Rancangan Analisis Data Verifikatif

Fery Hidayat , 2014 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE BOBER CAFE BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.6 KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS DESKRIPTIF No Kriteria Penafsiran Keterangan 1. Tidak seorangpun 2. 1-25 Sebagian kecil 3. 26-49 Hampir setengahnya 4. 50 Setengahnya 5. 51-75 Sebagian besar 6. 76-99 Hampir seluruhnya 7. 100 Seluruhnya Sumber: Ali 1985:184

3.2.7.2 Rancangan Analisis Data Verifikatif

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda yaitu didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal yang dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua Sugiyono, 2012:277. Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia sehingga dapat menemukan persamaan melalui perhitungan. Dalam penelitian ini persamaan regresi berganda ialah : Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2+ b 3 X 3+ b 4 X 4+ b 5 X 5+ b 6 X 6+ b 7 X 7 Sumber: Sugiyono 2012:289 Keterangan: Y = Subjek nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = konstanta b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel independen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b + maka naik, dan bila - maka terjadi penurunan. X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Teknik analisis regresi linear berganda dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut: 1. Uji asumsi normalitas Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi Fery Hidayat , 2014 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE BOBER CAFE BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu adalah normalitas, yaitu data sampel hendaknya memenuhi persyaratan distribusi normal. Untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak, dapat menggunakan normal probability plot. 2. Uji asumsi multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Parameter yang sering digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas adalah nilai VIF variance inflation factor. Suatu regresi dikatakan terdeteksi multikolinearitas apabila nilai VIF menjauhi 1. 3. Uji asumsi heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Suatu regresi dikatakan tidak terdeteksi heteroskedastisitas apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu. 4. Uji asumsi autokorelasi Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antar kesalahan penggangu periode t berada dan kesalahan pengganggu periode t-1 sebelumnya. 5. Analisis korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Antara korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi adalah Fery Hidayat , 2014 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE BOBER CAFE BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan kausalsebab akibat, atau hubungan fungsional. Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional. Rumus korelasi sebagai berikut: r xy − 2 − 2 2 − 2 = Keterangan : r xy = koefisien korelasi n = jumlah sampel atau banyaknya responden X = skor yang diperoleh subjek dalam setiap item Y = skor total = jumlah skor dalam distribusi X = jumlah skor dalam distribusi Y XY = jumlah perkalian faktor korelasi X dan Y Sumber: Sugiyono 2012:240 Untuk memberikan interpretasi terhadap besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini. TABEL 3.7 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Interpretasi 0,00-0,199 Sangat rendah 0,20-0,400 Rendah 0,40-0,600 Sedang 0,60-0,800 Kuat 0,80-1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2012:242 6. Uji koefisien determinasi Koefisien determinasi menyatakan besar kecilnya nilai variabel X terhadap Y. Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien korelasi R 2 . Rumus koefisien determinasi sebagai berikut: KP = R 2 x 100 Keterangan: KP= Nilai koefisien determinasi R= Nilai koefisien korelasi Fery Hidayat , 2014 PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP BRAND IMAGE BOBER CAFE BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Sugiyono 2012:257 Dalam penelitian ini menggunakan análisis regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen X yaitu celebrity endorser yang memiliki indikator credibility X 1 , trustworthiness X 2 , attractivness X 3 , similiarity X 4 , likability X 5 , familiarity X 6 dan match up congruence X 7 ., terhadap variabel dependen Y yaitu brand image. Maka terlebih dahulu hipotesis konseptual tersebut digambarkan dalam sebuah paradigma seperti pada Gambar 3.1 berikut GAMBAR 3.1 REGRESI BERGANDA

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis