commit to user
Sejak awal pendirian taman ini mengalami beberapa kali penggantian pengelola yaitu mulai dari PT. Bengawan Permai, Yayasan Bina Satwa Taru Jurug,
PT. Solo Citra Perkasa, Tim Pengelola Sementara Taman Satwa Taru Jurug, Unit pengelola Taman Satwa Taru Jurug dan yang terakhir adalah Perusda Taman Satwa
Taru Jurug. sumber : Laporan Pengelolaan,Arsip TSTJ tahun 2010
B. Urutan Pengelola Taman Satwa Taru Jurug
1. PT. Bengawan Permai
Pada tahun 1983 Kebun Binatang Sriwedari dipindahkan ke Taman Satwa Taru Jurug karena keberadaanya sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kota
dikarenakan berada di tengah Kota Surakarta. Pada mulanya pemindahan kebun binatang Sriwedari ke Taman Satwa Taru Jurug hanya bersifat titipan dari pemerintah
Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. PT Bengawan Permai yang pada waktu itu menjadi pengelola tempat rekreasi Taman Jurug menjadi pengelola pindahan kebun
Binatang Sriwedari. sumber : Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun 2010
2. Yayasan Bina Satwa Taru Jurug
Pada perkembangannya PT. Bengawan Permai tidak mampu lagi mengelola satwa titipan tersebut dan akhirnya pada tahun 1986 pengelolaanya diserahkan
kembali kepada Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Melalui surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Tingkat II Surakarta No.556961986,
pengelolaanya diserahkan kepada Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II Surakarta. Agar
commit to user
pengelolaanya lebih profesional maka dibentuklah suatu badan dan terbentuklah Yayasan Bina Satwa Taru Jurug yang berdasar akte notaris Budi Maknawi , S.H
No.36 tanggal 19 November 1986 yang anggotanya terdiri dari berbagai unsur Pemerintahan, Profesional, Tokoh Masyarakat, Usahawan, dan Unsur pendidikan.
Pada pengelolaan oleh Yayasan Bina Satwa Taru Jurug Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta meberikan subsidi untuk pakan sebesar Rp.
50.000.000,00 setiap tahunnya lewat APBD Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta antara tahun 1986
– 1997 . Selain subsidi pakan tersebut Taman Satwa Taru Jurug juga mendapat dana bantuan proyek dari APBD I maupun APBD II. Taman Satwa
Taru Jurug berkewajiban menberikan pajak tontonan kepada Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta. Selama dikelola yayasan tersebut, pembangunan fisik
dan koleksi taman tidak mengalami perkembangan yang berarti sesuai dengan harapan masyarakat. Pengelolaannya belum ditangani secara profesinoal dan
pendanaan yang kurang untuk pengembangan dan pembangunan. Yayasan tersebut hanya beroperasi hingga tahun 1997. sumber : Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun
2010
3. PT Solo Citra Perkasa
Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug kemudian jatuh ke tangan investor PT. Solo Citra Perkasa. Berdasarkan surat perjanjian dengan Pemerintah Kotamadya
Daerah Tingkat II Surakarta. No 556.41992 dan No. 035PT.SCPVII1997 tanggal 7 Juli 1997 perjanjian tersebut kemudian berakhir pada tanggal 8 November 2000
commit to user
karena investor yang bersangkutan tidak memenuhi kewajiban kewajiban sebagaimana yang tertera dalam surat perjanjian. Selain itu juga terjadi berbagai
protes dari berbagai pihak yang antara lain berasal dari pihak karyawan lama, para pedagang hingga anggota dewan yang mempersoalkan profesioanalitas investor,
terutama berkaitan dengan banyaknya binatang yang mati. Setelah melalui proses yang cukup panjang, pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug kembali diambil alih oleh
Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta melalui surat keputusan Walikota nomor 556.425212000 tentang pencabutan keputusan Walikota
Kotamadaya Surakarta nomor 556.407311997 tentang kontrak bagi keuntungan dalam rangka pengelolaan dan pengembangan Taman Satwa Taru Jurug di Surakarta
dengan PT. Solo Citra Perkasa. sumber : Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun 2010
4. Tim Pengelola Taman Satwa Taru Jurug Surakarta
Pada tanggal 8 November 2000 dengan berbagai pertimbangan dan proses yang panjang, Pemerintah Kota Surakarta mengambil alih pengelolaan Taman Satwa
Taru Jurug melalui surat keputusan Walikota No.556.4.05256I2000 dan dibentuk Tim pengelola Sementara Taman Satwa Taru Jurug yang diketuai oleh Asisten I Tata
Praja dan beranggotakan Instansi terkait dibantu dari Kebun Binatang Gembiraloka Yogyakarta. Pada waktu dikelola tim tersebut terdapat penembahan jumlah koleksi
satwa yang terdiri dari kelahiran sebanyak 60 ekor dan sumbangan sebanyak 28 ekor. Dalam waktu satu tahun sejak pengambilalihan dari PT. Surya Citra Perkasa, tim
commit to user
tersebu mampu menaikan jumlah pengunjung dari 183.310 orang menjadi 569.517 orang pertahun. sumber : Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun 2010
Berdasarkan Surat Keputusan Walikota No.556.4.05894.AI2001 tentang perubahan Tim Pengelola Sementara Taman Satwa Taru Jurug dan ditetapkan sistem
pengelolaan mandiri, artinya segala pembiayaan dan pembangunan yang berkaitan dengan penglolaan dan pengembangan Taman Satwa Taru Jurug dibebankan dari
hasil pendapatan Taman Satwa Taru Jurug sendiri. 5.
Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug
Setelah Tim pengelola Sementara Taman Satwa Taru Jurug berjalan kurang lebih 2 tahun, kemudian Walikota Surakarta membentuk Unit Pengelola Taman
Satwa Taru Jurug yang berdasar pada : 1
Keputusan Walikota Surakarta No. 13 tahun 2002 tanggal 13 November 2002 tentang Pembentukan Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug Surakarta.
2 Surat Keputusan Walikota Surakarta No.556.4974I2002 tanggal 20 januari
2003 tentang pengangkatan keanggotaan Dewan Pembina Taman Satwa Taru Jurug Surakarta.
3 Surat Keputusan Walikota Surakarta No. 821202712002 tanggal 14 November
2002 tentang Pengangkatan Kepala Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug Surakarta
commit to user
Unit Pengelola Taman Satwa Taru Jurug Surakarta ini berlangsung dari tanggal 13 November 2002 sampai dengan tanggal 8 mei 2006. sumber : Sejarah TSTJ, Arsip
TSTJ tahun 2010 6.
Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug
Sesuai dengan perkembangan ternyata bentuk Unit pengelola ini dipandang kurang sesuai, sehingga perlu disempurnakan menjadi bentuk BUMD. Melalui
Peraturan Walikota Surakarta No. 7 tahun 2006 tertanggal 8 mei 2006 tentang pembentukan Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Surakarta yang
dirubah dengan Peraturan Walikota Surakarta No.8A tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Surakarta No. 7 tahun 2006 tentang pembentukan Satuan
Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Surakarta tertanggal 1 Juni 2006, keputusan Walikota Surakarta nomor 13 tahun 2002 tentang pembentukan Unit
Pengelolaan Taman Taman Satwa Taru Jurug Surakarta dinyatakan tidak sah. Maksud dan tujuan pembentukan Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa
Taru Jurug Surakarta adalah : 1
Mengoptimalkan nilai Taman Satwa Taru Jurug agar berdaya saing yang kuat.
2 Untuk mendorong pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug agar menjadi lebih
professional.
commit to user
3 Mendorong agar seluruh jajaran Taman Satwa Taru Jurug bekerja dengan
dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan terhdap peraturan, kesadaran akan tanggung jawab terhadap pelayanan publik, keselamatan satwa dan lingkungan.
4 Meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
5 Mewujudkan sumber daya yang dimiliki sebagai aset wisata yang atraktif.
6 Sebagai pengelola sementara dalam rangka menuju terbentuknya BUMD
Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug juga menyelenggarakan Pengelolaan Sementara Taman Satwa Taru Jurug dalam rangka persiapan
pembentukan menjadi BUMD. Satuan Tugas Taman Satwa Taru Jurug ini bertugas selama 6 enam bulan sejak ditetapkan Peraturan Walikota nomor 7 tahun 2006.
Namun sampai berakhirnya Satuan Tugas Pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug ini menjalankan tugasnya, ternyata draft pembentukan PT Taman Jurug yang diajukan
oleh Pemerintah Daerah Kota Surakarta belum mendapat pengesahan dari Dewan Perwakilan Daerah Kota Surakarta. Karena masih dalam proses pembahasan DPRD
Kota Surakarta. Untuk itu Walikota Surakarta melalui Surat Tugas Nomor : 8003.786.1
tertanggal 9 November 2006. Menunjuk Tim Pengelola baru Taman Satwa Taru Jurug Surakarta yang mana susunan Tim Pengelola ini terdiri dari :
1 Ir. Sudjadi selaku Koordinator Tim Pengelola.
commit to user
2 Kepala Dinas Pertanian Kota Surakarta selaku pengelola flora dan fauna.
3 Kepala Dinas Pendapatan Kota Surakarta selaku Pengelola Manajemen
Keuangan. 4
Kepala Dinas Tata Ruang Kota selaku pengelola fungsi ruang, lahan, dan investasi.
5 Kepala kantor Pengelola aset daerah,selaku Pengelola Konsolidasi dan Akusisi
aset. Untuk mengelola Taman Satwa Taru Jurug sampai PT. Taman Jurug terbentuki dalam sebuah badan usaha yang baku.
Dengan mundurya Bapak Ir. Sudjadi selaku koordinator Tim Pengelola Taman Satwa Taru Jurug. Walikota Surakarta mengeluarkan Surat Tugas Nomor :
8002009.1 tanggal 9 Pebruari 2009 dengan susunan tim sebagai berikut. Koordinator : Asisten perekonomian, Pembangunan, dan Kesejahteraan RakyatSekda
Kota Surakarta Anggota
: 1
Kepala Dinas Pendapatan,Pengelolaan Keuangan,dan Aset Kota Surakarta, mengampu bidang personal dan keuangan.
2 Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Surakarta mengampu bidang
Atraksi dan Hiburan.
commit to user
3 Kepala Dinas Tata Ruang Kota Surakarta dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum
mengampu bidang Pemetaan ruang dan Prasarana fisik. 4
Kepala Dinas Pertanian kota Surakarta mengampu bidang Konsrevasi Flora dan Fauna.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug Surakarta pada masa transisi sampai terbentuknya kelembagaan yang baru dengan melaksanakan
tugasnya sebagai berikut. 1
Mengamankan seluruh aset yang bergerak maupun tidak bergerak sehingga pemanfaatannya dapat lebih diberdayakan.
2 Mengoptimalkan kinerja Sumber Daya Manusia berdasar standar kompetensi
guna memperoleh budaya dan etos kerja yag berkualitas. 3
Memaksimalkan perolehan sumber sumber pendapatan dari seluruh kegiatan di Taman Satwa Taru Jurug Surakarta termasuk sumber sumber pendapatan yang
diakibatkan oleh keberadaan Taman Satwa Taru Jurug serta menata kembali wisata belanja yang timbul akibat kegiatan Taman Satwa Taru Jurug agar lebih
efisien, wajar, terpercaya dan akuntabel. 4
Menyusun rencana kerja pengelolaan Taman Satwa Taru Jurug. 5
Melaporkan perkembangan kegiatan secara periodik kepada Walikota.
commit to user
Dengan ditetapkannya surat Tugas ini maka Surat Tugas Nomor : 8003.3.375.1 tanggal 4 September 2007 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi sumber :
Sejarah TSTJ, Arsip TSTJ tahun 2010
7. Perusahaan Daerah Taman Satwa Taru Jurug
Dengan tidak berlakunya Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 tahun 2007 tentang pendirian Perseroan Terbatas P.T Taman Jurug Surakarta, maka
sesuai dengan Peraturan Daerah kota Surakarta Nomor 6 tahun 2010 tentang pendirian Perusahaan Daerah Taman Satwa Taru Jurug Surakarta bahwa Taman
Satwa Taru Jurug Surakarta adalah kawasan yang merupakan kekayaan daerah yang mempunyai fungsi konservatif, edukatif, historis, rekreatif dan mempunyai nilai
strategis serta ekonomis yang potensial, maka perlu dikelola secara maksimal dan profesional dengan menganut prinsip prinsip tata kelola perusahaan yang baik
sehingga terwujud pengelolaan yang efektif dan efisien agar memperoleh pendapatan yang optimal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD maka dipandang
perlu mendirikan Perusahaan Daerah PERUSDA guna menunjang pertumbuhan perekonomian daerah.
Dengan persetujuan bersama DPRD kota Surakarta dan Walikota Surakarta menetapkan peraturan daerah tentang pendirian BUMD yang berbentuk Perusahaan
Daerah yang diberi nama Perusda Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, dengan
commit to user
dibentuknya Perusda Taman Satwa Taru Jurug Surakarta diharapkan dapat membawa kemajuan bagi Taman Satwa Taru Jurug Surakarta. sumber : Sejarah TSTJ, Arsip
TSTJ tahun 2010 Pengelola Perusda Taman Satwa Taru Jurug dilantik oleh Walikota Surakarta
pada tanggal 21 maret 2011, yang bertempat di Gedung Tawang Arum Komplek Balaikota Surakarta. Lilik Kristianto S.Sos, M.Si sebagai Direktur Utama, Windu
Winarso SH sebagai Direktur Operasional, Danang Sri Hartanto sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan, untuk Dewan Pengawas Dr. Weni Ekawati dilantik
sebagai Ketua merangkap anggota, Ir. Totok Sunarto dan Bambang Sugiatmaji sebagai anggota sumber : solopos.com
commit to user
BAB III
Potensi Taman Satwa Taru Jurug sebagai Destinasi Wisata
Taman Satwa Taru Jurug merupakan aset potensial kota Surakarta dan menjadi salah satu kebanggan wong Solo. Potensi Taman Satwa Taru Jurug
diibaratkan bagai tambang emas. Dimana pihak pengelola adalah penambang dan Taman Satwa Taru Jurug adalah tambang emas yang berlimpah. Selain faktor
lokasi strategis Taman Satwa Taru Jurug, Taman Satwa Taru Jurug mempunyai koleksi flora dan fauna, keadaaan alam dan banyak faktor pendukung lainnya.
Lagu Bengawan Solo yang terkenal sampai ke Jepang juga menjadi satu ikon tersendiri dan menjadi ciri khas yaitu Bengawan Solo yang bersebelahan dengan
Taman Satwa Taru Jurug. Potensi Taman Satwa Taru Jurug Dilhat Dari Analisa 4A dan analisa S.W.O.T.
A.
Analisa 4A
1. Atraksi
Atraksi wisata merupakan faktor pendukung yang sangat berpengaruh dalam menganalisa suatu objek wisata. Atraksi merupakan daya tarik yang
mampu menarik perhatian wisatawan dan merupakan pusat dari industri pariwisata. Atraksi yang dimiki oleh Taman Satwa Taru Jurug antara lain koleksi
berbagai jenis satwa, tumbuhan langka, keadaan alam, pertunjukan kesenian, acara adat, wahana dan permainan.
28
commit to user
a. Koleksi Satwa
Koleksi satwa bagi kebun binatang adalah daya tarik utama yang dimilki. Taman Satwa Taru Jurug memiliki berbagai macam jenis satwa berjumlah kurang
lebih 300 ekor yang terdiri dari mamalia, aves, primata dan reptilia. Taman Satwa Taru Jurug juga telah berhasil menangkarkan beberapa jenis satwa antara lain
kangguru, onta punuk satu, harimau Sumatra dan berbagai jenis ayam. Berikut ini daftar koleksi satwa Taman Satwa Taru Jurug;
Tabel 1.a.1 Koleksi satwa TSTJ Surakarta juli 2010 No.
Jenis satwa Jumlah
No. Jenis Satwa
Jumlah
Mamalia AVES
1. Beruang Hitam
3 14.
Banteng 3
2. Gajah
3 15.
Kuda Nil 1
3. Kijang
1 16.
Kuda Nil Mini 1
4. Kangguru Tanah
10 17.
Kuda 3
5. Landak
15 18.
Angsa Putih 3
6. Lingsang
1 19.
Ayam Arab 5
7. Harimau Sumatra
6 20.
Ayam Cemani 1
8. Macan Tutul
1 21.
Ayam Kanada 13
9. Musang
1 22.
Ayam Kapas 25
10. Unta
5 23.
Ayam Mutiara 6
11. Rusa Bawean
16 24.
Ayam Persilangan 17
12. Rusa Tutul
4 25.
Bangau Tongong 2
commit to user
13. Singa
1 26.
Bayan 6
27. Blekok
1 52
Rajawali 1
28. Burung Hantu
1 PRIMATA
31. Dara Persia
1 53.
Beruk 4
32. Dara Wingo
2 54.
Kera Jawa 19
33. Elang Bondol
4 55.
Lutug Hitam 2
34. Gagak Besar
1 56.
Orangutan 1
35. Gagak Gaok
2 57.
Wau- wau 4
36. Kakaktua jbl kuning
1 REPTILIA
37. Kakaktua Putih
2 58.
Biawak 1
38. Kakaktua Raja
1 59.
Buaya Muara 4
39. Kakaktua Seram
1 60.
Buaya Senyulong 1
40. Kalkun
1 61.
Iguana 1
41. Kasuari Gel 1
1 62.
Komodo -
42. Kasuari Gel 2
1 63.
Kura-kura 3
43. Koak
51 64.
Sanca Kembang 5
44. Kuntul
2 65.
Aligator 2
45. Merak Biru
2 46.
Merak Hijau 15
47. Pelikan
3 48. Puter
1 49.
Nuri 2
commit to user
50. Rangkok
1 51.
Elang Elang Laut 2
Sumber : Arsip TSTJ, laporan keadaan satwa Juli 2010 b.
Tumbuhan Langka
Area Taman Satwa Taru Jurug mulanya adalah hutan kota, digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga dan memilki koleksi tanaman langka berjumlah
ratusan yang masih terpelihara hinga sekarang. Tanaman yang ada selain menjadi koleksi juga mejadi sarana pendidikan dan pembelajaran tentang keanekaragaman
jenis tumbuhan kepada anak anak dan instansi pendidikan yang berhubungan dengan tumbuhan dan pertanian.
Tabel 1.b.1 tabel koleksi Tanaman Taman Satwa Taru Jurug Surakarta No.
Nama Tanaman Jumlah
15. Bodhi
6 1.
Agava Hijau 11
16. Bogenvil
109 2.
Akasia 93
17. Buah Roda
44 3.
Alamanda 18.
Buah Sosis 29
4. Andong
- 19.
Bungur 33
5. Anggur Laut
2 20.
Bulu 2
6. Angsana
271 21.
Cemara 118
7. Asam
21 22.
Cemara Kipas 1
8. Asam londho
11 23.
Dadap Merah 1
9. Bambu Apel
2 24.
Daun Kupu-kupu 54
10. Bambu Cendani
25. Daun Sapu Tangan
9
commit to user
11. Bambu Kuning
16 26.
Duwet 130
12. Bambu Putih
6 27.
Duwet Putih 3
13. Beringin
118 28.
Euphorbia 1
14. Biola Cantik
2 29.
Fisilium 48
30. Flamboyan
79 53.
Kelapa 3
31. Gamal
15 54.
Kelapa Sawit 1
32. Gondopuro
21 55.
Kelengkeng 6
33 Glodokan
154 56.
Kembang Sepatu 4
34 Jambu Air
5 57.
Kenari 34
35 Jambu Biji
125 58.
Kepel 108
36. Jambu Jamaika
6 59
Kepuh 1
37. Jambu Mawar
1 60.
Ketapang 30
38. Jambu Mete
22 61.
Kol Banda 1
39. Jambu Mete Australia
1 62.
Kroton 10
40. Jaranan
6 63.
Kurma 1
41. Jati
30 64.
Lidah Mertua 42.
Jati Belanda 59
65. Lo
1 43.
Jeruk Manis 1
66. Mahoni
324 44.
Johar 78
67. Mojo
3 45.
Joho 1
68. Mangga
41 46.
Kantil Putih 1
69. Matoa
150 47.
Kaktus 10
70. Mengkudu
19
commit to user
48. Kamboja Merah
9 71.
Merak 10
49. Kamboja Putih
4 72.
Philodendron 3
50. Karet Kebo
6 73.
Mlanding 7
51. Kedodong Laut
2 78.
Oleander 1
52. Keladi
2 79.
Pakis Haji 2
102. Sepatodea 12
80. Palem Kol
1 103. Suru
2 81.
Palem kuning 7
104. Sri Rejeki 9
82. Palem Merah
1 105. Srikaya
2 83.
Palem Jepang 5
106. Tanjung 17
84. Palem Phonik
1 107. Tekik
4 85.
Palem Putri 11
108. Thevita 4
86. Palem Raja
10 109. Trembalo
11 87.
Palem Wrengu 9
110. Trembesi 175
88. Pisang
5 111. Trengguli
4 89.
Pisang Kipas 1
112. Widoro 2
90. Pohon Gerigi
2 113. Wuni
100 91.
Prana Jiwa 2
114. Bil Bus 25
92. Puring
2 115. Palem ekor Tupai
10 93.
Rambutan 1
116. Beringin Putih 4
94. Randu
1 117. Sapu Tangan
2 95.
Randu Alas 7
118. Dewo Daru 50
commit to user
96. Saga
25 119. Kenanga
100 97.
Sawo Bludru 30
120. Klara Payung 100
98 Sawo Kecik
34 121. Keben
106 99.
Sawo Manila 1
122. Cemara Laut 55
100. Talok 25
123. Nogosari 50
101. Sokka 26
124. Ketapang Kencana 2
125. Cempaka kuning 2
129. Sukun 420
126. Malaba 2
130. Salam 100
127. Mlinjo 375
131. Nangka 100
128. Petai 400
Sumber : Arsip TSTJ, data inventaris tanaman Juli 2010 c.
Keadaan Alam
Lokasi Taman Satwa Taru Jurug berada di gerbang timur masuk kota Solo sangat memudahkan akses wisatawan. Dengan luas +- 14 hektar dan keadaan
alam Taman Satwa Taru Jurug masih sangat alami sangat memadai dengan banyaknya vegetasi, banyaknya pepohonan sehingga menjadikan suasana menjadi
asri dan sejuk. Bengawan Solo sebagai ciri khas kota Surakarta juga menjadi ciri khas dari Taman Satwa Taru Jurug karena letaknya yang berbatasan langsung
dengan objek wisata Taman Satwa Taru Jurug dalam rencana penataan Taman Satwa Taru Jurug juga akan melakukan penanaman 1.000 pohon di lokasi tersebut
untuk menghijaukan Taman Satwa Taru Jurug wawancara dengan Nonot minggu 12 Desember 2010
commit to user
d. Pertunjukan dan Kesenian
Dalam area Taman Satwa Taru Jurug terdapat Sanggar Gesang yang merupakan tempat pertunjukan orkes keroncong. Sanggar tersebut dibangun oleh
para penggemar Gesang di Jepang. Lagu Bengawan Solo sangat terkenal dan populer hingga ke Jepang. Namun sayang sekali pertunjukan orkes keroncong
Gesang kini sudah jarang diadakan lagi yang terakhir diadakan pada hari meninggalnya Bapak Gesang sebagai tanda penghormatan kepada beliau.
Selain Sanggar Gesang terapat juga panggung tepat pementasan kesenian tradisional maupun jenis musik yang lainnya seperti dangdut, pop atau kesenian
daerah lainnya. wawancara dengan Nonot, Minggu 12 Desember 2010 e.
Acara Adat
Setiap satu tahun sekali diadakan Pekan Syawalan yang diadakan pada awal bulan syawal yaitu tujuh hari setelah hari raya Idul Fitri. Acara tersebut
diakhiri dengan Pesta Ketupat dan Larung Gethek Joko Tingkir yang rutenya melewati sungai Bengawan Solo. Pekan Syawalan mampu menarik puluhan ribu
pengunjung dari dalam ataupun luar Surakarta. Berbagai acara diadakan saat Pekan Syawalan misalnya Pasar Rakyat yang
menggelar dan memamerkan berbagai produk mulai dari industri kerajinan, industr rumah tangga, otomotif, furniture, bursa buku elekronik dan sebagainya.
Selain itu juga terdapat berbagai kesenian tradisional seperti campursari, dangdut, Qosidah modern, wayang kulit, ketoprak, seni tayub, tari tarian tadisional, jathilan
dan lain lain wawancara dengan Nonot , Minggu 12 Desember 2010
commit to user
2. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan faktor yang mendukung dan mempermudah wisatawan mencapai objek wisata. Aksesibilitas dapat diukur menurut waktu,
biaya, frekuensi dan kesenangan. Selain jarak menuju objek faktor terpenting dalam dalam aksesibilitas adalah lamanya waktu atau lamanya perjalanan,
terutama bagi wisatawan yang hanya sedikit waktunya Spillane, 1996:66 Kondisi jalan menuju Taman Satwa Taru Jurug sudah bagus dan
mendukung, dari jalan utama di tepi jalan raya dan dilalui bus kota dan jalur bus Solo
– Jawa Timur. Wisatawan dapat mengakses Taman Satwa Taru Jurug dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Selain itu juga mudah
diakses dari Bandara Adi Sumarmo, terminal bus Tirtonadi. Dari Terminal Tirtonadi pengunjung dapat naik bus jurusan Surakarta Surabaya atau Solo
Tawangmangu dan turun di lokasi. Stasiun stasiun yang ada di kota Surakarta juga mudah diakses. Sarana transportasi yang terdapat di sekitar Taman Satwa Taru
Jurug juga mudah didapat. Mudahnya aksesibitas tersebut menjadi salah satu faktor pendukung dalam pengembangan Taman Satwa Taru Jurug dan
menguntungkan bagi wisatawan, dari Terminal Tirtonadi sampai ke Taman Satwa Taru Jurug hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Lahan parkir yang
tersedia juga cukup luas hingga mampu menampung banyak kendaraan baik roda 2 maupun roda 4. Kemacetan juga jarang terjadi karena badan jalan yang lebar.
commit to user
3. Amenitas
Amenitas merupakan fasilitas pendukung kelancaran kegiatan pariwisata yang memberikan keyamanan kepada wisatawan. Hal tersebut erat kaitannya
dengan suport industri seperti akomodasi, pusat kesehatan, perbankan, sarana komunikasi dan sebagainya. Letak industri tersebut harus di tempat yang mudah
dicapai wisatawan. Jumlah dan jenisnya harus sesuai dengan kebutuhan wisatawan serta harga dan kualitasnya juga harus bagus Spillane, 1994 : 68
Taman Satwa Taru Jurug didukung oleh faktor pendukung yang ada di dalam atau di luar Taman Satwa Taru Jurug. Akomodasi yang ada di kota
Surakarta mulai dari hotel bintang lima sampai hotel melati dapat diakses dengan mudah dan dekat dari objek Taman Satwa Taru Jurug. Ketersediaan rumah makan
atau restoran, stand stand cinderamata, jasa telekomunikasi, jasa perbankan, pusat informasi, pelayanan kesehatan dan lainnya. Fasilitas fasilitas tersebut membantu
dan memudahkan para wisatawan. 4.
Aktifitas
Aktifitas dapat pula dikaitkan dengan someting to do, something to see, dan something to buy yaitu selain sesuatu yang dapat dilihat atau disaksikan, dapat
dilakukan dan dapat dibeli. objek wisata harus menyediakan fasilitas fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lebih lama Oka A. Yoeti,
1983 : 164 Wisatawan Taman Satwa Taru Jurug dapat melakukan aktifitas serperti
berjalan jalan menikmati keindahan suasana Taman Satwa Taru Jurug yang masih
commit to user
alami dan sejuk. Wahana wahana permainan yang tersedia misalnya flying fox, kereta mini, kuda bendi, perahu gethek, naik unta dan yang naik gajah yang
harganya relatif terjangkau menjadi suatu hal menarik yang dapat dilakukan di Taman Satwa Taru Jurug.
Wisatawan juga dapat melihat koleksi binatang dan tumbuhan, belajar tentang perilaku binatang untuk menambah wawasan atau hanya sekedar ingin
melihat. Pengunjung juga dapat melihat pertunjukan kesenian apabila ada keroncong maupun dangdut Sanggar Gesang menjadi obat rindu akan alunan lagu
keroncong dari maestro keroncong Bapak Gesang. Biasanya acara acara tersebut diadakan pada saat hari hari besar atau libur.
Wisatawan juga dapat membeli oleh oleh khas Kota Surakarta di sekitar area Taman Satwa Taru Jurug misalnya mainan, pakaian dan makanan khas Kota
Surakarta, misalnya intip, brondong beras, batik dan sebagainnya.
B. Analisa S.W.O.T