Uji Daya Pembeda Pengujian Instrumen Penelitian

Irma Purnamasari, 2014 Penerapan metode accelerated learning berbantu multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1,00 berarti daya pembeda soal tersebut makin baik, sebaliknya jika makin mendekati 0,00 berarti daya pembeda soal tersebut makin buruk. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat dipergunakan rumus sebagai berikut: Suherman dan Sukjaya, 1990:201 Keterangan: JB a = Jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal benar JB b = Jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal benar JS a = Jumlah siswa kelompok atas JS b = Jumlah siswa kelompok bawah Untuk menginterpretasikan koefisien daya pembeda dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Suherman dan Sukjaya 1990:202 berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Daya Pembeda DP Klasifikasi DP ≤ 0,00 Sangat jelek 0,00 DP ≤ 0,20 Jelek 0,20 DP ≤ 0,40 Cukup 0,40 DP ≤ 0,70 Baik 0,70 DP ≤ 1,00 Sangat baik

I. Teknik Analisis Data

1. Data Kuantitatif

Sebelum melakukan analisis terhadap data kuantitatif, data sudah dibagi kedalam tiga kelompok yaitu, kelompok atas, kelompok tengah dan kelompok bawah. Penentuan kelompok siswa berdasarkan nilai Irma Purnamasari, 2014 Penerapan metode accelerated learning berbantu multimedia interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu murni pelajaran sebelumnya dengan menggunakan rumus standar deviasi, sehingga tiap kelompok dibatasi oleh standar deviasi tertentu. Kriteria pengelompokan: a. Kelompok atas adalah kelompok siswa yang memiliki nilai murni lebih besar dari : ̅ b. Kelompok tengah adalah kelompok siswa yang memiliki nilai murni diantara : ̅ dan : ̅ c. Kelompok bawah adalah kelompok siswa yang memiliki nilai murni lebih kecil dari : ̅ Keterangan: ̅ = rata-rata s = simpangan baku standar deviasi Setelah pembagian kelompok, data kuantitatif yang dalam penelitian ini berupa soal pretest dan posttest dianalisis untuk mencari normalitas, homogenitas dan uji hipotesis., adapun teknik analisis data adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebuah data yang akan dihitung, hal ini diperlukan untuk mengetahui uji statistik yang akan digunakan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan perhitungan dengan uji liliefors ini untuk mengetahui normalitas data dengan data yang kecil sehingga tidak perlu dikelompokan. Pengujian dilakukan menggunakan koefisien T. Setelah didapatkan hasil, T hitung akan dikonfirmasikan dengan T tabel pada TN1- . Data dinyatakan berdistribusi normal apabila T hitung T tabel pada taraf tertentu Purwanto, 2011:161.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING : Studi Kuasi Eksperimen terhadap siswa salah satu SMP Negeri di Kota Bandung.

1 1 46

PENGARUH PEMBELAJARAN PEER LESSON TERHADAP KECEMASAN MATEMATIKA DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SERTA REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas XI IPA Salah Satu SMA di Kota Bandar Lampung.

5 14 21

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF: Penelitian Kuasi eksperimen pada Salah Satu SMP Negeri di Kota Medan.

0 0 46

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Banjar.

0 3 38

PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung.

12 47 892

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA: Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Bandung.

0 2 43

PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK SECARA BERKELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF CONFIDENCE SISWA SMP : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Ngamprah.

0 0 46

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN VISUAL THINKING : Kuasi-Eksperimen pada Siswa Salah Satu MTs Negeri di Tembilahan.

1 4 42

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF: Penelitian Kuasi eksperimen pada Salah Satu SMP Negeri di Kota Medan - repository UPI T MTK 1201587 Title

0 0 4

PELAKSANAAN PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL, PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SERTA PENGARUHNYA PADA SELF-REGULATED LEARNING SISWA DI SMA Fiki Purnawan UNPAS (email: fiki.purnawan1009@gmail.com) Abstr

0 0 36