Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013 Wacana Pencitraan kinerja Anggota DPR Pada Surat Kabar Pikiran Rakyat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang lebih akurat yang akan dijawab dalam penelitian lanjutan atau penelitian kemudian. Peneliti biasanya menggunakan
penelitian eksplorasi ini untuk mendapatkan pengetahuan yang cukup dalam penyusunan desain dan pelaksanaan kajian lanjutan yang lebih sistematis.
Peneliti akan mendeskripsikan pemberitaan tentang wacana pencitraan kinerja anggota DPR dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis
dengan metode Teun A. van Dijk. Paradigma kritis ini mendasarkan analisisnya pada penafsiran peneliti terhadap teks karena dengan adanya penafsiran tersebut,
peneliti akan mendapatkan dunia di dalam teks, masuk menyelami teks, dan menyingkap makna yang ada di balik teks.
Eriyanto 2001: 221-222 memaparkan bahwa pada dasarnya titik perhatian van Dijk adalah pada masalah etnis, rasialisme, dan pengungsi.
Pendekatan van Dijk disebut kognisi sosial karena van Dijk melihat faktor kognisi sebagai elemen penting dalam produksi wacana. Pendekatan ini dapat membantu
dalam memetakan produksi teks yang melibatkan proses yang kompleks tersebut dapat dipelajari dan dijelaskan van Dijk menggambarkan wacana memiliki tiga
dimensi, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dalam pandangan kritis, kemampuan peneliti akan berpengaruh dalam
membangun pijakan teoretis dan kerangka pemikiran sehingga menghasilkan penafsiran yang memiliki argumentasi. Dengan demikian, hasil analisis akan
sangat bergantung pada kemampuan peneliti dalam menafsirkan objek penelitian.
C. Data dan Sumber
Data penelitian ini diambil dari surat kabar Pikiran Rakyat periode November 2012 sampai dengan Desember 2012. Berita yang diambil adalah
wacana pencitraan kinerja anggota DPR pada surat kabar Pikiran Rakyat. Data penelitian ini berupa bahasa pada teks berita pencitraan kinerja anggota DPR.
Melalui bahasa pada teks berita tersebut dapat diketahui elemen-elemen wacana dan karakteristik ideologi pada surat kabar Pikiran Rakyat. Berikut ini merupakan
data-data yang diambil dalam koran Pikiran Rakyat tahun 2012:
Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013 Wacana Pencitraan kinerja Anggota DPR Pada Surat Kabar Pikiran Rakyat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
No. Tanggal
Judul
1. 7 November 2012
Bongkar Kongkalikong di DPR 2.
8 November 2012 Marzuki Minta Stop Proyek Renovasi DPR Rp
8,63 Miliar 3.
9 November 2012 DPR RI Turun ke Telukjambe
4. 13 November 2012 Kongkalikong Marak
5. 19 November 2012 Caleg Harus Diseleksi Ketat
6. 23 November 2012 DPR Gulirkan Hak Menyatakan Pendapat
7. 14 Desember 2012
Dikritik, DPR Tetap tak Peduli 8.
15 Desember 2012 4 Anggota DPR Direhebilitasi
9. 29 Desember 2012
Ketua DPR Minta Semua Rekening Gendut Dibongkar
Tabel 3.2 Data dalam berita di surat kabar Pikiran Rakyat
D. Definisi Operasional
Definisi operasional ini dibutuhkan agar tidak terjadi pertentangan pendapat dalam penelitian ini. Definisi operasional yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut. 1
Pencitraan kinerja anggota DPR adalah penilaian tentang kinerja anggota DPR dalam menjalankan tugasnya yang dapat memiliki dampak positif maupun
negatif.
2 Surat kabar Pikiran Rakyat adalah sebuah surat kabar yang memberitakan teks
berita pencitraan kinerja anggota DPR yang diterbitkan di Bandung, Jawa
Barat.
3 Analisis wacana kritis adalah suatu analisis untuk membongkar kuasa atau
ideologi yang ada dalam setiap proses bahasa yang terdapat pada teks berita pencitraan kinerja anggota DPR pada surat kabar Pikiran Rakyat edisi
November 2012 sampai dengan Desember 2012.
4 Ideologi adalah maksud atau pandangan yang terkandung dalam teks berita
pencitraan kinerja anggota DPR pada surat kabar Pikiran Rakyat.
Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013 Wacana Pencitraan kinerja Anggota DPR Pada Surat Kabar Pikiran Rakyat
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian