8 MISI : - Mendidik anak agar tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, matang dan
mandiri. - Melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak dan
masyarakat. - Menyiapkan tenaga pendidik yang memiliki semangat kompetitif dan
inovatif serta ramah kepada anak. - Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang aktif inova tif,
kreatif dan menyenangkan.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di TK ABA Troketon II meliputi ruang kelas yang terdiri dari kelas A dan B, ruang kantor guru, dan kamar mandi. Alat permainan
terdiri dari alat permainan di dalam ruangan dan alat permainan di luar ruangan.
3. Keadaan Guru dan Anak Didik
Sesuai dengan data tahun 20122013 guru di TK ABA Troketon II terdiri dari 2 guru yaitu Ibu Eni Fitriyah, S.Pd yang menjabat sebagai kepala sekolah
sekaligus guru kelas B dan Ibu Suharyani sebagai guru kelas A. Jumlah siswa TK ABA Troketon II seluruhnya 40 anak yang terdiri kelompok A 24 anak dan
kelompok B 16 anak.
4. Diskripsi Penelitian Siklus
a. Pra Siklus
Data-data kemampuan awal diperoleh dari hasil observasi yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Observasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kondisi anak pada saat mengikuti pembelajaran serta untuk mengetahui kekurangan dari guru pada
saat menyampaikan materi pembelajaran. Observasi awal mendapatkan hasil bahwa kemampua n kognitif anak
kelompok B di TK ABA Troketon II masih sangat rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil rata-rata kemampuan kognitif anak satu kelas pada
9 pra siklus hanya mencapai 38,9. Dari 16 anak dalam satu kelas hanya
5 anak yang mampu membilang menyebut urutan bilangan dari 1-10. Berdasarkan wawancara peneliti dan guru kelas dapat disimpulkan
bahwa rendahnya kemampuan kognitif anak disebabkan karena metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran membosankan dan kurang
menarik. Alat peraga yang digunakan juga kurang bervariasi dan guru juga kurang bisa mengkondisikan kelas. Berdasarkan kenyataan di atas maka guru
dan peneliti sepakat untuk melaksanakan tindakan siklus I.
b. Siklus I
Perencanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dengan mengadakan diskusi dengan guru kelas untuk menyusun skenario pembelajaran yang akan
digunakan. Hal- hal yang dibicarakan antara lain: menyusun RBP, merancang dan menyiapkan materi pembelajaran, menyusun lembar pengamatan dan
menentukan jadwal pelaksanaan tindakan. Hasil diskusi disepakati bahwa peneliti sebagai pelaksana tindakan dibantu oleh kepala sekolah.
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dimulai pada hari Jum’at, 5 Oktober 2012. Pertemuan
kedua hari Sabtu, 6 Oktober 2012. Pada siklus I media dan waktu pelaksanaan sama, tetapi indikator kemampuan kognitif dari setiap pertemuan
berbeda. Pertemuan pertama dilaksanakan hari Jum’at, 5 Oktober 2012.
Pembelajaran berlangsung selama 30 menit dari pukul 08.00 sampai pukul 08.30 dilaksanakan di kelas B. Pada pertemuan pertama guru memasuki
ruangan kelas kemudian mengkondisikan anak untuk duduk kemudian memulai kegiatan awal dengan salam, doa dan bernyanyi. Setelah itu guru
menjelaskan tema kebutuhanku dan sub tema peralatan makan dan minum. Guru menjelaskan cara bermain kartu angka dan gambar. Kartu angka
diletakkan di meja kemudian anak disuruh mengambil dan mengurutkan angka 1 sampai 10 dan menyebutkan angka tersebut.
10 Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Oktober 2012. Pada
pertemuan kedua pelaksanaannya hampir sama dengan pertemuan pertama hanya subtemanya yang diganti yaitu makanan kesukaan anak. Medianya
sama kartu angka dan gambar, kegiatannya menghitung jumlah benda sesuai angka. Guru memperlihatkan kartu angka dan gambar dan menjelaskan cara
mainnya dengan menghitung dan memasangkannya dengan angka yang sesuai dengan jumlah gambar.
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran dengan dua tahap, yaitu : 1
Proses belajar mengajar: Proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana. Anak bersemangat meskipun ada beberapa anak yang masih
bingung mengurutkan angka 1-10. Waktu yang disediakan 30 menit tidak cukup.
2 Kemampuan kognitif : Berdasarkan hasil observasi kemampuan kognitif
anak pada pra siklus ada 5 anak bisa membilang menyebut urutan bilangan 1-10 atau sekitar 38,9, setelah dilakukan siklus I terdiri dari
2 pertemuan ada 9 anak yang dapat membilang menyebut urutan bilangan 1-10 dengan benar atau sudah mencapai 51,4. Jadi antara pra
siklus sampai siklus I ada kenaikan sekitar 12,5. Hasil analisis dan refleksi dari pelaksanaan tindakan siklus I adalah :
1 Banyak anak yang masih malu dalam mencoba membilang menyebut
urutan bilangan. 2
Anak kurang antusias terhadap pembelajaran kognitif: hal ini dilihat dari tingkah laku anak yang masih ramai sendiri ketika pembelajaran
berlangsung. 3
Waktu yang dialokasikan 30 menit tidak cukup dan harus ditambah. 4
Sudah ada peningkatan kemampuan kognitif anak.
c. Siklus II