Tata Cara Pengajuan Kasasi

commit to user 25 3. Dalam hal sidang permusyawaratan tidak dapat dicapai mufakat bulat, pendapat hakim Agung yang berbeda wajib dimuat dalam putusan. 4. Pelaksanaan lebih lanjut ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan 3 diatur oleh Mahkamah Agung. Harun M. Husni, 1992: 47-49.

b. Tata Cara Pengajuan Kasasi

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP telah ditetapkan tentang cara pengajuan kasasi sebagai berikut : 1. Cara mengajukan permohonan kasasi diatur dalam Pasal 245 Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana KUHAP, yang menetapkan bahwa permohonan kasasi disampaikan oleh pemohon kasasi kepada penitera pengadilan yang telah memutus perkaranya dalam tingkat pertama, dalam waktu 14 hari setelah putusan pengadilan yang dimintakan kasasi itu diberitahukan kepada terdakwa. 2. Permohonan kasasi tersebut oleh panitera dicatat dalam sebuah surat keterangan yang disebut akta permintaan kasasi yang ditanda tangani oleh pemohon kasasi dan panitera dan dicatat dalam suatu daftar yang dilampirkan pada berkas perkara. 3. Dalam Pasal 245 ayat 3 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP, ditegaskan bahwa dalam hal Pengadilan Negeri menerima permohonan kasasi, baik yang diajukan oleh penuntut umum atau terdakwa, maupun yang diajukan oleh penuntut umum dan terdakwa sekaligus, maka penitera wajib memberitahukan permintaan dari pihak yang satu kepada pihak yamh lain’ 4. Dalam Pasal 247 ayat 4 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP, ditegaskan pula bahwa permohonan kasasi hanya dapat diajukan satu kali. Pengaturan lebih lanjut tentang hal ini, terdapat dalam commit to user 26 Pasal 43 Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985 jo Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 tentang Mahkamah Agung. Dalam pasal tersebut diatur tentang tidak hanya tentang berapa kali permohonan kasasi dapat diajukan hanya jika pemohon terhadap perkaranya telah menggunakan upaya hukum banding, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang. Harun M. Husni, 1992 : 66-67. commit to user 27

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Alur kerangka Pemikiran Keterangan : Pada perkara tindak pidana perbarengan beberapa perbuatan yang dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri menjadikan sebagai mata pencaharian atau kebiasaan untuk membeli barang-barang dengan maksud supaya tanpa pembayaran seluruhnya memastikan penguasaan barang itu untuk dirinya sendiri maupun orang lain dengan terdakwa SRIYATUN alias SRI MEDOK binti MUH. DALIM, Majelis Tindak Pidana Perbarengan Putusan Bebas Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Mahkamah Agung Penuntut Umum Kasasi Pengadilan Negeri Purwodadi Tidak berwenang mengadili Bukan Perkara Pidana Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1472 KPid2003

Dokumen yang terkait

Analisis Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Tentang Tidak Dapat Diterima Permohonan Kasasi Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Pidana Pemalsuan Surat (Study Putusan No.1785/k/pid/2011)

0 10 61

Analisis Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Tentang Tidak Dapat Diterima Permohonan Kasasi Jaksa Penuntut Umum Dalam Perkara Pidana Pemalsuan Surat (Study Putusan No.1785/k/pid/2011)

2 39 62

ANALISIS PENGAJUAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN BEBAS PENGADILAN NEGERI GIANYAR DALAM PERKARA SUMPAH PALSU DAN PERTIMBANGAN HAKIM MAHKAMAH AGUNG DALAM MENJATUHKAN PUTUSAN

0 4 12

ARGUMENTASI KASASI PENUNTUT UMUM BERDASARKAN HAKIM KELIRU MENAFSIRKAN PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA PENGGELAPAN DALAM JABATAN DAN PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG MEMUTUS PERKARA (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor: 771 K/Pid/2014).

0 1 12

ANALISIS PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG DALAM MENGABULKAN PERMOHONAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN BEBAS DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 964 K/PID/2015).

0 2 12

10 Putusan Pidana (Format Penuntutan Penuntut Umum Tidak Dapat Diterima) FINAL 17052013

0 0 3

ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM DAN PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG MENYATAKAN TERDAKWA BERSALAH MELAKUKAN PEMBUNUHAN BERDASARKAN SURAT VISUM ET REPERTUM TERHADAP KORBAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 817KPID2015)

0 0 13

PENGABAIAN ALAT BUKTI PETUNJUK OLEH HAKIM SEBAGAI ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM DAN PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG MEMUTUS PERKARA PENGGELAPAN DALAM JABATAN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 1243/K/PID/2015) - UNS Institutional Repository

0 0 13

KEBERATAN TERHADAP STATUS BARANG BUKTI DIRAMPAS UNTUK NEGARA SEBAGAI ALASAN KASASI PENUNTUT UMUM DAN PERTIMBANGAN HAKIM AGUNG MEMUTUS PERKARA NARKOTIKA (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor: 1126 KPID.SUS2015)

0 0 13

PERMOHONAN KASASI PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN HAKIM MENYATAKAN TUNTUTAN PENUNTUT UMUM TIDAK DAPAT DITERIMA DAN PERTIMBANGAN HAKIM MEMUTUS PERKARA KORUPSI (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 2846K/PID.SUS/2015) - UNS Institutional Repository

0 0 14