2 Infeksi Virus: Enterovirus VirusEecho, Coxsackie, Poliomyelitis, Adenovirus, Rotavirus, Asrovirus
3 Infeksi parasit : Cacing Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Stronghyiodies, Protozoa Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas
hominis, jamur Candida albicans b
Infeksi Parental adalah infeksi dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti Otitis Media Akut OMA, Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, dan
Ensefalitis. Keadaan ini terdapat pada anak berusia di bawah 2 tahun. 2
Faktor malabsorbsi a
Malabsorbsi karbohidrat : disakarida intolaransi laktosa, maltosa,dan sukrosa, monosakarida intoleransi glukosa, fruktosa, dan galaktosa
b Malabsorbsi laktrosa
c Malabsorbsi protein
3 Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4 Faktor psikologis : rasa takut dan cemas dapat menimbulkan diare anak yang
lebih besar 5
Faktor usia disebabkan kurang kebalnya sistem imun Mansjoer et al., 2001
c. Patofisiologi
1 Kehilangan air dan elektrolit dehidrasi yang mengakibatkan terjadinya
gangguan kesetimbangan asam-basa asidosis metabolik, hipokalemia 2
Gangguan gizi akibat kelaparan masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah
3 Hipoglikemia
4 Gangguan sirkulasi darah
Price dan Wilson, 2006
d. Jenis diare
Menurut Herdianto 2009 berdasarkan jenisnya diare dibagi tiga yaitu : 1
Diare Akut Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari umumnya
kurang dari 7 hari
2 Kronik
Diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 28 hari 3
Diare persisten Diare persisten yaitu diare yang berlangsung antara 14-28 hari
e. Manifestasi klinik diare
1 Pasien dengan diare akut akibat infeksi sering mengalami mual, muntah,
nyeri perut sampai kejang perut, demam, dan diare 2
Terjadi hipovolemik berat maka denyut nadi cepat lebih dari 120 kalimenit, tekanan darah menurun sehingga menyebabkan pasien gelisah
dan muka pucat 3
Asidosis metabolik akan menyebabkan frekuensi pernapasan lebih cepat dan dalam pernapasan kusmaul
4 Perfusi ginjal dapat menurun sehingga timbul anuria dan bila kekurangan
cairan tidak segera diatasi dapat timbul penyulit seperti nekrosis tubular akut
Mansjoer et al., 2001
f. Tanda dan gejala diare
1 Rasa haus
2 Muntah
3 Tubuh menjadi lemas
4 Demam
5 Feses cair
Pudjiadi et al., 2009
g. Diagnosis
1 Penentuan derajat dehidrasi
Tabel 1. Penentuan derajat dehidrasi Soebagyo, 2008
Penilian Tanpa dehidrasi
Dehidrasi ringan-
sedang Dehidrasi berat
Keadaan umum Mata
Air mata Mulut dan lidah
Rasa haus Pemeriksaan turgor kulit
Baik, sadar Normal
Ada Basah
Minum biasa Kembali cepat
Gelisah rewel Cekung
Tidak ada Kering
Haus, ingin minum banyak
Kembali lambat Tidak sadar
Sangat cekung Kering
Sangat kering Malas minum atau tidak bisa
minum Kembali sangat lambat
2 Pemeriksaan laboratorium a
Pemeriksaan darah : darah lengkap, serum elekrolit, analisis gas darah, glukosa darah, dan tes kepekaan antibiotik
b Pemeriksaan urin : urin lengkap, kultur, dan test kepekaan terhadap
antibiotik c
Pemeriksan tinja 1 Makroskopik : tinja watery dan tanpa mukus
2 Mikroskopik : leukosit untuk mengetahui penyebab diare
Soebagyo, 2008
h. Pencegahan
1 Mencuci tangan yang bersih sebelum makan
2 Kebersihan lingkungan dan membuang air besar di jamban
3 Menyediakan air minum yang bersih
4 Selalu memasak makanan
5 Imunisasi campak
6 Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan
Pudjiadi et al., 2009
i. Pengobatan