commit to user
21
4. Tinjauan Tentang Penuntut Umum
a. Pengertian Penuntut Umum
Pengertian Jaksa terdapat dalam Pasal 1 butir 6 a. Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana KUHAP yang menyebutkan bahwa Jaksa
adalah pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap. Selain di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP. Pengertian Penuntut umum dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Acara Pidana KUHAP Pasal 1 butir 6 b adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan.
Ketentuan ini juga dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kajaksaan RI Pasal 1 menyebutkan jaksa adalah pejabat yang diberi
wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai Penuntut Umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap. Ayat 2 menyebutkan Penuntut Umum adalah jaksa yang diberikan wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan
melaksanakan penetapan hakim. Dalam Pasal 8 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004
menyatakan bahwa Jaksa diangkat dan diberhentikan oleh Jaksa Agung. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, jaksa bertindak untuk dan atas nama
negara serta bertanggung jawab menurut saluran hierarki. Demi keadilan dan kebenaran berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, jaksa melakukan
penuntutan dengan keyakinan berdasarkan alat bukti yang sah. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, jaksa senantiasa bertindakan
berdasarkan hukum dengan menindahkan norma-norma keagamaan, kesopanan, kesusilaan, serta wajib menggali dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
yang hidup dalam masyarakat, serta senantiasa menjadi kehormatan dan martabat profesinya. Kejaksaan merupakan lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan yang merupakan
commit to user
22
kesatuan dan tidak terpisah-pisah dalam melakukan penuntutan. Pelaksanaan kekuasaan negara sebagaimana telah disebutkan sebelumnya dilaksanakan oleh
Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri.
b. Tugas dan Wewenang Penuntut Umum