimat majemuk) serta analisis bentuk


(21)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

sintaksisnya (kalimat deklaratif, kalimat imperatif, kalimat interogatif, dan kalimat eksklamatif).

Kajian semantik berupa kajian mengenai kata denotasi dan konotasi, majas (majas perumpamaan, metafora, personifikasi, hiperbola, oksimoron, dan metonimia), serta isotopi. Adapun kajian pragmatik berupa cara penampilan pembicara dan pendengar.

2. Kajian Nilai Religius

Kajian nilai religius berupa kajian nilai keimanan atau tauhid (hubungan manusia dengan Allah), norma kehidupan atau fikih (hubungan manusia dengan masyarakat), serta sikap perilaku atau akhlak (hubungan manusia dengan dirinya sendiri).

3. Antologi Lirik Lagu

Antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seseorang atau beberapa orang pengarang (Depdiknas, 2008: 77), sedangkan lirik lagu adalah susunan kata sebuah nyanyian (Depdiknas, 2008: 835). Jadi, antologi lirik lagu adalah kumpulan lirik lagu yang terhimpun dalam sebuah buku.

Antologi lirik lagu yang dijadikan data penelitian diambil dari antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail. Adapun lirik lagu yang dijadikan data penelitian berjudul “Ada Anak Bertanya pada Bapanya”, “Bermata Tapi Tak Melihat”, “Celupkan Jarimu

ke Air Lautan”, “Dengan Puisi, Aku”, “Dunia Ini Panggung Sandiwara”, “Gravitasi”, “Hakekat Kehidupan”, “Pinjaman Tanpa Bunga”, “Semoga Jalan Dilapangkan Tuhan”, dan“Suara dari Dalam Kubur”.

4. Rancangan Bahan Ajar Puisi untuk SMP

Rancangan bahan ajar puisi adalah desain materi pembelajaran puisi


(22)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

disesuaikan dengan kurikulum untuk SMP. Desain pembelajaran dalam tesis ini berupa modul yang akan digunakan untuk peserta didik di SMP. I. Alur Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. mengidentifikasi masalah (kajian semiotik dalam lirik lagu); 2. memilih literatur sebagai bahan pustaka;

3. analisis sintaksis, semantik, dan pragmatik; 4. analisis nilai religius;

5. menginterpretasikan hasil analisis; 6. menyusun bahan ajar berupa modul; 7. menyusun simpulan.


(23)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

BAB III

METODE DAN TEKNIK ENELITIAN

A. Metode enelitian

Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif analitis untuk menganalisis karya sastra, dalam hal ini analisis terhadap lirik lagu yang berjudul Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail. Metode ini bertujuan untuk menganalisis lirik lagu dengan menggunakan kajian semiotik dalam aspek sintaksis, semantik, dan pragmatik, serta mendeskripsikan nilai-nilai religius yang terdapat dalam karya sastra tersebut. Pada penelitian ini, penarikan simpulan dilakukan dengan metode induktif dan deduktif. Metode induktif digunakan untuk menganalisis objek penelitian sehingga menghasilkan kesimpulan. Metode deduktif digunakan karena penelitian ini berangkat dari teori-teori sebagai pedoman awal melakukan analisis objek penelitian, sehingga analisis tersebut berlandaskan konsep-konsep teori.

B. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah himpunan lirik lagu yang berjudul Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail cetakan pertama tahun 2008. Himpunan lirik lagu ini diterbitkan oleh Panitia 55 Tahun Taufiq Ismail dalam Sastra Indonesia dan Majalah Sastra Horison. Antologi (himpunan) lirik lagu ini adalah karya-karya Taufiq Ismail yang dibuat dari tahun 1972 sampai tahun 2008.

Himpunan lirik lagu ini terdiri atas 92 lirik lagu yang telah

dipopulerkan oleh para musisi tanah air. Kesembilanpuluh dua lirik lagu itu berjudul “Ada Anak Bertanya Pada Bapanya”, “Adakah Suara


(24)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Cemara”, “Aisyah Adinda Kita”, “Aku Impikan Sebuah Masjid”,

“Anakku Bertanya Tentang Rasul”, “Apakah Pohon dan Hewan Ada

Bahasanya?”, “Bagaimana Menghitung Dosa?”, “Balada Nabi Adam AS”, “Balada Nabi Idris AS dan Nabi Hud AS”, “Balada Nabi Nuh AS”, “Balada Nabi Saleh AS”, “Balada Nabi Ibrahim AS dan Nabi

Ismail AS”, “Balada Nabi Luth AS”, “Balada Nabi Ishaq AS dan Nabi

Ya’qub AS”, “Balada Nabi Yusuf AS”, “Balada Nabi Ayub AS”, “Balada Nabi Zulkifli AS”, “Balada Nabi Syuaib AS”, “Balada Nabi Khaidir AS”, “Balada Nabi Musa AS”, “Balada Nabi Harun AS”,

“Balada Nabi Daud AS”, “Balada Nabi Sulaiman AS”, “Balada Nabi

Ilyas AS dan Nabi Ilyasa AS”, “Balada Nabi Yunus AS”, “Balada Nabi Zakaria AS dan Nabi Yahya AS”, “Balada Nabi Isa AS”, “Balada (Pertama) Nabi Muhammad SAW”, “Balada (Kedua) Nabi

Muhammad SAW”, “Barang Titipan”, “Bencana Demi Bencana”, “Beri Kami Undangan”, “Bermata Tapi Tak Melihat”, “Celupkan Jarimu ke Air Lautan”, “Dengan Puisi, Aku”, “Dimana Dunia Dimana Sorga”, “Doa Nelayan”. “Doa Orang Biasa”, “Dunia dan Akhirat”,

“Dunia Ini Panggung Sandiwara”, “Gajah dan Semut”, “Genderang

Perang Narkoba”, “Gerbang Keampunan”, “Gravitasi”, “Hakekat Kehidupan”, “Hati Kami”, “Himne Anak Muda Keluar dari Neraka Dunia”. “Himne Himpaudi”, “Hitam Putih”, “Ibu Merebus Air Merebus Batu”, “Ibunda Kita Suarga Kita”, “Jabal Rahmah”, “Jalan

Lurus”, “Jamaah Baytul Maqdis”, “Jangan Ditunda-tunda”, “Jangan

Tolak Kenikmatan”, “Jual Beli”, “Ketika Indonesia Dihormati Dunia”, “Ketika Tangan dan Kaki Berkata”, “Lebaran Sebentar Lagi”, “Maha Segala Maha”, “Malam Seribu Bulan (Lailatul Qadar)”, “Matahari dan Rembulan”, “Mengingat Dikau”, “Narkotik”, “Nikmat Ramadhan”, “Oda pada Van Gogh”, “Pengakuan Seorang yang Rendah Hati”, “Pinjaman Tanpa Bunga”, “Pintu Sorga”, “Rasul Hancurkan Berhala”, “Rasul Menyuruh Kita Mencintai Anak Yatim”, “Rindu Jadi Bangsa


(25)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

yang Waras”, “Rindu Rasul”, “Rindu Tak Lepas, Rindu Tertahan”, “Sajadah Panjang”, “Salam Ramadhan”, “Sayang Hewan”, “Sejak Itu Tak Bisa Tertawa Keras Rasul Kita”, “Semoga Jalan Dilapangkan Tuhan”, “Semua yang Ada Jadi Tiada”, “Setiap Habis Ramadhan”, “Suara dari Dalam Kubur”, “Syirik”, “Tentang Sersan Nurcholis”, “Titian Serambut Dibelah Tujuh”, “Telah Datang Dia”, “ Tuhan, Bimbing Kami”, “Umat Manusia Bergembira”, “Warisan”, “Wukuf di Arafah” dan “Yerusalem”.

Adapun data dalam penelitian ini adalah lirik lagu dalam antologi

Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail yang dilihat

dari kajian semiotik, yaitu aspek sintaksis, semantik, dan pragmatik, serta kajian nilai religius. Ada 10 lirik lagu yang digunakan sebagai data, yaitu lirik lagu yang diasumsikan memiliki nilai religius Islami yang kental. Kesepuluh lirik lagu tersebut adalah sebagai berikut.

1. Ada Anak Bertanya pada Bapanya 2. Bermata Tapi Tak Melihat

3. Celupkan Jarimu ke Air Lautan 4. Dengan Puisi, Aku

5. Dunia Ini Panggung Sandiwara 6. Gravitasi

7. Hakekat Kehidupan 8. Pinjaman Tanpa Bunga

9. Semoga Jalan Dilapangkan Tuhan 10.Suara dari Dalam Kubur

.

C. Instrumen dan Teknik engumpulan Data 1. Instrumen enelitian


(26)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Menurut Siswantoro (2011: 73), instrumen berarti alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian sastra, instrumennya adalah peneliti itu sendiri. Posisi peneliti sebagai instrumen terkait dengan ciri penelitian sastra yang berorientasi kepada teks.

Teks sastra yang akan digunakan adalah antologi lirik lagu Mengakar ke

Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail. Teks tersebut akan diteliti

berdasarkan kajian semiotik, yaitu kajian sintaksis, semantik, dan pragmatik, serta kajian nilai religius.

2. Tahap-tahap enelitian

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. mengidentifikasi masalah;

b. memilih literatur sebagai bahan pustaka; c. mengkaji bahan pustaka;

d. mengutip teori dari literatur sebagai bahan pustaka; e. menentukan langkah kerja untuk menganalisis data; f. menentukan data;

g. menganalisis data;

h. menginterpretasikan hasil analisis; dan i. menyusun kesimpulan.

3.Teknik engumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, yaitu mencatat data berupa kata atau kalimat yang berkaitan dengan nilai-nilai religius yang terdapat dalam himpunan lirik lagu Mengakar ke Bumi Menggapai ke

Langit karya Taufiq Ismail, serta mengkaji data dengan menggunakan teori


(27)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Setelah mengkaji data dengan menggunakan teori semiotik, disusun bahan ajar berupa modul pembelajaran bahasa Indonesia untuk SMP. Modul ini disusun berdasarkan hasil kajian data.

Setelah modul tersusun, diperlukan penelaahan oleh teman sejawat/ dosen untuk menentukan kelayakan isi modul. Penelaahan isi modul menggunakan instrumen penelaahan berikut ini.

INSTRUMEN PENELAAHAN

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SMP (FORMATIF)

A. Penjelasan Umum

1. Instrumen ini digunakan untuk menelaah kualitas dan kelayakan modul oleh penelaah, baik dari segi substansi keilmuan dan penyusunan materi sajian secara modular.

2. Dalam pelaksanaan penilaian formatif modul ini, penelaah diminta untuk membaca dengan cermat setiap modul dengan menggunakan format ini untuk merekam hasil penelaahan dengan cara menuliskan hasil penilaian (ya atau tidak) dan tanggapan serta saran tentang aspek-aspek yang ditelaah.

3. Pada akhir penelaahan, tuliskan tanggapan dan saran perbaikan pada tempat (kolom) yang disediakan. Tanggapan dan saran perbaikan mohon dilengkapi dengan nomor halaman yang harus direvisi untuk mempermudah penulis memperbiki/ menyempurnakan modul dan dituliskan di halaman lain.

4. Untuk memudahkan dilakukan revisi oleh penulis, maka penelaah eksternal menuliskan pada kolom tanggapan terkait dengan halaman modul yang direvisi, substansi, maupun contoh yang perlu diperbaiki.

B. Identitas Modul yang Ditelaah


(28)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

2. Judul Modul : ... 3. Nama Penulis : ... 4. Nama Penelaah : ... NIP/NUPTK : ... Tempat Tugas : ... No. Tlp/HP : ... E-mail : ... C. Format Penelaahan Modul

Bagian Modul Aspek yang Ditelaah Penilaian

Ya Tidak

(1) (2) (3) (4)

Cover dan kelengkapan lain

1. Kesesuaian judul modul dengan mata pelajaran

2. Terdapat identitas penulis modul dan lembaga

Tanggapan:

KOMPONEN ISI MODUL

PENDAHULUAN 1. Memaparkan kompetensi dasar dan indikator 2. Mendeskripsikan perilaku awal yang

dimiliki peserta didik

3. Menjelaskan keterkaitan pembahasan materi dan kegiatan dalam/ antar kegiatan belajar 4. Menjelaskan pentingnya mempelajari modul 5. Menjelaskan urutan butir sajian modul

secara logis Tanggapan:

KEGIATAN BELAJAR

Uraian materi 1. Menggambarkan kesesuaian uraian materi dengan kurikulum mata pelajaran


(29)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

sesuai dengan keperluan peserta didik SMP 3. Menunjukkan kesahihan (valid) dan

kemuktahiran fakta/ data, konsep, prinsip, dalil, teori, nilai, prosedur, keterampilan, hukum, dan masalah sesuai dengan bidang keilmuan.

4. Menunjukkan kemuktahiran dan menggunakan rujukan yang relatif baru sesuai dengan bidang keilmuan

5. Materi disusun secara naratif, sistematis, dan logis

6. Menggunakan gaya tulis dialogis dan komunikatif (mudah dicerna dan enak dibaca)

7. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mudah dipahami

8. Menunjukkan pengalaman belajar yang mengaktifkan

9. Menarik dan merangsang rasa ingin tahu 10. Kutipan dalam uraian materi bersifat

menegaskan dan relevan

11. Kutipan diambil dari sumber rujukan yang jelas, diutamakan sumber pertama dan muktahir

12. Penulisan kutipan menggunakan tatacara penulisan yang baku (APA) sehingga tidak melanggar unsur plagiasi

13. Materi/ isi sajian tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku dan tidakbertentangan dengan unsur SARA/ tidak diskriminatif gender/ tidak diskriminatif kedaerahan

14. Materi sajian mengintegrasikan pendidikan karakter bangsa (Pancasila)


(30)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Tanggapan:

Contoh dan ilustrasi Menunjukkan kecukupan contoh dan ilustrasi (berupa benda, angka, gambar, grafik, bagan, diagram, tabel, pengalaman, dsb.) disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari sesuai dengan konstektual yang mewakili konsep untuk memantapkan (memudahkan

pemahaman) pembaca terhadap uraian materi Tanggapan:

Latihan 1. Menggambarkan berbagai bentuk kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik 2. Memantapkan pengetahuan, keterampilan,

sikap yang terkait dengan kompetensi yang harus dicapai

3. Disajikan secara kreatif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran

4. Menyertakan petunjuk jawaban latihan (kata kunci atau langkah-langkah yang harus ditempuh pembaca)

Tanggapan:

RANGKUMAN 1. Mencerminkan ide pokok atau saripati uraian materi yang disajikan dalam setiap kegiatan belajar

2. Menyimpulkan dan menegaskan pengalaman belajar yang dapat mengkondisikan

tumbuhnya konsep baru dalam pikiran pembaca

3. Disajikan secara berurutan, ringkas, komunikatif, dan dapat memantapkan pemahaman

Tanggapan:


(31)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

kompetensi dasar

2. Item tes disusun secara benar dan logis 3. Tes yang dibuat memenuhi syarat penulisan

butir soal

4. Jumlah item tes setiap kegiatan belajar maksimal 10

Tanggapan:

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Disimpan di akhir setiap modul dan disertai dengan alasan-alasan sebagai balikan (feedback)

Tanggapan:

GLOSARIUM Terdapat glosarium (daftar kata/ istilah sulit beserta penjelasannya) dengan tatacara penulisan yang benar (alfabetis)

Tanggapan:

DAFTAR PUSTAKA

1. Relevan dengan sumber yang dikutip dalam uraian materi

2. Menggunakan aturan penulisan baku yang berlaku (misalnya APA)

Tanggapan:

Kesimpulan Penelaah Eksternal

A. Keunggulan:

B. Kekurangan:


(32)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

..., ...2014 Penelaah Eksternal,

... NIP/NUPTK

LAMPIRAN TANGGAPAN DAN SARAN PERBAIKAN JUDUL MODUL:

...


(33)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

..., ...2014 Penelaah Eksternal,

... NIP/NUPTK

Berdasarkan hasil penelaahan, modul direvisi dan disempurnakan. Diharapkan modul yang telah direvisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di kelas.

D.Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, kemudian data dianalisis berdasarkan masalah penelitian. Secara rinci, teknik analisis data adalah:

1. pendeskripsian unsur-unsur yang telah diidentifikasi berdasarkan aspek sintaksis, senantik, dan pragmatik;

2. pendeskripsian nilai-nilai religius yang terdapat dalam data penelitian; 3. membuat deskripsi karakteristik lirik lagu berdasarkan masing-masing unsur

yang paling dominan;

4. menyusun bahan ajar berupa modul berdasarkan hasil analisis data;


(34)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

E. Tahapan Analisis

Analisis data dilakukan berdasarkan tahap-tahap sebagai berikut.

1. Analisis tahap pertama yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan semiotik adalah analisis aspek sintaksis dalam antologi lirik lagu

Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail.

2. Analisis tahap kedua yang dilakukan dengan pendekatan semiotik adalah analisis aspek semantik dalam antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi

Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail.

3. Analisis tahap ketiga yang dilakukan dengan pendekatan semiotik adalah analisis aspek pragmatik dalam antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi

Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail.

4. Analisis tahap keempat adalah mendeskripsikan nilai-nilai religius yang terdapat dalam antologi lirik lagu Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail.

5. Tahap kelima adalah membuat rancangan bahan ajar berdasarkan analisis semiotik dan nilai-nilai religius untuk siswa SMP.

F. Alur Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. mengidentifikasi masalah (kajian semiotik dalam lirik lagu); 2. memilih literatur sebagai bahan pustaka;

3. analisis sintaksis, semantik, dan pragmatik; 4. analisis nilai religius;

5. menginterpretasikan hasil analisis; 6. menyusun bahan ajar berupa modul; 7. menyusun simpulan.


(35)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

SKEMA ALUR PENELITIAN

Kajian semiotik dalam lirik lagu

Memilih literatur sebagai bahan pustaka

Analisis sintaksis, semantik, pragmatik

Analisis nilai religius

Menginterpretasikan hasil analisis


(36)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP


(37)

153

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

BAB V

RANCANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN PUISI UNTUK SMP

A. Pengantar

Berdasarkan hasil analisis semiotik yang mengkaji aspek sintaksis, semantik, pragmatik, dan nilai religius terhadap antologi lirik lagu

Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit karya Taufiq Ismail, dalam bab

V ini disusun rancangan bahan ajar berupa modul. Isi modul merupakan hasil analisis dan diupayakan dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pembelajaran di sekolah.

B. Bahan Ajar Modul

Modul yang disusun ini merupakan aplikasi dari kajian puisi yang sudah dilakukan pada bab IV. Modul terdiri atas kegiatan belajar yang diupayakan dapat menuntun peserta didik untuk belajar secara mandiri. Setelah modul tersusun, kemudian dilakukan penilaian oleh teman sejawat/ dosen. Setelah itu, modul direvisi berdasarkan hasil penilaian tersebut. Modul yang telah direvisi itu adalah seperti berikut ini.


(38)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP


(39)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

AYO MEMAHAMI PUISI

Oleh

Ruliani Indraswati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(40)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

PENDAHULUAN

Selamat berjumpa dalam modul pembelajaran bahasa Indonesia. Seperti yang kamu ketahui, pembelajaran bahasa Indonesia terdiri atas pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Dalam sastra Indonesia kita mengenal bentuk-bentuk karya sastra seperti puisi, cerita pendek, novel, dan drama.

Dalam modul ini, kamu akan belajar untuk memahami karya sastra berbentuk puisi. Oleh karena itu, setelah mempelajari modul ini, kamu diharapkan

memperoleh pemahaman tentang:

1. penggunaan ejaan dan tanda baca dalam puisi; 2. jenis kalimat dalam puisi;

3. kata denotasi dan konotasi dalam puisi; 4. penggunaan majas dalam puisi;

5. tema puisi;

6. nilai religius dalam puisi.

Apabila kamu menemui kesulitan dalam memahami modul ini, kamu dapat berdiskusi dengan teman-temanmu atau bertanya pada gurumu.

Selamat belajar!


(41)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Kegiatan Belajar 1

EJAAN, TANDA BACA, DAN JENIS KALIMAT DALAM PUISI

Kamu tentu senang mendengarkan lagu-lagu, bukan? Kata-kata dalam sebuah lagu dinamakan lirik. Lirik lagu jika dituliskan akan berbentuk seperti puisi. Kamu pun pasti sudah mengetahui bentuk sebuah puisi, bukan? Jika kamu cermati dengan sungguh-sungguh, adakah perbedaan antara penulisanpuisi dan lirik lagu? Tidak ada, bukan? Kalimat-kalimat yang digunakan pada puisi dan lirik lagucenderung sama.Perbedaannya adalah ketika lirik lagu itu dinyanyikan. Lirik lagu yang berasal dari puisi kita sebut sebagai puisi, sebab tidak semua lirik lagu adalah puisi.

Pada kegiatan belajar ini, kita akan mempelajari lirik lagu yang berasal dari puisi. Seluruh lirik lagu yang akan kita pelajari itu berasal dari kumpulan (antologi) lirik lagu karya Taufiq Ismail yang berjudul Mengakar ke Bumi Menggapai ke Langit. Taufiq Ismail adalah seorang penyair Indonesia terkenal yang banyak menciptakan puisi. Puisi-puisi beliau banyak yang menginspirasi dan kemudian dijadikan lirik lagu oleh para musisi. Oleh karena itu, pada

pembelajaran ini, kita akan menamakan lirik lagu karya Taufiq Ismail itu sebagai puisi.

Puisi terdiri atas kalimat-kalimat yang membentuk bait. Kalimat dalam puisi dinamakan larik (baris), sedangkan bait merupakan kumpulan larik yang

membentuk satu kesatuan. Kalimat-kalimat dalam puisi dapat kita analisis seperti layaknya sebuah wacana prosa. Analisis puisi dapat meliputi analisis penggunaan ejaan dan tanda baca, jenis kalimat, penggunaan kata denotasi dan konotasi, penggunaan majas, menentukan tema puisi, dan menentukan nilai religius dalam puisi.

Pada kegiatan belajar 1 ini, kamu akan belajar menganalisis penggunaan ejaan dan tanda baca serta menentukan jenis kalimat dalam puisi. Ejaan dan tanda baca dapat berupa penggunaan huruf kapital, tanda titik (.), koma (,), tanda tanya (?),


(42)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

tanda seru (!), dan tanda petik (“...”). Agar lebih jelas, cermatilah contoh puisi berikut ini.

Ada Anak Bertanya pada Bapanya Ada anak bertanya pada bapanya

“Buat apa berlapar-lapar puasa?” Ada anak bertanya pada ibunya

“Tadarus tarawih apalah gunanya?” “Lapar mengajarmu rendah hati selalu

Tadarus artinya memahami kitab Suci

Tarawih mendekatkan diri pada Illahi.”

Lihatlah langit keampunan yang indah

Membuka luas dan angin pun semerbak Nafsu angkara terbelenggu dan lemah Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah.

(Taufiq Ismail)

Menurut pendapatmu, apakah dalam puisi tersebut terdapat tanda baca? Bagaimana dengan penggunaan ejaannya? Jika dicermati, dalam puisi tersebut tampak huruf kapital pada setiap awal baris (larik). Tanda petik dan tanda tanya digunakan pada bait pertama larik kedua serta larik keempat. Tanda petik juga digunakan pada bait kedua. Tanda titik digunakan pada akhir bait kedua dan ketiga. Lalu, bagaimana dengan jenis kalimatnya?

Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, jenis kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya terdiri atas kalimat deklaratif, kalimat imperatif , kalimat interogatif, dan kalimat eksklamatif.


(43)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Kalimat deklaratif atau kalimat berita digunakan oleh pembicara/ penulis untuk membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya (Alwi, 2010: 361).

Kalimat imperatif menurut Alwi (2010: 361) adalah kalimat perintah atau suruhan yang dapat diperinci menjadi enam golongan.

a. Perintah atau suruhan biasa, jika pembicara menyuruh lawan bicaranya berbuat sesuatu.

b. Perintah halus, jika pembicara tampaknya tidak memerintah lagi, tetapi menyuruh mencoba atau mempersilakan lawan bicara sudi berbuat seuatu. c. Permohonan, jika pembicara, demi kepentingannya, minta lawan bicara

berbuat sesuatu.

d. Ajakan dan harapan, jika pembicara mengajak atau berharap lawan bicara berbuat sesuatu.

e. Larangan atau perintah negatif, jika pembicara menyuruh agar jangan dilakukan sesuatu.

f. Pembiaran, jika pembicara minta agar jangan dilarang.

Kalimat interogatif atau kalimat tanya, secara formal ditandai oleh kehadiran kata seperti apa, siapa, berapa, kapan dan bagaimana, dengan atau tanpa partikel

kah sebagai penegas (Alwi, 2012: 366).

Kalimat eksklamatif atau kalimat seru, secara formal ditandai oleh kata

alangkah, betapa atau bukan main. Kalimat eksklamatif biasa digunakan untuk

menyatakan perasaan kagum atau heran (Alwi, 2010: 370-371).

Berdasarkan uraian di atas, termasuk kalimat-kalimat jenis apakah puisi “Ada Anak Bertanya pada Bapanya”? Kalimat pertama yang berbunyi Ada anak

bertanya pada bapanya/ “Buat apa apa berlapar-lapar puasa? adalah kalimat

interogatif atau kalimat tanya, begitu pula dengan kalimat kedua. Kalimat ketiga yang berbunyi Lapar mengajarmu rendah hati selalu adalah kalimat deklaratif, demikian pula dengan kalimat keempat dan kelima. Kalimat keenam yang berbunyi Lihatlah langit keampunan yang indah adalah kalimat imperatif atau


(44)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

kalimat perintah yang berisi ajakan dan harapan yang ditandai dengan kata

lihatlah. Kalimat berikutnya hingga terakhir adalah kalimat deklaratif atau kalimat

berita karena isi kalimatnya menginformasikan sesuatu.

A. Latihan/ Tugas

Untuk menguatkan pemahamanmu tentang materi ini, kerjakanlah tugas-tugas berikut dengan sungguh-sungguh!

Bacalah dengan cermat puisi berikut ini, kemudian kemukakan penggunaan ejaan, tanda baca, dan jenis kalimatnya! Tuliskanlah pada buku tugas/ latihanmu!

Dunia Ini Panggung Sandiwara Dunia ini panggung sandiwara Ceritanya mudah berubah

Kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani.

Setiap insan dapat satu peranan Yang harus kita mainkan

Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura Mengapa kita bersandiwara?

Peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang Dunia ini penuh peranan

Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan Mengapa kita bersandiwara?

(Taufiq Ismail)


(45)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

B. Rambu-rambu Penyelesaian Latihan/ Tugas

1. Tuliskan larik/ kalimat yang menggunakan ejaan/ tanda baca dan tuliskan tanda baca apa yang digunakan!

2. Tuliskan kalimat yang termasuk kalimat deklaratif, interogatif,imperatif, dan eksklamatif! Tuliskan jenis kalimatnya!

C. Rangkuman

1. Puisi dan lirik lagu memiliki bentuk yang sama. Namun, tidak semua lirik lagu adalah puisi. Ada lirik lagu yang dinamakan puisi karena lirik lagu tersebut berasal dari puisi.

2. Kalimat-kalimat dalam puisi dapat dianalisis berdasarkan aspek kebahasaan, seperti ejaan, tanda baca, dan jenis kalimat.

3. Jenis kalimat menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia adalah kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, dan kalimat eksklamatif.

D. Tes Formatif 1

Untuk menguji pemahamanmu tentang materi pada kegiatan belajar 1, kerjakanlah tes formatif berikut ini! Berilah tanda silang (x) di depan jawaban yang tepat!

1. Pernyataan yang benar terdapat pada kalimat .... A. lirik lagu dan puisi adalah karya sastra B. setiap lirik lagu adalah puisi

C. tidak seluruh lirik lagu adalah puisi D. lirik lagu sama dengan puisi

2. Ada anak bertanya pada bapanya

“Buat apa berlapar-lapar puasa?”

Pada larik tersebut terdapat ejaan dan tanda baca berupa .... A. huruf kapital, tanda petik, dan tanda tanya

B. huruf kapital, tanda koma, dan tanda tanya C. huruf kapital, tanda titik, dan tanda tanya D. huruf kapital, tanda setu, dan tanda tanya


(46)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

3. Kalimat Mengapa kita bersandiwara? dalam puisi “Dunia Ini Panggung Sandiwara” adalah kalimat ...

A. deklaratif B. interogatif C. imperatif D. eksklamatif

4. Kalimat deklaratif terdapat dalam kalimat ... A. Buat apa berlapar-lapar puasa?

B. Lihatlah langit keampunan yang indah C. Mengapa kita bersandiwara?

D. Setiap insan dapat satu peranan

5. Kalimat Lihatlah langit keampunan yang indah berjenis kalimat .... A. interogatif

B. eksklamatif C. deklaratif D. imperatif

Kegiatan Belajar 2

KATA DENOTASI, KONOTASI, DAN MAJAS DALAM PUISI

Pada kegiatan belajar 2 ini, kamu akan belajar mengenai kata denotasi dan konotasi, serta penggunaan majas dalam puisi.

Kata denotasi adalah kata yang memiliki makna sebenarnya, sedangkan kata konotasi adalah kata yang memiliki makna lain di luar makna yang sebenarnya


(47)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

(makna ganda). Adapun majas merupakan gaya bahasa kiasan yang biasanya bermakna konotatif. Dalam puisi biasanya digunakan berbagai majas. Majas yang sering terdapat dalam puisi adalah majas perumpamaan, majas metafora, majas personifikasi, majas hiperbola, dan majas oksimoron.

1. Majas perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama (Tarigan, 2009: 9).

Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan oleh pemakaian kata seperti,

ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, dan sejenisnya. Misalnya: seperti air

dengan minyak, ibarat mencencang air, bak cacing kepanasan.

2. Metafora adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yang paling singkat, padat, tersusun rapi. Di dalamnya terlihat dua gagasan: yang satu adalah suatu kenyataan, sesuatu yang dipikirkan, yang menjadi objek; dan yang satu lagi merupakan pembanding terhadap kenyataan tadi, dan kita menggantikan yang belakangan itu menjadi yang terdahulu tadi Tarigan, 2009: 15). Contohnya: Nani jinak-jinak merpati, Ali mata keranjang, mereka ditimpa

celaka.

3. Penginsanan atau personifikasi ialah jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada benda yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak (Tarigan, 2009: 17) . Contohnya: hujan memandikan tanaman, mentari mencubit wajahku, tugas menantikan kita.

4. Hiperbola adalah sejenis gaya bahasa yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan jumlahnya, ukurannya atau sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan atau situasi untuk memperhebat,

meningkatkan kesan dan pengaruhnya. Gaya bahasa ini melibatkan kata-kata, frase, atau kalimat (Tarigan, 2009: 55). Misalnya: sempurna sekali, tiada

kekurangan sesuatu apa pun buat pengganti baik atau cantik.

5. Oksimoron adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase yang sama (Keraf dalam Tarigan, 2009: 63). Contohnya: Olahraga mendaki gunung memang


(48)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Cermati kembali puisi berikut ini!

Ada Anak Bertanya pada Bapanya

Ada anak bertanya pada bapanya

“Buat apa berlapar-lapar puasa?” Ada anak bertanya pada ibunya

“Tadarus tarawih apalah gunanya?” “Lapar mengajarmu rendah hati selalu

Tadarus artinya memahami kitab Suci

Tarawih mendekatkan diri pada Illahi.”

Lihatlah langit keampunan yang indah

Membuka luas dan angin pun semerbak Nafsu angkara terbelenggu dan lemah Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah.

(Taufiq Ismail)

Menurut pendapatmu, bagaimana penggunaan kata denotasi dan konotasi dalam puisi tersebut? Apakah terdapat majas dalam puisi tersebut? Jika dihubungkan dengan isi setiap bait, lirik lagu tersebut menggambarkan

keingintahuan seorang anak tentang hal-hal yang belum diketahuinya mengenai ibadah bagi umat Islam. Keingintahuan tersebut diungkapkan melalui pertanyaan kepada kedua orangtuanya. Keingintahuan sang anak terjawab setelah

orangtuanya menjelaskan tentang hal-hal yang ditanyakannya. Puisi ini

menggunakan kata-kata yang sederhana, jelas, dan tidak banyak menggunakan kata berkonotasi. Kata berkonotasi muncul seiring dengan penggunaan majas.


(49)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Kata-kata berkonotasi hanya terdapat pada bait terakhir, yaitu langit

keampunan, angin pun semerbak, nafsu angkara terbelenggu dan lemah, bunga ibadah dalam ikhlas sedekah.

Frasa langit keampunan memiliki makna begitu luasnya ampunan Allah bagi umat-Nya yang mau bertobat dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya serta menjauhi larangan-Nya. Frasa angin pun semerbak yang terangkai dalam kalimat

Lihatlah langit keampunan yang indah, membuka luas dan angin pun semerbak

memiliki makna bahwa pintu surga menebarkan wangi meskipun jaraknya tak terjangkau oleh manusia.

Kalimat nafsu angkara terbelenggu dan lemah, bunga ibadah dalam ikhlas

sedekah menyiratkan makna bahwa orang-orang yang melaksanakan ibadah di

bulan Ramadhan diharapkan dapat lebih mengekang hawa nafsunya dibandingkan pada bulan-bulan yang lain. Selain itu, keikhlasan bersedekah dapat menambah pahala bagi orang-orang yang melaksanakannya.

Penggunaan majas tidak tampak pada bait pertama dan kedua. Namun pada bait ketiga terdapat majas metafora dan personifikasi. Majas metafora terdapat pada larik-larik berikut ini.

1) Lihatlah langit keampunan yang indah.

2) Membuka luas dan angin pun semerbak.

3) Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah.

Berdasarkan kepercayaan umat Islam, bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Ampunan Allah akan berlaku bagi umat-Nya yang taat dan bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Ampunan Allah yang sangat luas itu diibaratkan langit yang terhampar di angkasa raya, luas tak bertepi. Pintu-pintu surga pun terbuka lebar, menebarkan wangi semerbak ke seluruh penjuru dunia. Maka untuk meraih ampunan itu, umat Muslim berlomba-lomba melaksanakan ibadah dan bersedekah dengan penuh keikhlasan.

Majas personifikasi terdapat pada larik “Nafsu angkara


(50)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

sesuatu yang bernyawa. Nafsu angkara akan terbelenggu (terkalahkan) jika umat Muslim melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah yang lainnya pada bulan Ramadhan.

A. Latihan/ Tugas

Cermatilah puisi berikut ini, kemudian tentukan kata denotasi, konotasi, dan majasnya! Tuliskanlah di buku kerjamu!

Dengan Puisi, Aku

Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti Dengan puisi aku bercinta Berbatas cakrawala

Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang Dengan puisi aku menangis Jarum waktu bila kejam mengiris Dengan puisi aku mengutuk Nafas zaman yang busuk Dengan puisi aku berdoa Perkenankanlah kiranya. (Taufiq Ismail)

B. Rambu-rambu Penyelesaian Latihan/ Tugas

1. Tuliskan kata/ kalimat yang mengandung makna denotasi atau konotasi! 2. Tuliskan kalimat yang mengandung majas, dan tentukan jenis majasnya!


(51)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

C. Rangkuman

1. Denotasi adalah kata-kata yang mengandung arti yang sebenarnya. 2. Konotasi adalah kata/ kalimat yang memiliki makna yang tidak

sebenarnya. Dalam puisi, kata berkonotasi sering digunakan seiring dengan majas.

3. Majas merupakan gaya bahasa kiasan yang biasanya bermakna konotatif. 4. Dalam puisi, majas yang sering muncul adalah majas perumpamaan, majas

metafora, majas personifikasi, majas hiperbola, dan majas oksimoron.

D. Tes Formatif 2

Untuk menguji pemahamanmu tentang materi pada kegiatan belajar 2, kerjakanlah tes formatif berikut ini! Berilah tanda silang (x) di depan jawaban yang tepat!

1. Kalimat yang mengandung kata denotasi adalah .... A. Ada anak bertanya pada bapanya

B. Lapar mengajarmu rendah hati selalu C. Lihatlah langit keampunan yang indah D. Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah

2. Kalimat yang mengandung kata konotasi adalah .... A. Buat apa berlapar-lapar puasa?

B. Tadarus artinya memahami kitab suci C. Nafsu angkara terbelenggu dan lemah D. Ada anak bertanya pada ibunya

3. Kalimat yang mengandung majas personifikasi adalah .... A. Nafsu angkara terbelenggu dan lemah

B. Tadarus tarawih apalah gunanya? C. Buat apa berlapar-lapar puasa? D. Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah


(52)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

4. Dengan puisi aku bernyanyi Sampai senja umurku nanti

Penggalan puisi tersebut mengandung majas .... A. metafora

B. hiperbola C. oksimoron D. personifikasi

5. Dengan puisi aku mengenang Keabadian Yang Akan Datang

Penggalan puisi tersebut mengandung majas .... A. personifikasi

B. metafora C. hiperbola D. oksimoron

Kegiatan Belajar 3

PENUTUR, TEMA, DAN NILAI RELIGIUS DALAM PUISI

Pada kegiatan belajar 3 ini, kamu akan belajar mengenai penutur, tema, dan nilai religius dalam puisi.

Penutur atau pembicara dalam puisi biasanya ditandai degan kehadiran aku atau suatu benda. Penutur ini bertugas untuk menyampaikan pesan kepada kita sebagai pendengar atau pembaca. Penutur yang dinyatakan dengan aku disebut


(53)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

sebagai aku lirik, sedangkan penutur yang dinyatakan dengan benda atau yang lain disebut sebagai subjek lirik.

Tema merupakan pokok permasalahan yang terdapat dalam sebuah puisi.

Dalam sebuah puisi biasanya terkandung nilai-nilai yang dapat dijadikan teladan bagi pembacanya. Nilai-nilai itu antara lain nilai religius. Nilai religius adalah nilai-nilai yang bersifat ibadah atau keagamaan.

Cermatilah kembali puisi berikut ini!

Ada Anak Bertanya pada Bapanya

Ada anak bertanya pada bapanya

“Buat apa berlapar-lapar puasa?” Ada anak bertanya pada ibunya

“Tadarus tarawih apalah gunanya?” “Lapar mengajarmu rendah hati selalu

Tadarus artinya memahami kitab Suci

Tarawih mendekatkan diri pada Illahi.”

Lihatlah langit keampunan yang indah

Membuka luas dan angin pun semerbak Nafsu angkara terbelenggu dan lemah Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah.

Menurut pendapatmu, siapa yang berbicara dalam puisi tersebut? Lirik lagu ini disajikan seperti bentuk prosa. Penggunaan bahasanya lancar, mengalir seperti prosa. Ada tokoh yang ditampilkan, yaitu seorang anak (sebagai subjek lirik), bapak, serta ibunya. Sang anak menanyakan kepada kedua orangtuanya tentang hal-hal yang ingin diketahuinya. Jawaban orang tua kepada sang anak adalah isi yang sebenarnya dari lirik lagu ini.


(54)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Pertanyaan sang anak kepada orangtuanya yang terdapat pada bait pertama (Ada anak bertanya pada bapanya, “Buat apa berlapar-lapar puasa?”/ Ada anak bertanya pada ibunya, “Tadarus tarawih apalah gunanya?” ) adalah kunci untuk

mengetahui isi sebenarnya dari lirik lagu ini. Jawaban orang tua kepada sang anak diungkapkan dengan jelas dan lengkap dalam bait kedua dan ketiga (Lapar

mengajarmu rendah hati selalu/ Tadarus artinya memahami kitab suci/ Tarawih mendekatkan diri pada Illahi.// Lihatlah langit keampunan yang indah/ Membuka luas dan angin pun semerbak/ Nafsu angkara terbelenggu dan lemah/ Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah).

Apa yang dibicarakan dalam puisi tersebut? Puisi tersebut mengungkapkan tentang ibadah yang harus dilakukan umat Islam dalam bulan Ramadhan. Inti dari pembicaraan itulah yang dinamakan dengan tema.

Nilai-nilai apa yang terdapat dalam puisi tersebut? Nilai-nilai religius tampak pada keseluruhan puisi. Seorang anak bertanya tentang perihal agama kepada kedua orangtuanya. Orangtuanya menjawab segala hal yang ingin diketahui sang anak dengan penuh perhatian dan disampaikan dengan kata-kata yang indah.

A. Latihan/Tugas

Cermatilah puisi berikut ini, kemudian tentukan siapa penuturnya, tema dan nilai religiusnya! Tulislah dalam buku kerjamu!

Bermata Tapi Tak Melihat Bermata tapi tak melihat Bertelinga tapi tak mendengar Bermulut tapi tak menyapa Berhati tapi tak merasa.

Berharta tapi tak sedekah Berbenda tapi tak berzakat Berilmu tapi tak beramal Berjalan tapi tak terarah.


(55)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

Semoga kita terhindar dari hal-hal sedemikian Semoga kita menjauh dari sifat sedemikian.

Beramal tapi kurang ikhlas Berjanji tapi suka lupa Bergunjing hampir tiap hari Berkata sering menyakitkan.

Bermata tapi tak melihat Bermata tapi tak melihat.

(Taufiq Ismail)

B. Rambu-rambu Penyelesaian Latihan/ Tugas

1. Setelah kamu mencermati puisi tersebut, tulislah siapa yang berbicara dalam puisi tersebut. Tuliskan pula kalimat yang mendukungnya.

2. Tulislah apa yang dibicarakan dalam puisi tersebut, kemudian buatlah intisari atau simpulannya.

3. Tuliskan nilai religius yang terkandung dalam puisi tersebut.

C. Rangkuman

1. Penutur dalam puisi disebut aku lirik atau subjek lirik. Kehadirannya dinyatakan dengan aku atau suatu benda.

2. Tema adalah pokok permasalahan dalam puisi.


(56)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

D. Tes Formatif 3

Untuk menguji pemahamanmu tentang materi pada kegiatan belajar 3, kerjakanlah tes formatif berikut ini! Berilah tanda silang (x) di depan jawaban yang tepat!

1. Ada anak bertanya pada bapanya

“Buat apa berlapar-lapar puasa?”

Penutur dalam penggalan puisi di atas adalah .... A. kita

B. kami C. aku D. dia

2. Lapar mengajarmu rendah hati selalu Tarawih artinya memahami kitab suci Tadarus mendekatkan diri pada Illahi

Tema penggalan puisi di atas adalah ....

A. arti dari berbagai ibadah di bulan Ramadhan B. berbagai ibadah di bulan Ramadhan

C. arti dari puasa di bulan Ramadhan D. ibadah bagi umat Islam

3. Nilai religius terdapat dalam kalimat .... A. Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah B. Beramal tapi kurang ikhlas


(57)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

D. Semoga kita terhindar dari hal-hal sedemikian

4. Telah berlebih-lebih Nikmat untuk manusia Dan ini semuanya pinjaman Nikmatilah, syukurilah.

Tema penggalan puisi di atas adalah ....

A. Semua nikmat untuk manusia adalah pinjaman B. Nikmat untuk manusia berlimpah

C. Kita tidak boleh melupakan pinjaman

D. Kita harus mensyukuri segala nikmat yang berlimpah

5. Berharta tapi tak sedekah Berbenda tapi tak berzakat Berilmu tapi tak beramal Berjalan tapi tak terarah.

Semoga kita terhindar dari hal-hal sedemikian Semoga kita menjauh dari sifat sedemikian.

Nilai religius yang terdapat dalam penggalan puisi di atas adalah .... A. Kita harus sedekah dan beramal

B. Kita harus menjauhi sifat kikir dan tidak peduli C. Kita harus mempunyai tujuan hidup yang terarah D. Kita harus menghindari sifat-sifat tidak terpuji


(58)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

E. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah menyelesaikan tes formatif, kamu dapat memperkirakan tingkat keberhasilanmu dengan melihat kunci/ rambu-rambu jawaban yang terdapat pada bagian akhir modul. Jika kamu memperkirakan bahwa pencapaianmu sudah melebihi 80%, silakan kamu terus mempelajari kegiatan belajar pada modul berikutnya. Akan tetapi, apabila kamu menganggap capaianmu masih kurang dari 80%, sebaiknya kamu ulangi kembali ketiga kegiatan belajar di atas.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Kunci/ Rambu-rambu Jawaban Tes Formatif 1

1= C Lirik lagu ada yang berasal dari puisi, jadi tidak seluruh lirik lagu adalah puisi.


(59)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

2= A Pada larik tersebut terdapat huruf kapital, tanda petik , dan tanda tanya.

3= B Adanya tanda tanya pada kalimat tersebut menandakan kalimat interogatif.

4= D Pada kalimat tersebut tidak terdapat tanda tanya dan tidak mengandung perintah, melainkan menginfrmasikan sesuatu. 5= D Kata lihatlah menandakan kalimat perintah/ suruhan.

Kunci/ Rambu-rambu Jawaban Tes Formatif 2

1= A Kalimat ini memiliki makna denotasi. 2= C Kalimat ini bermakna denotasi.

3= A Kalimat tersebut mengandung majas personifikasi

4= A Kalimat tersebut mengandung majas metafora, kata senja dipersamakan dengan usia yang telah lanjut.

5= B Kalimat tersebut mengandung majas metafora, yaitu Keabadian

Yang Akan Datang yang mengacu pada Tuhan.

Kunci/ Rambu-rambu Jawaban Tes Formatif 3

1= D Penutur dalam penggalan puisi tersebut adalah dia.

2= A Tema puisi tersebut adalah arti dari berbagai ibadah di bulan Ramadhan.


(60)

Ruliani Indraswati, 2014

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI RELIGIUS LIRIK LAGU DALAM ANTOLOGI MENGAKAR BUMI MENGGAPAI LANGITKARYA TAUFIQ ISMAIL DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISIS DI SMP

3= A Bunga ibadah dalam ikhlas sedekah.

4= D Temanya adalah kita harus mensyukuri nikmat yang berlimpah ini. 5= B Nilai religius dalam puisi itu adalah bahwa kita harus menjauhi sifat

kikir dan tidak peduli pada orang lain.

GLOSARIUM

bait satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris denotasi makna kata yang wajar dan nyata, bebas dari makna rasa karya sastra hasil sastra, baik berupa puisi, prosa, maupun lakon

konotasi tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi larik baris dalam puisi

lirik syair lagu; rangkaian kata sebagai isi dari sebuah lagu

majas pemakaian kata yang melewati batas makna pada umumnya atau

menyimpang dari arti harfiahnya untuk menimbulkan citra tertentu dalam pikiran pembacanya

nilai religius nilai-nilai keagamaan tema pokok pikiran; dasar cerita


(1)

185

pembelajaran bahasa Indonesia yang diberi judul “Ayo Memahami Puisi”. Modul ini dapat dipergunakan oleh siswa SMP pada berbagai tingkatan kelas. Namun, sebelum digunakan, modul tersebut

mendapatkanpenilaian untuk menentukan kelayakan penggunaannya. Penilai/ penelaah adalah empat orang teman sejawat/ dosen di

Universitas Terbuka.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

1. Pembelajaran sastra tidak hanya terpaku pada sastra sebagai teks yang kaku, namun dapat diintegrasikan dengan aspek kebahasaan.

2. Pembelajaran sastra harus memberikan kontribusi bagi pengembangan wawasan kebahasaan peserta didik.

3. Pembelajaran sastra harus memuat nilai religius sebagai bekal kehidupan peserta didik di masyarakat.

4. Guru hendaknya kreatif dalam mengembangkan bahan ajar, baik berupa lembar kerja siswa, modul, atau pun buku pengayaan bagi peserta didik.

5. Peserta didik diharapkan dapat belajar mandiri dengan disediakannya modul oleh guru.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. (2010). Tata bahasa baku bahasa Indonesia edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Aminuddin. (1987). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: CV Sinar Baru.

Aminuddin. (2008). Semantik: Pengantar studi tentang makna. Bandung: Sinar

BaruAlgensindo.

Atmosuwito, S. (2010). Perihal sastra dan religiusitas dalam sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Badrun, A. (1994). Tesis: Makna tiga sajak ketasawufan Abdul Hadi W.M. Depok: Universitas Indonesia.

Chaer, A. (2007). Kajian bahasa: struktur internal, pemakaian dan pemelajatran. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2009). Pengantar semantik bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2009).Sintaksis bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Christomy, T. (Ed) (2004). Semiotika budaya. Depok: Pusat Penelitian

Kemasyarakatan dan Budaya Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.

Depdiknas. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Depdinas. (2009). Materi pelatihan KTSP. Jakarta: Depdiknas.


(3)

187

Fauzi, A. (2006). Skripsi: Analisis wacana kumpulan lirik lagu nasyid taqwa

karya Hawari (tinjauan aspek gramatikal). Surabaya: Perpustakaan

Fakultas Bahasa dan Seni.

Folkerst, J. (2004). The media in your life. United States: Pearson education inc.

Gani, R. (1988). Pengajaran sastra Indonesia, respon dan analisis. Jakarta: Depdibud.

Hasanuddin, WS. (2002). Membaca dan menilai sajak: pengantar pengkajian

dan interpretasi. Bandung: Angkasa.

Hartoko, D. (1984). Manusia dan seni. Yogyakarta: Kanisius.

Iskandarwassid dan Sunendar, D. (2011). Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ismail, T. (2008). Mengakar ke bumi menggapai ke langit jilid 4, himpunan

lirik lagu 1972-2008. Jakarta: Majalah Sastra Horison.

Jabrohim. (2012). Teori penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jauhari, H. (2010). Cara memahami nilai religius dalam karya sastra dengan

pendekatan reader’s response. Bandung: Arfino Raya.

Luxemburg, J., Bal, M. dan Weststeijn, W.G. (1991). Tentang sastra. Jakarta: Intermasa.

Mangunwijaya, Y. B. (1992). Sastra dan religiositas. Yogyakarta: Kanisius.

Moeliono, A. M. (1982). Diksi atau pilihan kata: Suatu spesifikasi di dalam kosa

kata, dalam pembinaan bahasa Indonesia (III). Jakarta: Bharata.

Nadeak, W. (1984). Tentang sastra. Bandung: CV Sinar Baru.


(4)

Pradopo, R. D. (2010). Pengkajian puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pradopo, R. D. (2011). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Priyatni, E. T. (2010). Membaca sastra dengan ancangan literasi kritis. Jakarta: Bumi Aksara.

Purba, A. (2010). Sastra Indonesia kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Putrayasa, I. B. (2006). Tata kalimat bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Pusbangprodik Kemdikbud. (2012). Instrumen penelaahan modul diklat terpadu

bagi guru SD.

Rahmanto, B. (1988). Metode pengajaran sastra. Yogyakarta: Kanisius.

Ricoeur, P. (2012). Teori interpretasi. Yogyakarta: IRCiSoD.

Rosidi, A. (2008). Puisi Indonesia modern. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Rusyana, Y. (1984). Bahasa dan sastra dalam gamitan pendidikan. Bandung: CV Diponegoro.

Santosa, P. (1993). Ancangan semiotika dan pengkajian susastra. Bandung: Angkasa.

Sastrowardojo, S. (Ed) (1988). Menjelang teori dan kritik susastra Indonesia yang

relevan. Bandung: Angkasa.

Semi, M. A. (1990). Metode penelitian sastra. Bandung: Angkasa.

Siswantoro. (2011). Metode penelitian sastra: analisis unsur puisi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


(5)

189

Situmorang, B.P. (1983). Puisi dan metodologi pengajarannya. Ende Flores: Nusa Indah.

Subroto, E. (2011). Pengantar studi semantik dan pragmatik. Surakarta: Cakrawala Media.

Sugono, D. (Ed.). (2003). Buku praktis bahasa Indonesia jilid 2. Jakarta: Pusat Bahasa.

Sukyadi, D. (2011). Teori dan analisis semiotika. Bandung: Rizqi Press.

Sumiyadi. (2005). Pengkajian puisi: Analisis romantik, fenomenologis, stilistik,

semiotik. Bandung: FPBS UPI.

Sumiyadi. (2012). Konsep dasar apresiasi dan ekspresi sastra. Modul mata kuliah Pengalaman Bersastra Prodi Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana UPI.

Syuropati, M. A. dan Soebachman, A. (2012). 7 teori sastra kontemporer dan 17

tokohnya. Yogyakarta: IN AzNa Books.

Tarigan, H. G. (2011). Dasar-dasar psikosastra. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2009).Pengajaran gaya bahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2011). Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa.

Teeuw, A. (2003). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Ullmann, S. (2009). Pengantar semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Waluyo, H. J. (2003). Apresiasi puisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wellek, R. dan Warren, A. (1989). Teori kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.

Widijanto, T. (2007). Pengajaran sastra yang menyenangkan. Bandung: PT Pribumi Mekar.


(6)

Yusuf, S. (2011). sikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung:T Remaja Rosdakarya.

Zaimar, O. K. S. (2008). Semiotik dan penerapannya dalam karya sastra.

Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.


Dokumen yang terkait

KAJIAN POLITIK KUMPULAN PUISI TIRANI KARYA TAUFIQ ISMAIL

0 8 8

KAJIAN POLITIK KUMPULAN PUISI TIRANI KARYA TAUFIQ ISMAIL

0 4 1

KAJIAN POLITIK KUMPULAN PUISI TIRANI KARYA TAUFIQ ISMAIL

0 4 8

ASPEK RELIGIUS DALAM ANTOLOGI PUISI 99 UNTUK TUHANKU KARYA EMHA AINUN NADJIB: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Religius dalam Antologi Puisi 99 Untuk Tuhanku Karya Emha Ainun Nadjib: Kajian Sosiologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra

0 3 18

ASPEK RELIGIUS DALAM ANTOLOGI PUISI 99 UNTUK TUHANKU KARYA EMHA AINUN NADJIB: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Religius dalam Antologi Puisi 99 Untuk Tuhanku Karya Emha Ainun Nadjib: Kajian Sosiologi Sastra dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra

0 2 11

ASPEK RELIGI DALAM KUMPULAN PUISI ANTOLOGI PUISI MAHABBAH KARYA IQOH UMAR: KAJIAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM Aspek Religi Dalam Kumpulan Puisi Antologi Puisi Mahabbah Karya Iqoh Umar: Kajian Semiotik Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra

0 5 16

ASPEK RELIGI DALAM KUMPULAN PUISI ANTOLOGI PUISI MAHABBAH KARYA IQOH UMAR: KAJIAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA Aspek Religi Dalam Kumpulan Puisi Antologi Puisi Mahabbah Karya Iqoh Umar: Kajian Semiotik Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Sastra Di SMA

0 2 14

KAJIAN NILAI-NILAI DALAM LIRIK LAGU INDONESIA DAN RESPONS PENDENGAR SERTA PENGEMASANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISI DI SMP.

3 34 71

STRUKTUR DAN NILAI-NILAI PANTUN MELAYU DI KOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATRA UTARA DAN PERANCANGANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR PUISI LAMA DI SMP.

1 13 70

KAJIAN SEMIOTIK DAN NILAI-NILAI RELIGIUS ISLAMI PUISI SAPARDI DJOKO DAMONO DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI MTs. CIKAJANG GARUT.

10 136 52